Bekahadeu, Tradisi Bujang Dekati Gadis di Momen Lebaran Idul Fitri di Menggala Lampung
Hingga kini Bekahadeu tersebut masih menjadi tradisi yang dijalani di tengah masyarakat khususnya pria dan wanita di Kecamatan Menggala, Tulangbawang.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, TULANGBAWANG - Tradisi Bekahadeu. Ya, tradisi khusus itu dilakukan oleh pria dan wanita (Muli Mekhanai) di Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulangbawang, Lampung saat memasuki Hari Raya Idul Fitri.
Dalam tradisi Bekahadeu ini sang pria akan memberikan minuman ringan berupa sprite, fanta, atau teh kotak kepada pihak wanita.
Selain itu terdapat juga sejumlah makanan ringan seperti roti kaleng, dodol, serta permen.
Baca juga: Kisah Nahkoda Kapal 23 Kali Lebaran Tak Pulang: Hanya Lepas Rindu degan Keluarga Via Video Call
Tradisi itu dilakukan guna melakukan pendekatan diri kepada kedua belah pihak keluarga, saat menjalin hubungan masa berpacaran.
Hingga kini Bekahadeu tersebut masih menjadi tradisi yang dijalani di tengah masyarakat khususnya pria dan wanita di Kecamatan Menggala, Tulangbawang.
Suhir (30) salah satu tokoh pemuda di Kecamatan Menggala menuturkan, tradisi Bekahadeu memang sudah ada sejak lama.
"Tradisi ini memang sudah ada sejak lama, dan hingga kini masih berkembang dengan baik di tengah masyarakat di Tulangbawang, khususnya kecamatan Menggala," jelasnya, Sabtu (22/4/2023).
Bahkan tradisi ini menjadi simbol keseriusan sang pria untuk mengenal lebih dekat sang wanita pujaan hati.
"Dalam Bekahadeu pria akan memberikan sejumlah minuman seperti sprite dan fanta, serta makanan ringan kepada sang wanita," paparnya.
Adapun jumlah minuman dan makanan ringan yang diberikan dalam Bekahadeu tersebut beragam, dimana sesuai dari keikhlasan dan kesanggupan pemberian dari sang pria.
"Untuk jumlah tidak ditentukan, karena sesuai kesanggupan dan keihklasan si pria memberi calonnya itu, namun biasanya untuk jumlah minuman sprite atau fanta rata-rata 8 hingga 12 krat," paparnya.
Dirinya menjelaskan sejumlah minuman dan makanan ringan yang diberikan itu, nantinya akan disajikan kembali kepada pihak pria saat berkunjung di rumah wanita.
"Saat berkunjung di Hari Raya Idul Fitri itu nantinya si pria akan membawa pihak keluarga, dan teman-temannya ke rumah sang wanita," ungkapnya.
Terpisah Ardian (25) mengungkapkan sudah kali kedua dirinya memberikan sejumlah minuman dan makanan ringan dalam tradisi Bekahadeu tersebut kepada pasangannya.
"Kalau saya tahun ini sudah kedua kali di Hari Raya Idul Fitri mengikuti tradisi Bekahadeu ini kepada calon saya," tuturnya.
Ardian mengungkapkan sebelum memberikan kepada calonnya tersebut, dirinya memang sudah terlebih dahulu memesan jauh hari sebelum Hari Raya Idul Fitri.
"Paket minuman sprite dan fanta dan sejumlah makanan ringan ini memang sudah lama saya pesan, dan diberikan kepada calon saya saat H-4 sebelum hari raya," ungkapnya.
Rencana pihaknya akan berkunjung dalam proses Bekahadeu tersebut tepat di H+2 Idul Fitri 1444 Hijriah besok. (Tribunlampung.co.id/Candra Wijaya)
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Bekahadeu, Tradisi Bujang Dekati Gadis Momen Lebaran Idul Fitri di Menggala Lampung