Populer Regional: Pengakuan Suami Kades Pembuang Bayi - Viral Patung Bunda Maria Ditutup Terpal
Rangkuman berita populer regional mulai pengakuan suami kepala desa yang membuang bayinya hasil selingkuh hingga viral penutupan patung Bunda Maria.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com dimulai pengakuan suami kepala desa yang membuang bayinya hasil selingkuh di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Pelaku berinisial RY (45) berdalih melakukan aksinya karena malu.
RY tak ingin hubungan cinta terlarangnya dengan WY (30) terbongkar.
Kemudian ada kasus pencabulan yang dilakukan oleh seorang pelatih taekwondo di Solo, Jawa Tengah.
Pelaku bernama Donny Susanto dilaporkan telah melecehkan 3 anak laki-laki yang tidak lain merupakan muridnya sendiri.
Donny melakukan aksinya selama kurang lebih 2,5 tahun.
Baca juga: Populer Internasional: Viral Foto Palsu Putin dan Xi Jinping - Rencana Serangan Balasan Ukraina
Berita populer terakhir datang dari patung Bunda Maria ditutup terpal di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Aksi tersebut sempat terekam kamera dan viral di media sosial.
Awalnya, disebutkan penutupan patung ditengarai ada desakan dari organisasi masyarakat atau ormas, sementara polisi mengklaim kejadian ini dipicu salah paham.
Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam selengkapnya:
1. Pengakuan Suami Kades Pembuang Bayi di Tulungagung, Malu Punya Anak dari Hasil Hubungan Terlarang
Polisi menetapkan RY (45) dan WY (30) sebagai tersangka dalam kasus kekerasan pada bayi laki-laki di Desa Pojok, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Pada awalnya RY mengaku telah menemukan bayi laki-laki di dalam kardus, di area persawahan Desa Pojok, pada Senin (20/3/2023).
Namun pihak kepolisian curiga atas pengakuan RY yang merupakan suami seorang kepala desa tersebut.
"Dari penjelasan awal, petugas sudah curiga dengan sosok RY. Akhirnya dari pengakuan itu dikembangkan," terang Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M Anshori, dikutip dari Surya.co.id, Selasa (21/3/2023).
Setelah melakukan penyidikan fakta di lapangan dan interogasi terhadap RY, akhirnya dia mengakui perbuatannya.
RY pada akhirnya mengakui bahwa dirinya sendiri yang telah membuang bayi tersebut.
Bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap yang dia jalin dengan WY.
"RY akhirnya mengakui jika dirinya yang membuang bayi itu. Dari dia kami menangkap WY, ibu yang melahirkan bayi itu," ungkap Iptu Anshori.
Dari hubungan terlarang tersebut, akhirnya WY mengandung buah cinta mereka.
Karena merasa malu, mereka lalu bersepakat untuk menggugurkan dan membuang bayi yang dikandung WY tersebut.
"Karena merasa malu, pasangan ini sepakat untuk membuang bayinya" ucap Iptu Anshori.
Pasangan selingkuh tersebut pernah mendatangi seorang dukun untuk menggugurkan kandungan tersebut namun tidak berhasil.
Keduanya juga berupaya mencari paranormal yang bisa memindahkan kehamilan ke orang lain, namun tidak ketemu dengan orang sakti tersebut.
Pada akhirnya mereka membeli obat penggugur kandungan dari internet.
2. Ini Tampang Pelatih Taekwondo yang Cabuli 3 Anak Laki-laki di Solo: Pelaku Mengaku Karena Nyaman
Donny Susanto, pelatih taekwondo yang mencabuli tiga anak laki-laki dihadirkan Polresta Solo, Jumat (24/3/2023).
DS ditangkap polisi kasus pidana pencabulan anak di bawah umur.
Menurut pengkuan Donny, praktik pencabulan tersebut dilakukannya setelah masa pandemi Covid-19.
"Sekitar 2,5 tahun. Kejadian mulai setelah Covid-19," kata DS, kepada TribunSolo.com, Jumat (24/3/2023).
DS meyakini bila murid yang menjadi korban hanya berjumlah tiga orang.
"Tiga, yakin," tutur dia.
Ketika ditanya apa yang membuatnya yakin bila korbannya hanya tiga, DS hanya bisa terdiam.
Dia kemudian menyampaikan bila tiga korban dalam aksi bejatnya dikenalinya.
"Kenal," ujarnya.
Alasan pelaku
Donny Susanto berdalih mencabuli tiga anak laki-laki tersebut karena sudah nyaman.
Kata Donny, rasa nyaman tersebut muncul karena dirinya sering bertemu dengan tiga muridnya tersebut.
"Sering ketemu dengan anak-anak. Mungkin terlalu sering ketemu, jadi nyaman," kata Donny.
Perbuatan menyimpang DS bahkan dilakukan meski dirinya sudah memiliki keluarga.
3. Pinjam Uang Rp 25 Juta & Sudah Dilunasi Rp 31 Jutaan, Mama Muda Malah Diajak Tidur Bareng di Hotel
RR seorang ibu muda di Kota Palembang akhirnya menempuh jalur hukum setelah diajak tidur di hotel oleh pria berinisial WY (60) yang meminjaminya uang Rp 25 juta.
RR melaporkan WY ke Polrestabes Palembang, Kamis (23/3/2023).
Mama muda itu tak terima dilecehkan oleh WY.
Apalagi utangnya sebesar Rp 25 juta kepada pria tersebut nyatanya sudah dilunasi.
Bahkan nominalnya lebih besar dari uang yang dipinjamnya, yakni total Rp 31.250.000.
Kasus ini bermula saat RR, warga Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-Alang Lebar itu berkenalan dengan WY pada bulan Maret 2022.
Ketika itu WY bermaksud untuk menggunakan jasa pelaminan milik RR untuk hajatan pernikahan anak WY.
Saat mengetahui bahwa WY sering memberikan pinjaman uang kepada warga, RR pun bermaksud untuk meminjam uang sebesar Rp 25 juta.
Akhirnya disepakati WY memberikan pinjaman sebesar Rp 25 juta, tapi RR harus mengembalikan pinjaman itu total Rp 31.250.000.
Seiring berjalannya waktu, RR sudah melakukan cicilan sebanyak 7 kali, dengan total Rp 32 juta.
Namun ternyata WY masih menangih utangnya.
"Terakhir Februari telepon dan menangih utang pokok sebanyak 32 juta. Dia juga bilang jika tidak bisa bayar, mengajak saya tidur di hotel dan katanya utang bisa dibantu," ungkap RR saat memberikan keterangan kepada petugas di Polrestabes Palembang.
RR mengatakan, WY juga mengirim pesan singkat lewat aplikasi WhatsApp dan mengatakan "Kalau mau yang tadi (ke hotel) utang dianggap lunas."
"Setelah menelepon yang bersangkutan WA lagi pak, tetap menanyakan soal tidur di hotel," kata RR.
4. Fakta Meninggalnya Ir Purnomo Adjie, Saksi: Tahan Sakit dan Terjatuh dalam Posisi Sujud saat Tarawih
Kabar meninggalnya Purnama Hadi Suwito (61) Ketua Masjid Jami An Nur, Kelurahan Suka Mulya, Kecamatan Sematang Borang, Palembang, Sumatra Selatan menjadi viral di media sosial.
Pria yang dikenal dengan nama Ir Purnomo Adjie ini meninggal saat melaksanakan salat tarawih berjamaah di hari pertama Ramadhan 1444 H, atau pada Rabu (22/3/2023) malam.
Dikutip dari TribunSumsel.com, seorang saksi menyebut, Ir Purnomo Adjie roboh di rakaat pertama.
Ir Purnomo Adjie jatuh perlahan dalam posisi sujud hingga rakaat salat tersebut berakhir.
Jamaah lain kemudian langsung menolong Ir Purnomo Adjie untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Namun sesampainya di rumah sakit, nyawanya tak terselamatkan.
Kisahnya pun menjadi viral di media sosial lantaran Ir Purnomo Adjie dikenal sebagai sosok yang ramah dan aktif dalam kegiatan sosial.
Semasa hidup, almarhum membuat program pendidikan anak dan lansia untuk menghidupkan kegiatan di masjid.
Kepergian Ir Purnomo Adjie ini pun menjadi perhatian publik hingga viral di media sosial.
Viral di media sosial
Mulanya, kabar meninggalnya Ir Purnomo Adjie ramai diperbincangkan lantaran diposting oleh akun Instagram @promopalembang, Kamis (24/3/2023).
Akun tersebut mengunggah foto suasana lokasi kejadian meninggalnya Ir Purnomo Adjie.
Foto tersebut disertai narasi yang menerangkan kronologi singkat saat Ir Purnomo Adjie berpulang.
5.Viral Patung Bunda Maria Ditutup Terpal di Kulonprogo, Polisi Klaim Ada Kesalahpahaman
Kapolres Kulonprogo AKBP Muharomah Fajarini S.H., S.I.K. menyampaikan, permohonan maaf atas viralnya penutupan patung Bunda Maria di Degolan Kulonprogo menggunakan terpal biru pada Rabu (22/3).
ia mengklaim, ada kesalahpahaman narasi yang dibuat anggotanya dalam menulis laporan.
"Ada kesalahpahaman atau gagal paham dari anggota kami dalam menulis laporan. Dan kami sudah dapat perintah dari Kapolda bahwa tidak ada ormas yang menggangu kenyamanan dan ketentraman utamanya di wilayah Kulonprogo dan bila ada, maka akan kami tindak," kata dia dalam konferensi pers yang digelar Kamis malam, seperti dikutip dari Tribunjogja.
Menurut Fajarini, penutupan patung setinggi kurang lebih 6 meter ini merupakan inisiatif pemilik.
"Patung Bunda Maria untuk sementara ditutup dengan terpal merupakan inisiatif dari pemilik rumah doa dan yang melakukan penutupan adalah dari keluarga dalam hal ini adalah adik kandung dari pemilik rumah doa," ujar Fajarini.
Dia menjelaskan, rumah doa tersebut selesai di bangun belum lama sekitar Desember 2022.
Pihak keluarga pun masih mengurus sosialisasi dengan masyarakat, Pemerintah Desa, maupun FKUB.
"Oleh karena itu pemilik yang domisili di Jakarta untuk menutup sementara di rumah doa tersebut. Sambil menunggu yang rencananya satu bulan kemudian setelah Lebaran akan di komunikasikan lagi bagaimana secara internal didiskusikan kemudian disosialisaikan kepada masyarakat," tuturnya.
(Tribunnews.com)