Soal Kasus Dukun Sadis di Banjarnegara, Penyidik Diminta Aktif hingga ada 17 Laporan Orang Hilang
Berikut ini kabar terbaru soal kasus pembunuhan yang dilakukan dukun pengganda uang, Tohari atau Mbah Slamet dari Banjarnegara, Jawa Tengah.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kabar terbaru soal kasus pembunuhan yang dilakukan dukun pengganda uang, Tohari atau Mbah Slamet dari Banjarnegara, Jawa Tengah.
Beberapa hari kasus berjalan, pihak kepolisian masih menaruh curiga terhadap keterangan tersangka Slamet.
Hal tersebut diungkapkan Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi.
Ia juga berjanji akan mengungkapkan kasus pembunuhan ini.
Pihaknya juga curiga terhadap keterangan tersangka yang sudah melakukan praktik menggandakan uang sejak 2020.
"Tetap kami lakukan pengembangan kasus karena kejadian ini sejak 2020." ungkap Ahmad Luthfi, dikutip dari TribunJateng.com.
Baca juga: Keluarga Pasutri Irsad & Wahyu dari Lampung Tiba di Mapolres Banjarnegara Jalani Tes Ante Mortem
Ia juga mengatakan, tersangka juga lupa siapa yang dibunuhnya.
"Sing mateni ae (yang bunuh saja) lupa apalagi penyidiknya," lanjut Ahmad Lutfhfi.
Pengembangan kasus akan tetap dilakukan, agar tak ada jenazah yang tidak terungkap.
Penyidik juga diwanti-wanti untuk kreatif dalam mengulik kasus ini.
"Penyidik kami harus aktif agar kasus ini tuntas terungkap," jelasnya.
Keluarga Pasutri Korban Pembunuhan Tiba di Banjarnegara
Diketahui, ada dua korban yang merupakan pasangan suami istri.
Baca juga: Viral Unggahan Diduga Korban Mbah Slamet, Setahun Lalu Berniat Geruduk Pelaku di Banjarnegara
Dua korban tersebut bernama Irsad (43) dan Wahyu Triningsih (40).
Keduanya berasal dari Pesawaran, Lampung.
Dua jenazah suami istri ini berhasil diidentifikasi karena ada foto korban di dalam lubang tempat mereka dikuburkan tersangka.
Baju yang dikenakan oleh korban juga dikenali oleh anaknya, serta hasil autopsi juga menguatkan hal tersebut.
Terbaru, keluarga dari pasangan suami istri tersebut sudah sampai di Polres Banjarnegara.
Dari rilis yang diterima Tribunnews.com, pihak keluarga datang bersama dengan Anggota Polres Pesawaran dan sedang menunggu pemeriksaan kelengkapan administrasi atau berkas.
17 Laporan Orang Hilang
Ahmad Luthfi mengatakan, sudah ada 17 laporan orang hilang yang masuk di posko pengaduan orang hilang Polres Banjarnegara dan di Kantor Polda Jateng.
Baca juga: Penampakan Rumah Mewah Tohari Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Ngakunya Terlilit Utang
Data tersebut masuk hanya dalam waktu dua hari saja.
"Sudah ada 17 laporan orang hilang di posko tersebut," kata Ahmad Luthfi seperti yang diwartakan TribunJateng.com.
Semua aduan orang hilang tersebut kini digeser dari Polda Jateng untuk ditangani Polres Banjarnegara.
Keluarga yang melapor nantinya akan diperiksa.
Pemeriksaan meliputi tes DNA dan tes pendukung lainnya.
"Semoga ada yang matching," ucap Kapolda.
Meski begitu, Ahmad Luthfi mengatakan, tak semua laporan hilang adalah korban dari Slamet.
Maka dari itu, pihaknya perlu melakukan tes untuk membandingkan antara data primer dan sekunder yang ambil dari keluarga maupun korban.
"Perlu kami cocokkan datanya apakah matching data korban Slamet Tohari dengan korban hilang yang dilaporkan," bebernya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJateng.com, Iwan Arifianto)