Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baru Mudik Pada Hari Pertama Lebaran, Heru Legawa Gagal Temui Anaknya Lebih Cepat

Demi bisa menemui anaknya yang baru lahir lebih cepat, ia rela memandang berbagai aplikasi pembelian tiket kereta api secara berkala.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Muhammad Barir
zoom-in Baru Mudik Pada Hari Pertama Lebaran, Heru Legawa Gagal Temui Anaknya Lebih Cepat
Tribunnews/Endrapta Pramudhiaz
Pemudik bernama Heru ketika ditemui oleh reporter Tribunnews di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (22/4/2023). Dok: Endrapta Pramudhiaz 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjuangan Heru (32) mendapatkan tiket mudik tahun ini tidak mudah.

Demi bisa menemui anaknya yang baru lahir lebih cepat, ia rela memandang berbagai aplikasi pembelian tiket kereta api secara berkala.

Namun, nahas, keinginan Heru bertemu keluarganya di Tulungagung harus tertunda dari rencana awalnya.

Tahun ini, ia terpaksa tak bisa mendengar gema takbir bersama istri dan kedua buah hatinya.

"Saya coba beli di hari pertama pembelian tiket mudik. Susah. Di KAI Access susah. Di Traveloka juga. Mungkin karena antreannya banyak sampai ribuan. Saya akhirnya baru dapat besokannya jam setengah satu malam," kata Heru ketika ditemui Tribunnews di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (22/4/2023).

Heru sampai memasang banyak pengingat di gawainya agar bisa membeli tiket mudik sesuai tanggal keinginannya.

BERITA TERKAIT

Namun, upayanya berakhir nihil. Heru harus legawa.

"Saya tuh sampai pasang pengingat di hp, tanggal sekian saya beli. Pas sudah hari pembelian, saya cek, eh belum dibuka. Waktu saya akhirnya cek lagi, eh, hari Jumat sudah habis," katanya.

Pria yang bekerja sebagai karyawan swasta ini harus rela menerima fakta bahwa ia tak bisa bertemu keluarganya lebih cepat.

"Saya maunya Jumat. Pulang kerja langsung mudik. Biar bisa takbiran di rumah. Berhubung enggak dapat, ya sudah hari Sabtu," ujar Heru.

Untungnya, keluarga dia di Tulungagung tak mempermasalahkan hal tersebut. Istri Heru paham dan tak memaksa ia untuk beralih ke moda transportasi lain.

Terlebih, istrinya juga paham akan kebijakan kantor Heru yang tak mengikuti tanggal cuti bersama. Jadi, ia tak begitu memaksakan Heru untuk pulang lebih cepat.

"Istri saya memang paham di kantor saya enggak ada cuti bersama. Cutinya pakai jatah tahunan," kata Heru.

Rencananya, Heru akan menetap di kampung halamannya selama kurang lebih sepekan.

Tak ada persiapan khusus pada mudik tahun ini selain mempersiapkan fisik yang prima. Semua itu untuk melepas rindu kepada keluarganya.

"Wah kangen ya (dengan istri dan anak). Kemarin saya tujuh bulan ga mudik. Kemarin istri baru lahiran, jadi saya pulang. Lalu, setelah tujuh bulan baru ini balik lagi," ujar Heru.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas