Gubernur Koster: Saya Mengajak Masyarakat Bali Berdoa Agar FIFA Mencoret Timnas Israel
Koster merupakan salah satu kepala daerah yang menolak kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang dilaksanakan di Indonesia.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Gubernur Bali, I Wayan Koster berharap agar FIFA mencoret Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20.
Diketahui, Koster merupakan salah satu kepala daerah yang menolak kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang dilaksanakan di Indonesia.
Baca juga: Pernyataan Wayan Koster Soal Indonesia Gagal Tuan Rumah: Bali Tak Menolak Piala Dunia U-20
Akibatnya, FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah.
"Saya mengajak masyarakat Bali untuk mendoakan bersama agar FIFA tergerak hatinya untuk tetap berlaku adil dengan mencoret Tim Israel dalam Kejuaraan Dunia FIFA U-20, sama dengan sikapnya ketika mencoret Tim Rusia dalam Kejuaraan Dunia FIFA Tahun 2022 di Qatar," kata Koster dikutip dari Tribun Bali, Kamis (30/3/2023).
Koster mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Bali yang telah memahami dan mendukung sikapnya yang menolak kehadiran Timnas Israel.
"Sebagai Gubernur Bali, Saya mengajak semua komponen masyarakat Bali untuk tetap bersatu-padu, memupuk kebersamaan untuk menjaga Bali agar tetap kondusif, sehingga momentum pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali dapat terus berjalan demi kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Bali. Mari Kita terus dukung bersama upaya memajukan sepak bola Indonesia dengan tetap menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, dan keamanan." kata dia.
Dalam pernyataannya, Koster mengatakan tidak menolak Kejuaraan Dunia FIFA U-20, melainkan hanya menyampaikan penolakan kehadiran Tim Israel bertanding di Bali.
Baca juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Gibran Minta Maaf ke Ganjar dan Wayan Koster
Adapun yang menjadi dasar penolakan kehadiran Tim Israel bertanding di Bali adalah :
Pertama, untuk menghormati konstitusi UUD RI 1945 dalam Pembukaan Alinea Kesatu, bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Prinsip ini dipegang teguh oleh Bung Karno sebagai Bapak Bangsa.
Kedua, Israel menjajah Palestina berpuluh- puluh tahun lamanya, yang tidak menghormati kedaulatan dan kemanusiaan Bangsa Palestina, yang tidak sesuai dengan garis politik Bung Karno.
Ketiga, bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Menurut Koster, kehadiran Tim Israel di Bali berpotensi menjadi sasaran dari berbagai pihak yang bisa membayahakan keamanan dan keselamatan masyarakat Bali, masyarakat Indonesia, serta Tim Israel selama bertanding di Bali.
"Sebagai Gubernur Bali, Saya tidak mentolerir terhadap potensi gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat Bali, yang lebih lanjut akan berdampak luas atas kerja keras semua pihak selama ini, dalam upaya pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali, sehingga baru bisa pulih dan bangkit kembali pasca Pandemi COVID-19," kata Koster.
Baca juga: Profil Gubernur Bali I Wayan Koster, Sempat Tolak Timnas Israel di Pildun U20, Kini Diserbu Warganet
Koster menambahkan, perlu diingat, bahwa Bali merupakan Pulau Dewata yang menjadi pusat spiritual, dimana kedamaian dan kemanusiaan dikedepankan, yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya.
"Sebagai pecinta bola, Saya sebagai Gubernur Bali sesungguhnya sangat mengharapkan Kejuaraan Dunia FIFA U-20 juga dilaksanakan di Bali. Namun even ini tidak bisa dipisahkan dari prinsip kemanusiaan, sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi dan Bung Karno. Oleh karena itu, Saya juga tidak berharap atas keputusan FIFA yang membatalkan Kejuaraan Dunia FIFA U-20 di Indonesia, meskipun Pemerintah Pusat telah berupaya keras melakukan komunikasi dengan Presiden FIFA," ungkap Koster.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul BREAKING NEWS - Koster Tegaskan Tak Tolak Kejuaraan FIFA U20 Tapi Tolak Kehadiran Tim Israel