Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mulyadi Hilang Sejak 2021 Setelah Menemui Mbah Slamet di Banjarnegara, Berawal dari Jeratan Utang

Sebelum menghilang, Mulyadi diketahui setidaknya sudah dua kali menemui dukun pengganda uang, Mbah Slamet.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mulyadi Hilang Sejak 2021 Setelah Menemui Mbah Slamet di Banjarnegara, Berawal dari Jeratan Utang
Tribun Jateng/Permata Putra Sejati
Mbah Slamet dan rekannya berinisial BS, dukun pengganda uang pelaku pembunuhan keji terhadap belasan pasiennya. Ahmad Hidayat mengatakan kakaknya Mulyadi awalnya terjerat utang. Mulyadi akhirnya nekat menemui Mbah Slamet Tohari dengan tujuan agar dapat melunasi utang-utangnya. Belakangan Mulyadi hilang. 

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Setidaknya 12 orang menjadi korban dukun pengganda uang Mbah Slamet. Jasad ke-12 korban ditemukan terkubur di lahan perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Mulyadi, pengusaha properti asal Palembang diduga menjadi salah satu korban Mbah Slamet.

Bagaimana awal mula perkenalan Mulyadi dengan dukun pengganda uang, Mbah Slamet?

Adik Mulyadi, Ahmad Hidayat mengatakan kakaknya yang berprofesi sebagai pengembang itu awalnya terjerat utang.

Baca juga: Seneh Kerap Memergoki Mbah Slamet Suaminya Membawa Tamu-tamu Jalani Ritual di Ruangan Depan Rumah

Mulyadi akhirnya nekat menemui Mbah Slamet Tohari dengan tujuan agar dapat melunasi utang-utangnya.

Sebelum menghilang, Mulyadi diketahui setidaknya sudah dua kali menemui dukun pengganda uang, Mbah Slamet.

Hal ini disampaikan Ahmad Hidayat saat pemakaman kesembilan jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara di TPU Balun.

Berita Rekomendasi

"Setahu saya kakak saya itu dikenalin sama orang dan setahu saya sudah dua kali ke sini."

"Mulyadi hilang sejak 2021 dan saya sempat laporan ke Polsek Wanayasa," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (4/4/2023).

Pertemuan pertama membicarakan masalah penggandaan uang.

Kemudian pertemuan kedua, korban Mulyadi datang sendiri.

"Sejak datang sendiri pada 2021 dan sudah seminggu di sini hilang."

Baca juga: Belum Teridentifikasi, 9 Jenazah Korban Pembunuhan Mbah Slamet Dimakamkan di Tiga Lubang

"Saat itu bawa kendaraan mobil Innova dan hilang juga sampai saat ini tidak bisa dilacak," katanya.

Terkait berapa uang yang dibawa korban Mulyadi, Ahmad Hidayat mengaku tidak tahu jumlah pastinya.

Ia percaya bahwa salah satu korban dari 9 korban yang dikuburkan di TPU Balun itu adalah Mulyadi karena pelaku sudah mengungkapkannya.

"Penuturan pelaku (satu di antara korbannya) ada Mulyadi."

"Namun masih menunggu tes DNA anaknya asal Palembang," ungkapnya.

Korban Mulyadi sendiri bekerja sebagai developer dan punya dua anak.

"Dia sempat mengajak saya ke sini tapi saya tidak mau karena ada urusan di Palembang."

"Saya sudah sering mengingatkan supaya jangan ke Banjarnegara, dan jangan percaya dengan hal-hal seperti itu yaitu penggandaan uang," terangnya.

Mulyadi bisa percaya dengan penggandaan uang karena dia terjerat utang.

"Saya tahu keberadaan pak Mulyadi karena dia sempat kirim share lok di Balun ini," tambahnya.

Pihak keluarga menginginkan agar tersangka dihukum mati.

Sementara itu Kanit 3 Satrekrim Polresta Banjarnegara, Iptu Imam Santoso mengatakan sembilan jenazah sudah dikebumikan di TPU setempat.

Baca juga: Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Diduga Bunuh 12 Orang, Mbah Slamet Beraksi Sejak Dua Tahun Lalu

"Karena yang paling dekat dengan TKP yang satu dibawa ke Sukabumi."

"Yang lain belum dapat teridentifikasi, hanya jenis kelamin saja," jelasnya.

Dari sembilan jenazah itu ada enam jenazah laki-laki dan tiga wanita.

12 Korban

Hingga saat ini telah ada 12 jasad korban yang ditemukan di lokasi tersebut.

Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto menerangkan, pada hari pertama pencarian menemukan 1 jasad, hari kedua ada 9 jasad, dan hari ketiga ada 2 jasad.

Total keseluruhan jasad yang ditemukan hingga saat ini berjumlah 12 orang.

"Tolong jangan ditambah-tambahi."

"Karena yang beredar jumlahnya tidak pas menurut kami."

"Jumlahnya tidak sesuai apa kami dapatkan dan yang kami autopsi," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (4/4/2023).

Menurut AKBP Hendri, pada penemuan jasad terakhir, Mbah Slamet juga ikut dihadirkan.

Namun rupanya yang bersangkutan lupa saat diminta menerangkan satu persatu liang kubur di lokasi itu.

"Tapi yang paling atas terakhir saat ini dia (mbah Slamet) masih ingat ini lubang kuburnya siapa," ucap Kapolres.

Awal Mula Terungkapnya Kasus

Kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet sendiri berawal dari laporan hilangnya seorang korban berinisial PO (53) asal Sukabumi, Jawa Barat.

PO dikabarkan pergi ke Banjarnegara menemui Slamet pada Kamis, 23 Maret 2023. Namun setelah itu ia tidak pernah kembali, dan keluarganya kemudian melapor ke polisi.

Setelah menerima laporan hilangnya PO, polisi kemudian melakukan penyelidikan dan akhirnya berhasil diketahui bila korban dibunuh oleh Mbah Slamet sekitar tanggal 24 Maret 2023.

Diketahui pula jika para korban itu dikubur oleh Mbah Slamet di lahan perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Dibantu sejumlah relawan, polisi kemudian melakukan pencarian terhadap para korban.

Polisi melakukan penggalian sejak Senin (3/4/2023) siang. Dalam proses penggalian itu, Mbah Slamet berperan menunjukkan lokasi penguburan jenazah.

Lokasi penggalian berada di lereng bukit yang ditanami singkong dan pohon puspa.

Untuk mencapai lokasi penguburan, polisi dan para relawan harus menempuh jalan berlumpur dan berjalan kaki sejauh 100 meter dari jalan raya Kalibening Wanayasa.

Namun hasilnya tak sia-sia. Pada saat penggalian, polisi kemudian menemukan tulang belulang dan jenazah yang masih utuh tapi sudah mulai membusuk.

Pada setiap titik atau lubang, setidaknya terdapat dua hingga tiga jenazah yang dikubur di kedalaman 80
sentimeter hingga 1 meter. (jti)

Artikel ini telah tayang di Tribunmuria.com dengan judul Cerita Mulyadi Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Awalnya Terlilit Utang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas