Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua FKUB Heran Depok Masuk Dalam Daftar Kota dengan Tingkat Toleransi Terendah

Berdasarkan penilaian Indeks Kota Toleran, Depok masuk dalam kota yang tingkat toleransinya rendah

Editor: Erik S
zoom-in Ketua FKUB Heran Depok Masuk Dalam Daftar Kota dengan Tingkat Toleransi Terendah
Freepik
Ilustrasi toleransi - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Depok, Abdul Ghani mengaku heran Kota Depok disebut tidak toleran. 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK-  Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Depok, Abdul Ghani mengaku heran Kota Depok disebut tidak toleran.

Berdasarkan penilaian Indeks Kota Toleran atau IKT yang dikeluarkan Setara Institut pada 2022, Depok masuk dalam kota yang tingkat toleransinya rendah.

Baca juga: Indeks Kota Toleran 2022 Menurun dari Tahun 2021, Setara Institute: Contoh Paling Populer di Cilegon

"Dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) terakhir FKUB, Depok disebut sebagai kota paling intoleran se-Indonesia," kata Abdul, Sabtu (8/4/2024).

Dia tidak mengerti dari sudut pandang mana Depok dinilai intoleran.

"Buktinya Depok itu rukun dan nyaman, tidak ada benturan antaragama dan internal agama," ucapnya. 

Abdul menduga penilaian ini lebih bersifat politis karena PKS yang berkuasa di Kota Depok.

"Mungkin karena PKS yang berkuasa di sini. Silahkan ditulis, tidak ditulis juga tidak apa-apa. Itu kata Ketua DPRD Kota Depok," paparnya.

Berita Rekomendasi

Menurut dia, FKUB Kota Depok selalu memberikan solusi jika ada persoalan antar agama di Kota Depok.

Baca juga: SETARA Institute: Indeks Kota Toleran 2022 Punya Arti Penting dalam Konteks Pemilu 2024

"Kasus terakhir kemarin ada persoalan gereja di Pancoran Mas. Mereka datang ke kantor dan kita kasih arahan," tutur Abdul Gani.

 
Dalam memberikan rekomendasi pendirian rumah ibadat, lanjut dia, FKUB selalu berpatokan pada PBM (Peraturan Bersama Menteri).

"Selagi itu terpenuhi, kami tidak tebang pilih. Alhamdulilah, pengurus FKUB yang baru telah memberikan 6 rekomendasi pendirian tempat ibadah. Salah satunya gereja di Mampang. Jadi itu bukti kita tidak intoleran," ungkap Abdul.

Apapun penilaian orang, Abdul Gani selalu mengajak orang untuk menjaga kerukunan.

"Kerukunan itu gampang diucapkan tetapi nilainya besar kalau sudah dilanggar. Saya sering menganalogikan bahwa kita bangun gedung Rp 5 miliar tetapi bisa hancur dalam 5 menit karena konflik. Jadi kerumunan itu nilainya besar," pesan Abdul Gani.

Sebagai informasi, Setara Institute mencatat 10 kota dengan skor toleran paling rendah dari total 94 kota yang dinilai.

Baca juga: Jadi Kota Paling Toleran, Pj Sumastro: Singkawang dan Toleransi Bagian dari Perilaku Sehari-hari

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas