Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Adik Ketua DPRD Bangka Tengah Aniaya Anak di Bawah Umur hingga Babak Belur, Diduga Karena Petasan

Paman korban menerangkan, peristiwa penganiayaan itu dilakukan beramai-ramai, bahkan bisa mencapai belasan orang.

Editor: Erik S
zoom-in Adik Ketua DPRD Bangka Tengah Aniaya Anak di Bawah Umur hingga Babak Belur, Diduga Karena Petasan
Tribunnews.com
Ilustrasi - Adik Ketua DPRD Bangka Tengah, Menkho alias Unyil diduga menganiaya Ridho (16) karena petasan. 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA- Adik Ketua DPRD Bangka Tengah, Menkho alias Unyil diduga menganiaya Ridho (16) karena petasan.

Penganiayaan tersebut terjadi di Desa Jeruk, Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung.

Baca juga: Aniaya Bawahan hingga Tewas, Mayor Arh Gede Henry Widyastana Divonis 1,5 Tahun Penjara

Rio, paman korban mengatakan penganiayaan itu terjadi pada Sabtu malam, 8 April 2023.

Kata dia, Ridho dan seorang temannya turut dianiaya.

Dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi ditengarai akibat teman-teman dari keponakannya tersebut yang bermain petasan dan tidak sengaja mengarahkannya ke rumah keluarga besar Ketua DPRD Bangka Tengah.

"Bukan keponakan saya yang main, tapi temannya," kata Rio saat bercerita kepada Bangkapos.com, Rabu (12/4/2023).

Namuni saat itu, temannya yang bermain petasan tersebut kabur.

BERITA TERKAIT

Sedangkan Ridho yang berboncengan dengan teman lainnya justru yang dikejar dan menjadi sasaran penganiayaan oleh Unyil dan rombongannya.

Baca juga: Ayah di Blora Divonis 14 Tahun Penjara Karena Aniaya Anak Tiri hingga Tewas

Rio menerangkan, peristiwa penganiayaan itu dilakukan beramai-ramai, bahkan bisa mencapai belasan orang.

"Kami sudah mengurus masalah ini ke KPAI dan LPSK, termasuk juga melapor ke Polresta Pangkalpinang," terangnya.

Akibat dari kejadian tersebut, Rio berkata bahwa keponakannya menderita sejumlah luka lebam pada bagian kaki, dada hingga kepala.

"Terus hidungnya juga sempat mengeluarkan darah. Tapi memang tidak sampai rawat inap," ungkapnya. 

Kemudian, diketahui juga bahwa sesaat setelah peristiwa itu, ramai orang-orang dari Desa Air Mesu yang mendatangi rumah keluarga Unyil.

"Ada yang melempar batu dan petasan, mungkin itu karena mereka merasa ada temannya yang dianiaya. Jadi bukan nyerang dulu, tapi karena berawal adanya penganiayaan keponakan saya tadi," ungkapnya.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Sulut Diduga Aniaya Seorang Perempuan, Ini Sikap Partai hingga Badan Kehormatan

Lebih lanjut, menurut Rio, saat ini dari Tim Buser Polresta Pangkalpinang diketahui akan menangkap Unyil.

"Kami tidak mau damai, biarlah ini lanjut terus sampai ke proses hukum," tegasnya.

Mehoa Minta Maaf

Terpisah, Ketua DPRD Bangka Tengah, Mehoa mengatakan bahwa sebelumnya dia mewakili adik dan keluarganya meminta maaf atas kejadian yang di luar dugaan ini.

"Saya sudah sering menasehati adik dan keluarga. Biarlah dak ape men hanye mercon-mercon tuh (biarlah enggak papa kalau hanya petasan-petasan itu--red)," ungkap Mehoa.

Dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat keluarganya sedang melakukan ibadah malam paskah.

Baca juga: Dituding Aniaya Perempuan, Begini Jawaban Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara

Kala itu, dirinya pun sedang tidak ada di rumah dan tiba-tiba mendapatkan kabar buruk tersebut.

"Saya sebagai keluarga langsung mendampingi. Orang lain pun kita dampingi, tak mungkin adik sendiri tidak kita dampingi," ucapnya.

Menurut Mehoa, saat itu dia dan suaminya langsung datang ke Polsek Pangkalanbaru meskipun belum tahu persis seperti apa kejadiannya.

"Kemudian saya pulang ke rumah. Saya lihat banyak yang berkumpul dan mama saya terluka pipinya dan dengar rumah mama saya di lempar batu," jelasnya.

Lalu, dirinya pun sempat menjenguk korban yang kala itu ternyata sudah dibawa pulang.

Pihaknya pun meminta dimediasi, akan tetapi pihak keluarga korban belum menerima.

"Kami coba minta dimediasi untuk berdamai, tapi belum diterima," kata Mehoa.

Kemudian, keesokan harinya, ibunda Ketua DPRD Bangka Tengah tersebut membuat laporan polisi karena mengalami luka dan pengrusakan rumah.

"Tapi akhirnya saya minta mama saya mencabut laporan tersebut," terangnya.

Dengan tegas, Mehoa mengakui bahwa adiknya bersalah dan membuat situasi menjadi begini.

Dia selaku kakak pun meminta maaf yang sebesar-besarnya.

Tidak hanya itu, dirinya pun meminta Kades Air Mesu dan banyak pihak untuk membaca situasi ini supaya keluarga korban mau menerima kedatangan pihaknya.

"Besok suami saya mewakili keluarga akan datang ke rumah korban dan semoga keluarganya mau menerima keluarga kami," ungkap Mehoa.

Lebih lanjut, Mehoa mengungkapkan bahwa Unyil, adiknya tersebut juga mengalami sakit pada bagian otak.

Baca juga: Seorang Remaja di Manado Ditangkap Polisi Karena Aniaya Pacarnya yang Sedang Hamil

"Ada virus di otaknya, menekan otak. Suka rusing (gelisah atau gusar-red) dan emosi tidak menentu," jelas Mehoa.

Kendati demikian, Mehoa berharap agar semua pihak dapat mengambil hikmah dari kejadian ini dan semoga tali persaudaraan tetap terjalin dengan baik.

"Karena dari dulu Desa Air Mesu dan Desa Jeruk bersaudara dari dulu," jelasnya.

Selain itu, dirinya juga berharap agar hal seperti ini tidak terjadi lagi kepada siapa pun itu.

"Emosi dapat membawa akibat buruk, maka perlu selalu taat disiplin beribadah sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Mehoa.

Penulis: Arya Bima Mahendra

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Gegara Petasan, Adik Ketua DPRD Bangka Tengah Aniaya Anak di Bawah Umur, Mehoa Minta Maaf

Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas