Tanggapan Pelatih Senior soal Pelecehan Seksual yang Dilakukan Oknum Pelatih Taekwondo di Solo
Berikut ini tanggapan pelatih senior taekwondo soal kasus dugaan pelecehan yang terjadi di solo
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berinisial DS yang juga pelatih taekwondo berhasil damankan jajaran Polresta Solo, Jawa Tengah terkait kasus pencabulan anak didiknya.
Kasus pencabulan yang dilakukan pelatih taekwondo tersebut pun menyita banyak perhatian.
Satu di antaranya pelatih senior taekwondo Solo Raya, Tanu Kismanto.
Ia mengatakan, pihaknya bisa mengadakan pertemuan antar perwakilan dojang di Kota Solo secara berkala untuk mencegah kasus pencabulan agar tidak terjadi lagi.
"(Yang bisa) kita lakukan ada pertemuan sekali sebulan, untuk peningkatan pengetahuan, teknik, dan membahas masalah karakter building," kata dia, Jumat (24/3/2023).
Mengutip Tribun Solo, pertemuan rutin bisa dilakukan sebagai pengawasan para pelatih taekwondo.
Baca juga: Soal Kasus Pelecehan Seksual Guru Taekwondo di Solo, Ini Respons KPAI dan Kuasa Hukum Korban
"Kedekatan, keakraban, secara rutin pertemuan itu juga bisa mengontrol, bisa lebih dekat bila mengawasi,"
"Membantu kontrol ke kami (para dojang di Kota Solo)," tambahnya.
Pihaknya juga menyinggung, dunia bela diri juga harus memiliki budi pekerti.
"Di dunia bela diri, bukan hanya soal teknik bela diri, itu hanyalah bonus yang pasti didapat, tapi juga budi pekerti," Lanjut Tanu.
Tanu juga menyarankan, para orang tua untuk menarik anak-anaknya yang berada di dojang milik DS.
Ia menyarankan, orang tua memindahkan anak-anaknya ke dojang-dojang lain yang masih ada.
"Kita akan buka, terserah orang tua murid akan menentukan anaknya pindah berlatih di mana," kata dia kepada TribunSolo.com, Jumat (24/3/2023).
Ia juga mengatakan, dojang-dojang lain di kota solo mempunyai keunggulan masing-masing.