Iqbal Cerita Detik-detik Perahu Tenggelam, Sang Kekasih Ine Satu-satunya Penumpang yang Hilang
Iqbal berhasil menyelamatkan diri setelah berusaha tetap mengapung dan berenang. Namun tidak demikian halnya dengan sang kekasih, Ine.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Hingga Sabtu (25/3/2023) sore, Desiree Peni Chindy Khatrine (23) atau akrab disapa Ine, korban perahu tenggelam di Sungai Brantas Surabaya belum juga ditemukan.
Warga Karang Pilang, Surabaya ini menjadi satu-satunya penumpang yang hilang saat insiden perahu tambangan tenggelam di Sungai Brantas, kawasan Jalan Mastrip Kemlaten Tambangan Gang 8, Karang Pilang, Surabaya, Sabtu (25/3/2023) pagi.
Sementara dua penumpang mendapatkan perawatan medis di RS Wiyung Sejahtera, Surabaya.
Dan 10 penumpang lainnya, termasuk dua orang operator perahu, dinyatakan selamat, setelah berhasil berenang atau diselamatkan warga untuk sampai ke tepian sungai.
Baca juga: BREAKING NEWS: Perahu Penyeberangan di Surabaya Tenggelam, Seorang Penumpang Hilang
Iqbal Widyantoro (24), salah satu korban selamat mengaku dirinya berhasil menyelamatkan diri setelah berusaha tetap mengapung dan berenang dengan susah payah ke tepian sungai.
Namun tidak demikian halnya dengan sang kekasih Desiree Peni Chindy Khatrine atau Ine.
Ine dinyatakan hilang usai insiden tenggelamnya perahu tersebut.
Iqbal bercerita, pacarnya terseret arus sungai saat perahu penyeberangan itu karam, di tengah upayanya berenang menyelamatkan diri.
Seperti biasanya, pada pagi hari itu, Iqbal mengantar sang pacar untuk berangkat bekerja di sebuah gerai restoran olahan masakan mi di kawasan Wonokromo, Surabaya.
Hampir setiap hari, Iqbal mengantar sang pacar ke tempat kerja, melalui jalan alternatif dengan melintasi Sungai Brantas, memanfaatkan perahu penyeberangan berbayar.
Namun, momen membahagiakan mengantar sang pacar berangkat bekerja pada pagi hari itu berubah menjadi malapetaka.
Iqbal mengatakan, sang pacar Ine yang pertama kali mengetahui adanya kebocoran perahu tambangan tersebut.
Baca juga: Perahu Tambangan Tenggelam di Surabaya, Penumpang Nekat Terjun ke Laut & Berenang hingga ke Dermaga
Kebocoran tersebut terpantau dari bagian sisi belakang perahu.
Saat itu Ine sempat berteriak-teriak dengan mencoba memberitahukan kondisi perahu penyeberangan yang bocor tersebut, ke beberapa penumpang lainnya.
Setelah mengetahui hal tersebut, Iqbal mengaku sempat memerintahkan sang pacar untuk bergegas berpindah ke sisi area paling depan perahu tersebut.
"Pacar saya tahu duluan kalau perahu bocor. Lalu saya suruh ke depan ya ke ujung perahu. Ternyata enggak nutut. (Kandasnya) di belakang perahu. Pacar saya ngomong ke saya; lho banyune kok munggah (loh airnya kok naik). Langsung saya suruh naik ke atas. Orang-orang juga pada aware. Tapi gak nutut," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi.
Iqbal sengaja meminta sang pacar bergegas berpindah tempat ke bagian paling ujung depan perahu penyeberangan tersebut.
Tujuannya, jika memang kondisi bagian belakang perahu tersebut lebih dulu tenggelam, paling tidak sang pacar masih dapat berpegangan dengan bagian perahu yang paling terakhir tenggelam.
"Saya enggak tahu. Saya juga terbawa arus. Tapi saya sudah nyuruh di ke sisi depan perahu. Paling tidak bisa pegang perahu tambangan," katanya.
Insiden tenggelamnya perahu penyeberangan tersebut, diketahui oleh Iqbal terjadi begitu cepat.
Baca juga: Petugas Kebersihan Selamatkan 3 Orang Penumpang Perahu Tambangan yang Tenggelam di Surabaya
Para penumpang berpacu dengan waktu akibat air yang sangat cepat menenggelamkan area sisi belakang perahu.
Seingatn Iqbal, kondisi air memasuki perahu tersebut, terjadi saat perahu baru setengah jalan atau berada sejauh lima meter setelah berangkat dari tepian dermaga tambangan.
"Jarak perjalanan kapal sudah seperempat meter. Sekitar 5 meter, sampai tengah sungai," jelas pria asal Wonokromo, Surabaya itu.
Ditanya perihal firasat akan adanya insiden nahas tersebut, Iqbal hanya geleng-geleng kepala.
Bahkan sejak menelepon sang pacar semalam, ia tidak mendapati adanya firasat penanda insiden tersebut.
Iqbal mengaku telah menjalin hubungan asmara dengan pacarnya; Desiree Peni Chindy Khatrine selama kurun waktu tujuh tahun.
Bahkan mereka sudah merencanakan untuk menikah pada tahun depan.
"Firasat sama sekali gak ada. Semalam juga gak. Sudah 7 tahun kami berpacaran. Tahun depan kami sudah merencanakan pernikahan," pungkasnya.
Pantauan TribunJatim.com di lokasi, sejak kejadian sekitar pukul 07.30 WIB, hingga pukul 14.15 WIB, proses pencarian terhadap korban penumpang yang dikabarkan hilang, masih terus dilakukan.
Baca juga: Dua Anak Punk Hilang Tenggelam di Pantai Pangandaraan, Begini Kronologinya
Korban yang hilang itu, bernama Desiree Peni Chindy Khatrine (23) warga Karang Pilang, Surabaya, yang akan berangkat bekerja dengan menumpang perahu penyeberangan tersebut hilang terseret arus.
Tim Basarnas Kantor Pencairan Surabaya, sudah mendirikan tenda posko operasi pencarian terhadap korban.
Beberapa perahu karet dari berbagai instansi SAR diterjunkan melakukan penyisiran mencari korban yang hilang.
Tiga perahu karet Tim SAR Gabungan berkeliling di sekitar radius beberapa kilometer ke arah utara sesuai lajunya arus sungai.
Kapal Tambangan Tenggelam
Sebelumnya diberitakan, seorang penumpang dinyatakan hilang setelah perahu yang ditumpanginya tenggelam di Kali Surabaya, Sabtu (25/3/2023) sekitar pukul 07.30 WIB.
Belakangan diketahui penumpang yang hilang adalah Desiree Peni Chindy Khatrine (23) atau akrab disapa Ine.
Selain seorang penumpang hilang, beberapa unit sepeda motor ikut karam di badan perahu.
Diketahui perahu yang tenggelam adalah perahu penyeberangan atau perahu tambangan yang menghubungkan Jalan Mastrip dengan Pagesangan Surabaya.
Salah seorang korban selamat asal Kebraon, Surabaya, Agus, mengatakan saat kejadian perahu baru akan menyeberang ke arah Pagesangan.
Namun terlihat bagian sisi perahu mulai tenggelam.
Informasi dari Agus dan para korban lainnya, perahu mengalami kebocoran.
"Semua penumpang panik dan teriak minta tolong," kata Agus yang juga Satgas Dinas Pendidikan Surabaya itu.
Bahkan, ada penumpang yang nekat berenang menyeberang.
Tak lama kemudian, ada kru perahu yang mengambil tali tambangan dan menarik perahu menepi ke arah Mastrip.
Dibantu warga, akhirnya perahu bisa ditarik ke arah dermaga di Mastrip Karangpilang.
Hingga sekarang, satu korban belum berhasil ditemukan.
Sedangkan motor yang berada di perahu juga belum dievakuasi.
Sementara petugas masih melakukan penyisiran untuk mencari korban yang hilang.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Cerita Pilu Korban Perahu Tambangan Tenggelam di Surabaya, Selamat Tapi Kekasih Hilang Terbawa Arus
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.