Dalami Penyebab Kematian Bripka Arfan, Polisi Lakukan Pemeriksaan Terhadap Ayah Almarhum
Pria lanjut usia ini nampak hadir mengenakan kaus berkerah berwarna abu-abu garis-garis di Polda Sumut, Jumat (31/3/2023).
Editor: Muhammad Zulfikar
![Dalami Penyebab Kematian Bripka Arfan, Polisi Lakukan Pemeriksaan Terhadap Ayah Almarhum](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kematian-bripka-arfan-dinilai-janggal.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Aparat kepolisian dari Polda Sumatera Utara (Polda Sumut) memanggil ayah almarhum Bripka Arfan Saragih, polisi yang diduga menggelapkan uang pajak kendaraan Rp 2,5 Miliar di UPT Samsat Pangururan, Samosir.
Pria lanjut usia ini nampak hadir mengenakan kaus berkerah berwarna abu-abu garis-garis di Polda Sumut, Jumat (31/3/2023).
Ia nampak berjalan dibantu seseorang karena menderita sakit stroke.
Baca juga: Kematian Bripka Arfan Saragih Dinilai Janggal, Mahasiswa Minta Kapolres Samosir Dinonaktifkan
Begitu turun dari mobil yang ditumpanginya, mereka langsung memasuki gedung Sub Direktorat Remaja, anak dan wanita (Renakta).
Kuasa hukum keluarga almarhum Bripka Arfan Saragih, Dolin Siahaan menerangkan orang tua Arfan diperiksa soal laporan mereka tentang adanya dugaan pembunuhan yang menyebabkan Arfan tewas.
"Pemeriksaannya dilakukan guna mendalami keterangan-keterangan apa saja yang harus dan dibutuhkan untuk mengungkap motif dari kematian,"kata Dolin, Jumat (31/3/2023).
Dolin menjelaskan, orangtua Bripka Arfan tak diperiksa di Propam Polda Sumut, melainkan yang diperiksa baru istri saja.
Pemeriksaan di Propam untuk menindaklanjuti dugaan kesalahan prosedur dalam menangani kasus, khususnya ancaman yang diduga dilakukan Kapolres Samosir.
Baca juga: 3 Mantan Kapolres Samosir Diperiksa Propam Terkait Penggelapan Pajak Bripka Arfan Saragih
Hingga saat ini pemeriksaan masih berlangsung. Orang tua mendiang Arfan datang langsung dari Simalungun ke Polda Sumut.
"Dari simalungun karena ayah dan ibu AS itu tinggal di Simalungun,"katanya.
Seperti diberitakan, Bripka Arfan Saragih ditemukan tewas di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir oleh sesama rekan Polisinya pada 6 Februari lalu.
Dari lokasi temuan mayat Bripka Arfan, Polisi menemukan sebuah botol minuman bersoda berwarna keruh yang diduga telah dicampur dengan racun sianida dan botol diduga berisi serbuk racun.
Kemudian, pada jarak 80 sentimeter dari tubuh korban ditemukan tas berwarna hitam merk Asus yang didalamya terdapat 19 BPKB dan 25 STNK.
Disamping tas ditemukan plastik tulisan Indomaret yang berisikan 1 gulungan tali nilon berwarna biru.
Meski demikian, Kapolres Samosir AKBP Yogie belum bisa memastikan kalau personel Satlantas itu tewas akibat minum racun sianida.
Menurutnya dan dokter ahli, temuan zat sianida sejalan dengan temuan ahli digital forensik, dimana melalui handphone almarhum tercatat melalui internet ada mencari racun sianida dan beberapa racun lainnya.
"Kemudian juga yang jelas kami menemukan ada kaitan antara browsing google dengan fakta di lapangan temuan adanya sianida, zat yang diduga sianida yang ada di botol fanta,"kata Kapolres Samosir AKBP Yogie dalam konferensi persnya.
Terkait darimana racun itu dibeli Polisi mengaku belum mengetahui pasti dan beralasan tak ada saksi.
"Terkait perolehan racun kami tidak sampai kesana karena tidak ada saksi yang menjelaskan hal tersebut."
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Sambil Dituntun, Ayah Bripka Arfan Datang ke Polda Sumut, Jalani Pemeriksaan Soal Sang Anaknya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.