Bayi di Trenggalek Meninggal Pasca Imunisasi, Jasadnya Diautopsi Selidiki Penyebab Kematian
Tim Kedokteran Polisi Polda Jatim melakukan proses autopsi terhadap bayi berinisial MOAR yang meninggal pasca imunisasi beberapa waktu lalu.
Editor: Dewi Agustina
![Bayi di Trenggalek Meninggal Pasca Imunisasi, Jasadnya Diautopsi Selidiki Penyebab Kematian](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/autopsi-bayi-yang-meninggal-pasca-imunisasi.jpg)
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Tim Kedokteran Polisi (Dokpol) Polda Jatim melakukan proses autopsi terhadap bayi berinisial MOAR yang meninggal pasca imunisasi beberapa waktu lalu.
Proses autopsi dilakukan Rabu (5/4/2023) mulai pukul 10.45 WIB di makam sang bayi di TPU Gunung Cilik, Kelurahan Surodakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek.
Autopsi dilakukan untuk menyelidiki penyebab kematian bayi MOAR.
Kapolres Trenggalek, AKBP Alith Alarino, dan Kasatreskrim Polres Trenggalek, Iptu Agus Salim serta keluarga bayi berada di TPU tersebut.
Baca juga: Kasus Bayi 5 Bulan Meninggal Pasca Imunisasi, Penjelasan Dinkes & Perkembangan Penyelidikan Polisi
AKBP Alith Alarino menyebutkan, autopsi ini merupakan rangkaian dari tahap penyelidikan.
"Autopsi dilaksanakan oleh Tim Dokpol Polda Jatim, karena yang bersangkutan yang punya kemampuan dan keahlian untuk itu," ucap AKBP Alith Alarino, Rabu (5/4/2023).
AKBP Alith Alarino mengaku tidak bisa memastikan kapan hasil autopsi keluar.
Namun yang pasti hasil dari autopsi tersebut disampaikan ke Polres Trenggalek sebagai pertimbangan dalam penyelidikan.
Dia juga masih enggan menjelaskan secara gamblang perkembangan penyelidikan, karena saat ini rangkaian penyelidikan masih berlangsung.
Polisi sudah melakukan klarifikasi kepada 12 pihak untuk perkara ini.
"Jadi inipun belum secara utuh, apakah kematian ini disebabkan karena yang diduga (oleh pelapor) atau dugaan lain, makanya kita mengambil autopsi ini untuk mengetahui penyebab kematian," ujarnya.
Sebelumnya, pasangan suami istri (pasutri) asal Trenggalek, Jawa Timur, melapor ke polisi karena bayinya yang berumur 5 bulan meninggal usai menjalani imunisasi.
Baca juga: IDAI Minta Warga Aceh Waspadai Kasus Campak, Lindungi Anak Melalui Imunisasi
Mukono (46) dan Adelia (17) mengaku tidak terima atas kematian anaknya yang bermula dari imunisasi, lalu mengalami demam tinggi, hingga berujung meninggal dunia.
Warga Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan, Trenggalek, tersebut mengatakan, anaknya MOAR menjalani imunisasi TT atau vaksin tetanus pada 21 Maret 2023 di bidan setempat.
"Setelah disuntik TT, sore harinya panasnya lewat terbatas, sangat panas, kejang, jerit-jerit," kata Mukono, Senin (27/3/2023).
Keesokan harinya, keluarga membawa kembali sang bayi ke bidan yang kemudian diberi obat.
"Di situ katanya sudah biasa kalau diimunisasi lalu panas, setelah dikasih obat lalu dibawa pulang tapi tetap panas sampai malam ada kejang," lanjutnya.
Mukono dan istri khawatir, karena hingga pagi hari panas anaknya tak kunjung turun, lalu mereka berinisiatif membawanya ke bidan kembali.
"Dari bidan lalu dirujuk ke Puskesmas Pogalan ditangani diinfus, dikasih obat, tapi keadaannya (bayi) sudah kritis," jelas Mukono.
Pihak puskesmas lalu merujuk sang bayi ke RSUD dr Soedomo Trenggalek, namun menurut Mukono keadaan anaknya saat itu sudah sangat lemah.
"Dirawat satu hari satu malam anaknya kemudian meninggal dunia," tambahnya.
Menurut Mukono, sebelum imunisasi, anaknya sehat, walaupun memang saat lahir beratnya 1,9 kilogram dan beberapa kali ke rumah sakit.
"Tapi dengan perawatan di rumah sakit alhamdulillah bisa sehat," terangnya.
Untuk itulah, ia malaporkan hal tersebut ke Polres Trenggalek dengan harapan bisa mengetahui penyebab sebenarnya kematian buah hatinya.
"Selain itu, jangan sampai terjadi lagi kepada anak-anak yang lain," ucap Mukono.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Cari Penyebab Kematian, Polisi Mengautopsi Bayi Meninggal Pasca Imunisasi di Trenggalek
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.