Mengenal Kelok Sembilan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Lokasi Ditemukan Jasad Rizki di Dasar Jurang
Belum diketahui secara pasti bagaimana korban sampai berada di dasar jurang Jembatan Kelok Sembilan.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Ahmad Rizki, warga Jalan Pahlawan Kerja GG, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau ditemukan tak bernyawa di dasar jurang di kawasan Kelok Sembilan, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (30/3/2023).
Belum diketahui secara pasti bagaimana korban sampai berada di dasar jurang Jembatan Kelok Sembilan.
Namun dari penuturan saksi mata, awalnya korban Ahmad Rizki terlihat mengendarai sepeda motor dan berhenti di dekat Jembatan Kelok Sembilan.
Namun tak berapa lama kemudian korban sudah tak terlibat lagi di lokasinya.
Baca juga: Mengenang Karya Hermanto Dardak: Jembatan Suramadu hingga Jembatan Kelok 9 di Sumatera Barat
Setelah dilakukan pengecekan ternyata tubuh korban berada di dasar jurang.
Selanjutnya warga melaporkan peristiwa itu ke pihak kepolisian dan diteruskan ke tim SAR.
Jasad korban akhirnyaberhasil dievakuasi BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota dari dasar jurang.
Pria itu sebelumnya dikabarkan terjatuh ke bawah flyover Kelok Sembilan.
Kabar jatuhnya korban juga viral di media sosial.
Koordinator Pos Lima Puluh Kota, Robi Saputra, mengatakan awalnya pihaknya menerima informasi ada warga yang jatuh ke bawah flyover Kelok Sembilan.
"Kita fokus melakukan evakuasi dengan menggunakan sistem lifting menggunakan larkin," kata Robi Saputra.
Sementara itu Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Abdul Malik mengatakan jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Dr Adnaan WD.
"Korban sudah berhasil dievakuasi dengan kondisi meninggal dunia. Saat ini telah dibawa ke RSUD Dr Adnaan WD," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Abdul Malik.
Baca juga: Pria Ini Diduga Bunuh Diri di Flyover Kelok 9, Awalnya Dikira Meninggal karena Jatuh saat Selfie
Ia mengatakan, awalnya didapatkan informasi adanya seorang pengendara sepeda motor diduga terjatuh di Kelok Sembilan, Kenagarian Ulu Aia, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota.
"Kita mendapatkan informasi sekitar pukul 14.20 WIB. Adanya kondisi membahayakan manusia," kata Abdul Malik.
Selanjutnya diberangkatkan petugas dari Pos SAR Kabupaten Limapuluh Kota untuk melakukan evakuasi.
"Kita telah melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten 50 Kota dan Polsek Harau," pungkasnya.
Kronologis
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Abdul Malik menngungkapkan kronologis ditemukannya jasad Ahmad Rizki di dasar jurang Jembatan Kelok 9.
Ia mengatakan, awalnya ada saksi yang melihat korban mengendarai sepeda motor dan berhenti di dekat Jembatan Kelok Sembilan.
"Setelah itu, korban tidak terlihat lagi oleh warga sehingga dilakukan pengecekan. Ternyata korban sudah berada di dasar jurang," kata Abdul Malik.
Selanjutnya barulah dilaporkan ke pihak kepolisian dan diteruskan ke tim SAR.
Lalu diterjunkan petugas dari Pos SAR Limapuluh Kota.
Baca juga: Pria yang Jatuh dari Jembatan Layang Kelok 9 Diduga Bunuh Diri karena Depresi setelah Rugi Berdagang
Mengenal Jembatan Kelok Sembilan
Dikutip dari Wikipedia, Kelok 9 atau Kelok Sembilan adalah ruas jalan berkelok yang terletak sekitar 30 km sebelah timur dari Kota Payakumbuh, Sumatra Barat menuju Provinsi Riau.
Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong ulu air, Nagari harau/kenagarian persiapan ulu air, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat.
Kelok 9 merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatra dan Pantai Timur Sumatra.
Jalan ini memiliki tikungan yang tajam dan lebar sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang, dan diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam: Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau.
Di sekitar Jalan Kelok 9 saat ini telah dibangun jembatan layang sepanjang 2,5 km.
Jembatan ini membentang meliuk-liuk menyusuri dua dinding bukit terjal dengan tinggi tiang-tiang beton bervariasi mencapai 58 meter.
Terhitung, jembatan ini enam kali menyeberangi bolak balik bukit.
Jembatan ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2013 meskipun telah beberapa kali dibuka untuk menunjang arus mudik lebaran dan penyelenggaraan Tour de Singkarak dua tahun yang lalu.
Baca juga: Duduk-duduk di Jembatan dan Akhirnya Hilang, Pria Ini Ternyata Jatuh 50 Meter di Kelok 9
Sejarah
Jalan Kelok 9 dibangun semasa pemerintahan Hindia Belanda antara tahun 1908–1914.
Jalan ini meliuk melintasi Bukit Barisan yang memanjang dari utara ke selatan Pulau Sumatra.
Jika direntang lurus panjang Kelok Sembilan hanya 300 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi sekitar 80 meter.
Jalan ini awalnya dibangun untuk memperlancar transportasi dari Pelabuhan Emma Haven (Teluk Bayur) ke wilayah timur.
Berdasarkan catatan Kementerian PU, dalam sehari jalan ini dilalui lebih dari 10 ribu unit kendaraan dan pada saat libur atau perayaan hari besar meningkat 2 sampai 3 kali lipat.
Namun, sejak dibangun Kelok Sembilan nyaris tak mengalami pelebaran berarti karena terkendala medan.
Seiring peningkatan volume kendaraan yang melintas, kondisi jalan yang sempit dan terjal sering mengakibatkan kemacetan.
Lebar jalan yang hanya 5 meter dan tikungannya yang tajam kerap menyulitkan kendaraan bermuatan besar melintas karena tidak kuat menanjak.
Pada tahun 2000, lalu lintas kendaraan antara Sumatra Barat dan Riau sudah mencapai antara 9.000 sampai 11.000 kendaraan sehari dengan mengangkut sekitar 15,8 juta orang dan sekitar 28,5 juta ton barang dalam setahun.
Baca juga: Jalan Sumbar Riau Longsor Sempat Seret Mini Bus di Jalan Kelok 9 Lima Puluh Kota
Separuh dari barang yang diangkut adalah hasil pertanian dan peternakan. Karena penyempitan jalan di Kelok Sembilan, perjalanan dari Bukittinggi menuju Pekanbaru yang mestinya dapat ditempuh dalam waktu 4 jam, bisa memakan waktu 5 sampai 6 jam.
Mengatasi persoalan ini, Kepala Dinas Prasarana Jalan Sumatra Barat Ir. Hediyanto W. Husaini mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membangun jembatan layang.
Pembangunan jalan layang Kelok 9 mulai dikerjakan pada November 2003 setelah memperoleh persetujuan pemerintah pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada Agustus 2003.
Jembatan Layang
Pembangunan jembatan layang Kelok 9 mulai dilakukan pada 2003. Pengerjaannya ditangani dalam dua tahapan pembangunan.
Panjang keseluruhan jembatan dan jalan yang dibangun adalah 2.537 meter, terdiri dari enam jembatan dengan panjang 959 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.537 meter.
Jembatan layang Kelok 9 terdiri dari enam jembatan dan memiliki ruas jalan selebar 12,5 meter.
Bentang jembatan pertama memiliki panjang 20 meter, bentang kedua 230 meter, dan bentang ketiga 65 meter.
Bentang keempat memiliki panjang 462 meter.
Bentang jembatan keempat merupakan jembatan jenis pelengkung beton dengan fondasi bore pile sedalam 20 meter untuk menahan berat jembatan dan gaya horizontal gempa.
Bentang jembatan kelima memiliki panjang 31 meter dan bentang keenam 156 meter.
Sumber: (TribunPadang.com/Rezi Azwar) (Tribunnews/Dewi Agustina) (Wikipedia)
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul:
Kronologi Ditemukannya Warga Pekanbaru Berada di Dasar Jurang Jembatan Kelok 9
Warga Pekanbaru Terjatuh di Kelok Sembilan, Tim SAR Sebut Korban Meninggal Dunia
Seorang Warga Pekanbaru Dilaporkan Jatuh di Kelok 9, Tim SAR Lakukan Evakuasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.