Pelatih Taekwondo di Solo Cabuli Murid Laki-laki, Korban Tambah Jadi 7 Orang, Dilakukan di 3 Tempat
Terungkap fakta baru kasus pencabulan yang dilakukan oleh pelatih Taekwondo di Solo. Jumlah korban bertambah menjadi tujuh dan semuanya laki-laki.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Terungkap fakta baru kasus pencabulan yang dilakukan oleh pelatih Taekwondo di Solo bernama Donny Susanto.
Para murid yang melapor menjadi korban bertambah 4 orang, sehingga total ada 7 murid yang menjadi korban pencabulan.
Koordinator Kuasa Hukum pelapor, Widhi Wicaksono mengatakan, seluruh korban merupakan laki-laki dan masih di bawah umur.
"Jumlah korban menjadi 7 orang sekarang, Jumat saat kemarin jumpa pers ada 3 orang, sekarang bertambah 4," paparnya, Senin (27/3/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Baca juga: Tanggapan Pelatih Senior soal Pelecehan Seksual yang Dilakukan Oknum Pelatih Taekwondo di Solo
Keempat korban baru melapor setelah Polresta Solo menggelar konferensi pers kasus pelecehan seksual yang dilakukan Donny Susanto.
Ia menjelaskan ada korban yang datang sendiri ke Polresta Solo dan ada yang melapor melalui call center.
"Untuk korban ke-7, mengadu melalui call center kami."
"Langsung kami arahkan bikin laporan ke Polresta Solo, Sabtu sore," lanjutnya.
Pencabulan Dilakukan di 3 Lokasi
Widhi Wicaksono menambahkan berdasarkan hasil pemeriksaan polisi sementara ada 3 lokasi yang digunakan Donny Susanto ketika melakukan pencabulan.
Tiga lokasi tersebut yakni dojang di kawasan Serengan, dojang di kawasan Banjarsari, dan sebuah hotel di Solo.
Baca juga: Gibran Sarankan Dojang Tempat Oknum Pelatih Taekwondo Mencabuli Anak Ditutup Sementara
Menurutnya dojang yang digunakan sebagai latihan berbentuk seperti rumah dan ada sejumlah kamar di dalamnya.
Para korban yang masih duduk di bangku SMP dan SMA diiming-imingi menjadi seorang atlet agar mau menjadi korban pencabulan.
"(Empat korban tambahan) kasih hadiah sama (seperti tiga korban lain) akan diorbitkan sebagai atlet," terangnya.
Kasus pencabulan ini sudah dilakukan Donny Susanto selama dua tahun terakhir.
"(Ada yang mendapat perlakukan itu saat) Agustus 2022, ada juga yang sudah sekitar 2 tahun terakhir," pungkasnya.
Sosok Donny Susanto
Polisi telah menangkap instruktur Taekwondo di Solo, Jawa Tengah yang melakukan pelecehan terhadap muridnya yang masih di bawah umur.
Pelaku dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Solo, Jumat (24/3/2023).
Perbuatan menyimpang pelaku diduga dilakukan selama 2,5 tahun.
Baca juga: Ini Tampang Pelatih Taekwondo yang Cabuli 3 Anak Laki-laki di Solo: Pelaku Mengaku Karena Nyaman
Dalam konferensi pers, Donny Susanto mengaku telah berkeluarga.
"Sudah berkeluarga, punya satu orang anak," ungkap pelaku.
Ia mengatakan merasa nyaman dengan para korban sehingga muncul niat untuk melakukan pelecehan seksual.
"Sering ketemu dengan anak-anak, (Awalnya) mau mengarahkan," sambungnya.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi mengungkap, pelaku melakukan pencabulan di dua tempat.
"Ada dua TKP (Tempat Kejadian Perkara), satu ada di Dojang, satunya ada di hotel," terangnya.
Pelaku melakukan pencabulan di hotel saat para korban mengikuti sebuah try out atau latihan pertandingan.
Atas perbuatannya, pelaku terancam hukuman penjara selama 12 sampai 15 tahun karena melanggar beberapa ketentuan Undang-undang.
Awal Kasus Terungkap
Terungkap awal mula kasus pencabulan anak di bawah umur yang terjadi di salah satu tempat latihan Taekwondo di Solo.
Polresta Solo telah menangkap pelaku setelah kasus ini dilaporkan oleh orang tua korban.
Kuasa hukum pelapor, Widhi Wicaksono mengatakan, orang tua korban merasa curiga karena korban berhenti latihan Taekwondo.
Baca juga: Jumlah Korban Pelecehan Seksual Pelatih Taekwondo di Solo Diduga Berjumlah 3 Orang
"Kalau nggak salah ingat sekitar akhir tahun lalu sudah ogah-ogahan latihan Taekwondo," ungkapnya, Jumat (24/3/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Diketahui kasus pencabulan dilakukan pelaku pada tahun lalu di sebuah ruang tempat latihan Taekwondo.
Setelah mengalami pelecehan, korban enggan untuk berangkat latihan Taekwondo lagi.
Bahkan perwakilan dari dojang yang diikuti korban datang ke rumah untuk mengajaknya latihan kembali.
Namun, ajakan tersebut ditolak korban tanpa alasan yang jelas.
Orang tua korban yang merasa curiga meminta korban untuk bercerita alasan menolak latihan Taekwondo.
Baca juga: Pelatih Taekwondo di Solo Cabuli Murid-muridnya: Pelaku Iming-imingi Korban Ikut Pelatihan Kejuaraan
"Ibunya sudah curiga, ini kok anaknya, tidak mau latihan, lalu ditanyain pelan-pelan."
"Pelan-pelan, korban kemudian akhirnya mau cerita," lanjutnya.
Orang tua korban kemudian membuat laporan ke Polresta Solo dan laporan tersebut langsung ditindaklanjuti.
"Menurut informasi yang saya terima, (DS kemudian ditangkap) Kamis dini hari sekira pukul 01.00 WIB."
"(DS) ditangkap di rumahnya yang tak jauh dari dojang (lokasi kejadian)," bebernya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Adi Surya)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.