BNPB: Gempa Kuat M6,9 di Kepulauan Mentawai Dirasakan Selama 30 Detik
Muhari merasakan langsung gempa berkekuatan M6,9 itu saat dirinya sedang berada di Hotel Mercure Padang
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Plt. Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari. PhD menuturkan, guncangan gempa di Kepulauan Mentawai Sumatra Barat dirasakan kuat sekitar 30 detik, pada Selasa (25/4/2023).
Muhari merasakan langsung gempa berkekuatan M6,9 itu saat dirinya sedang berada di Hotel Mercure Padang atau sekira 200 meter dari bibir pantai yang menjadi salah satu tempat evakuasi tsunami.
Baca juga: BMKG Sebut Gempa di Kepulauan Mentawai Berkarakteristik Megathrust
"Gempa terasa kuat dengan guncangan lebih kurang 30 detik," ujar dia dalam pesan whatsappnya, Selasa pagi.
Ia menuturkan, skala gempa dirasakan dari lantai 5 Hotel Mercure Kota Padang di IV-V MMI yaitu dinding berderik lampu bergoyang dan barang di atas meja ada yang jatuh.
Seketika ungkap Muhari, masyarakat keluar rumah dan terjadi kepanikan tapi terkendali.
"Saat ini sebagian ada yang evakuasi menjauhi laut," kata dia.
Ia mengungkap, pantauan terbatas secara visual tidak terlihat ada kerusakan struktural, laporan detil masih menunggu dari BPBD
Baca juga: BMKG Catat Terjadi 9 Kali Gempa Susulan di Sumatera Barat
Muhari menyebut, hingga 03:56 WIB tidak terlihat ada kondisi tidak normal dari air laut.
Gempa berkekuatan magnitudo 6,9 mengguncang kuat di wilayah pantai barat Sumatera pada Selasa (25/4/2023) pukul 03.00.57 WIB.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menerangkan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M6.9.
Baca juga: Gempa M 7,3 Guncang Mentawai, Terasa Kuat di Padang, Warga Sempat Panik dan Dievakuasi Jauhi Laut
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,94° LS ; 98,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 Km baratlaut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia," ujar dia.
Adapun hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.