Briptu RF Diduga Bunuh Diri Dipicu Masalah Asmara, Polisi akan Dalami Sosok yang Disukai Korban
Briptu RF diduga bunuh diri karena masalah asmara, kini polisi mendalami sosok yang disukai korban.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Ajudan Kapolda Gorontalo Irjen Helmy Santika, Briptu RF, ditemukan tewas di dalam mobil dinas Polri, Sabtu (25/3/2023).
Briptu RF diduga bunuh diri di dalam mobil dinas yang berada di Desa Ombulo, Kabupaten Gorontalo.
Briptu RF meninggal dengan luka tembak di dada kiri.
Sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Briptu RF.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara Polda Gorontalo, Briptu RF diduga bunuh diri gara-gara persoalan asmara.
Namun, Polda Gorontalo belum mengetahui siapa seseorang yang membuat Briptu RF kecewa.
Polisi Dalami Sosok yang Disukai Briptu RF
Dirkrimsus Polda Gorontalo, Kombes Nur Santiko, mengungkapkan pihaknya mendapatkan keterangan bahwa Briptu RF menyukai seseorang.
“Keterangan yang lain bahwa ada seseorang yang ia (Briptu RF) sukai."
"Yang bersangkutan mengenal seseorang, ini yang kami akan dalami lagi. Orang ini siapa?” kata Kombes Nur Santiko, Minggu (26/3/2023), dikutip dari TribunGorontalo.com.
Selanjutnya, Polda Gorontalo akan mencari tahu timbulnya kekecewaan hingga menyebabkan Briptu RF diduga bunuh diri.
“Dan kenapa timbul kekecewaan. Karena mengenal seseorang ini ada kekecewaan, ini yang akan kami dalami,” jelasnya.
Baca juga: Pribadi Briptu RF Dikenal Tertutup, Disebut Pendam Rasa Kecewa hingga Nekat Akhiri Hidup
Menurut Nur Santiko, keluarga hanya tahu Briptu RF memiliki sedikit masalah dengan pacar yang lama.
“Namun dengan yang (pacar) baru, keluarga belum tahu,” imbuh dia.
Keluarga Tolak Autopsi Jenazah Briptu RF
Pada Minggu (26/3/2023), keluarga Briptu RF menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah Briptu RF.
Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono, menyampaikan sebelum dilakukan autopsi, pihaknya telah memberikan kesempatan ke pihak keluarga Briptu RF untuk melihat kondisi jenazah.
“Setelah melihat kondisi dari pada jenazah masih utuh seperti saat ditemukan meninggal di TKP, pihak keluarga menyatakan keberatan untuk dilakukan autopsi,” ujar Wahyu, Minggu, dilansir TribunGorontalo.com.
Selain itu, keluarga juga diminta untuk berkoordinasi dengan keluarga lainnya yang berada di Semarang, Jawa Tengah.
“Atas keberatan dari pihak keluarga, maka penyidik sesuai dengan SOP membuatkan surat pernyataan keberatan dari keluarga korban atas penolakan dilakukan autopsi," katanya.
Baca juga: Update Kasus Briptu RF: Motif Bunuh Diri hingga Keluarga Tolak Autopsi
Namun, kata Wahyu, pihak keluarga mengaku telah menerima dan ikhlas atas peristiwa yang terjadi terhadap Briptu RF.
Meski begitu, demi kepentingan penyidikan dan penyelidikan, tim dokter forensik tetap melakukan autopsi pada bagian luar jenazah.
“Maka tetap dilakukan pemeriksaan bagian luar mayat, yang dilakukan oleh tim dokter forensik Polri serta Polda Gorontalo dan disaksikan langsung keluarga,” papar Wahyu.
Jenazah Briptu RF Diterbangkan ke Semarang
Diberitakan TribunGorontalo.com, jenazah Briptu RF diterbangkan ke kampung halamanya di Semarang, pada Senin (27/3/2023) pagi.
Pada Senin pukul 05.00 WITA, jajaran Polda Gorontalo melakukan upacara pelepasan jenazah di RS Bhayangkara Polda Gorontalo.
Baca juga: Terungkap Motif Bunuh Diri Briptu RF, Diduga Punya Masalah Asmara
Jenazah Briptu RF lalu dibawa menuju bandara.
Jenazah diterbangkan menggunakan maskapai penerbangan Batik Air dengan jadwal penerbangan pukul 08.40 WITA.
Keluarga Briptu RF juga ikut diberangkatkan dan didampingi langsung oleh Kapolda Gorontalo beserta para pejabat utama Polda Gorontalo.
Sebagai informasi, Briptu RF ditemukan seorang diri di dalam mobil dinas Polri.
Briptu RF berada di tempat duduk pengemudi, dalam kondisi bersandar ke belakang.
Polisi menemukan 5 butir amunisi di dashboard bawah mobil.
Baca juga: Keluarga Tak Ingin Berspekulasi terkait Kematian Briptu RF, Senjata Glock & Motif Dugaan Bunuh Diri
Sementara itu, senjata ditemukan di sebelah kiri badan korban di tempat handle rem, dengan selongsong ditemukan di dalam senjata.
Adapun posisi tangan kanan korban berada di sebelah kanan badan dengan posisi seperti menarik pelatuk.
Lalu, tangan kiri korban memegang handle rem tangan.
Kemudian, terdapat cairan berupa minuman di dalam kantong kresek warna putih.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunGorontalo.com/Ahmad Rajiv Agung Panto)