Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Penutupan Lokalisasi Dolly, Mensos Risma: Banyak Kenakalan Remaja Saat Itu

Penutupan Gang Dolly, kata Risma, menjadi solusi menyelesaikan akar masalah yang timbul di Surabaya saat itu.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Cerita Penutupan Lokalisasi Dolly, Mensos Risma: Banyak Kenakalan Remaja Saat Itu
Kemensos.go.id
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini. Tri Rismaharini mengungkapkan pengalamannya saat menutup lokalisasi Gang Dolly di Surabaya, Jawa Timur. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan pengalamannya saat menutup lokalisasi Gang Dolly di Surabaya, Jawa Timur.

Hal tersebut dilakukan oleh Risma saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

Risma mengungkapkan alasan dirinya menutup Dolly, karena banyaknya kenalan remaja yang terjadi.

Baca juga: Yang Awalnya Musuh Kini Teman Dekat, Cerita Jarwo Si Pengusaha Tempe dari Gang Dolly

"Saat itu alasan saya menutup Dolly adalah banyak kenakalan remaja, terutama anak perempuan. Saya malu sekali saat itu," ujar Risma di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Selain itu, Risma mengungkapkan banyak pula kasus trafficking yang terjadi, imbas dari kehadiran Gang Dolly.

Bahkan terdapat fenomena anak-anak yang menjual sesama anak-anak. Banyaknya dampak yang ditimbulkan oleh Gang Dolly yang menimbulkan kekhawatiran Risma.

Baca juga: Cerita Risma Soal Tanda Jabatan Wali Kota Hingga Penutupan Gang Dolly dalam Acara Sertijab Mensos

BERITA TERKAIT

"Yang mengherankan saat itu di Surabaya, terjadi bukan hanya kasus trafficking, tapi yang terjadi adalah di mana anak-anak menjual sesama anak-anak. Nah akhirnya setelah saya telusuri, saya mencoba mapping saat itu ternyata akarnya adalah lokalisasi. jadi akar masalahnya," jelas Risma.

Dirinya mengaku bahkan menelusuri praktik prostitusi ini hingga menumpang motor dan becak.

"Itu saya mengikuti dibonceng motor, naik becak ikuti anak ini ke mana gitu. Baru setelah, karena kalau tidak ada bukti kita tangkap kan nggak bisa. Baru setelah dia masuk kamar baru kita grebek, kita tangkap Saya sering ikuti itu," ucap Risma.

"Nah, ternyata akar masalahnya selesai turuti ini ke siapa dulu ini ke siapa-siapa, ternyata akarnya adalah anak-anak yang banyak tinggal di lokalisasi. di Surabaya lokalisasi ada 6," tambah Risma.

Penutupan Gang Dolly, kata Risma, menjadi solusi menyelesaikan akar masalah yang timbul di Surabaya saat itu.

"Jadi kalau saya nutup Dolly itu yang keenam dan terakhir, karena yang paling berat saya tutup terakhir. Ternyata seperti itu akar masalahnya," pungkas Risma.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas