Ingin Segera Bertemu, Istri Pratu Miftahul Arifin Ungkap Komunikasi Terakhir dengan Sang Suami
istri Pratu Arifin, Aziza ingin agar jenazah suaminya bisa segera dimakamkan.
Editor: Wahyu Aji
Julius mengatakan, pihaknya terkendala cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat yang berada di lokasi tersebut.
"Namun demikian upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," ujarnya.
Baca juga: Helikopter Belum Bisa Merapat, Jenazah Pratu Miftahul Arifin Belum Bisa Dievakuasi Hari Ini
Dalam kesepatan itu, Julius berharap para prajurit TNI yang sedang bertugas melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan.
"Semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas," imbuhnya.
Serangan yang menewaskan Pratu Miftahul Arifin tersebut diklaim KKB dilakukan oleh kelompok Egianus Kogoya.
Informasi tersebut, disampaikan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, yang mengatakan pihaknya pihaknya telah menembak sembilan anggota TNI di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
"Pasukan Komando Daerah Pertahanan (Kodap) III Ndugama Derakma, serang pos militer Indonesia, dan berhasil tembak mati sembilan anggota TNI kemudian sembilan pucuk senjata juga telah berpindah tangan," kata Sebby Sambom, Minggu, dilansir Tribun Papua.
"Panglima komando daerah pertahanan III Ndugama Darakkma, Egianus Kogoya, dan pasukannya bertanggungjawab atas serangan-serangan yang menewaskan sembilan anggota TNI dan sembilan anggota yang berpindah tangan dari TNI ke TPNPB OPM, dan perang terus berlanjut," imbuhnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul NASIB PILU Istri Pratu Miftahul Arifin Korban KKB Papua: Anak Usia 2 Tahun, Ini Pesan Terakhir Suami,