Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Kali Selamat, Pasutri Asal Lampung Ini Tewas di Tangan Dukun Pengganda Uang Pada Kunjungan Ketiga

Irsyad dan Tri diketahui telah mengunjungi dukun pengganda uang tersebut tiga kali di Kabupaten Banjarnegara

Penulis: Erik S
zoom-in 2 Kali Selamat, Pasutri Asal Lampung Ini Tewas di Tangan Dukun Pengganda Uang Pada Kunjungan Ketiga
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Peti Jenazah Irsad dan Wahyu Triningsih, korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara tiba di Pesawaran Lampung. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG- Pasangan suami istri asal Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, Irsyad dan Wahyu Tri Ningsih, turut menjadi korban Tohari alias Mbah Slamet.

Irsyad dan Tri diketahui telah mengunjungi dukun pengganda uang tersebut tiga kali di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Baca juga: Sosok Pasutri asal Lampung Korban Dukun Mbah Slamet di Mata Tetangga: Dikenal Baik dan Religius

Dikutip dari Tribun Lampung, Irsyad dan Tri masih selamat saat dua kali bolak-balik mengunjungi Slamet.

Irsyad dan Tri kemudian tewas saat kunjungan ketiganya.

Fakta baru tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad.

Pandra mengungkapkan, korban mengenal Mbah Slamet melalui seorang berinisial K pada April 2021.

"Kata K kepada korban, ada padepokan di Jawa Tengah yang dapat menggandakan uang," kata Zahwani Pandra Arsyad saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Sabtu (8/4/2023).

Berita Rekomendasi

Pandra mengatakan, para korban yang tergiur dengan informasi tersebut akhirnya memutuskan berangkat ke Banjarnegara, Jawa Tengah,  menemui Mbah Slamet.

Baca juga: Jenazah Pasutri Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Diambil Keluarga

Korban Irsyad dan Tri, lanjut Pandra, menetap selama 3 minggu di Banjarnegara, sebelum akhirnya pulang ke Lampung.

"Setelah satu minggu berada di Lampung, korban Irsad mendapatkan kabar dari korban Suheri, penggandaan uangnya berhasil. Tetapi, uang tersebut dirampok orang yang tidak dikenal," jelas Pandra.

Kemudian, pada akhir Juni 2021, terus Pandra, korban kembali berangkat ke Banjarnegara kembali menemui Mbah Slamet dan menjalankan ritual menggandakan uang.

Namun, saat pasutri asal Pesawaran itu tiba, Mbah Slamet mengatakan jika ritualnya salah.

Suasana pemakaman pasutri asal Pesawaran, Lampung
Suasana pemakaman pasutri asal Pesawaran, Lampung, yang menjadi korban dukun pengganda uang, pada Sabtu (8/4/2023). Pasangan suami istri atau pasutri asal Pesawaran, Lampung, yang menjadi korban Tohari alias Mbah Slamet, ternyata sudah 3 kali mendatangi dukun pengganda uang tersebut

"Jadi korban harus menunggu selama 40 hari untuk dilakukan ritual kembali, setelah empat hari berada di Banjarnegara mereka pun pulang lagi ke Lampung," tutur Pandra.

Selanjutnya, pada 9 September 2021, Irsad bersama istrinya bertolak lagi ke Banjarnegara, lantaran mendapat telepon dari Mbah Slamet agar segera menemuinya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas