5 Fakta Kakek Sarneli Simpan Rp 104 Juta: Terungkap Pekerjaannya hingga BI Beri Penjelasan
Berikut fakta-fakta Kakek Sarneli simpan uang ratusan juta rupiah. Mulai terungkap pekerjaannya hingga penjelasan Bank Idonesia.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Seorang kakek berumur 70 tahun, Sarneli menjadi viral karena menyimpan uang ratusan juta rupiah di rumahnya.
Kakek Sarneli diketahui tinggal di Kelurahan Karundang, Kampung Karundang Lor, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten.
Setelah dihitung, jumlah total yang mencapai Rp 104 juta dengan berbagai macam pecahan.
Sementara sumber uang didapatkan Kakek Sarneli karena bekerja sebagai pengembala bebek di sekitar rumahnya.
Bagaimana informasi lengkapnya? Berikut fakta-fakta Kakek Sarneli simpan uang ratusan juta rupiah dihimpun Tribunnews.com, Jumat (28/9/2023):
1. Videonya viral
Baca juga: Warga Serang Heboh, Kakek Sarneli Menyimpan Segunung Uang Jadul Ratusan Juta
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video yang memperlihatkan uang-uang milik Kakek Sarneli diunggah oleh sejumlah akun Instagram, seperti @infoserang pada Kamis (27/4/2024) kemarin.
Pada awal rekaman tampak sejumlah warga sedang sibuk menghitung tumpukan uang.
Uang terdiri dari berbagai pecahan, mulai dari RP 1.000 hingga Rp 100.000.
Warga menyortir uang sesuai pecahannya lalu dimasukkan ke dalam tas plastik berwarna merah.
Setelahnya uang-uang tersebut dihitung.
Proses tersebut membutuhkan waktu lama mulai langit saat masih terang hingga tiba waktu malam.
"Sampai malam, lembur-lembur," kata warga dalam video.
Hingga hari ini, video sudah ditonton lebih dari 9 ribu kali.
Ratusan warganet ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.
2. Keluarga tak menyangka
Saudara dari Kakek Sarneli, Ola Sahala mengaku tak menyangka anggota keluarganya itu menyimpan uang hingga ratusan juta.
Informasi soal keberadaan uang-uang tersebut padahal berawal dari iseng.
Semua bermula ada saudara lain bertanya kepada Kakek Sarneli.
"Awalnya ada saudara nanya ke bapak Sarneli ini. Ada uang, nyimpen uang engga simpennya di mana," kata Ola Sahala, dikutip dari TribunBanten.com.
Pertanyaan tersebut dijawab serius hingga Kakek Sarneli memberi tahu keberadaan uang-uangnya itu.
Benar saja saat dicek, keluarga dikagetkan dengan tumpukan uang.
"Engga nyangka saya juga, pas dibongkar itu di bawah tempat tidurnya ada uang yang disimpannya" tambah Ola Sahala.
Baca juga: Uang Jadul Rp 104 Juta Milik Kakek Sarneli Sebagian Masih Bisa Ditukar ke BI, Sebagian Lagi Hilang
3. Ada uang yang hilang
Ola Sahala melanjutkan ceritanya, uang-uang milik Kakek Sarneli kemudian dihitung.
Keluarga bahkan meminta bantuan para tetangga agar prosesnya cepat selesai.
Ola Sahala menyebut uang-uang mulai dihitung pada Selasa (25/4/2023) hingga Rabu (26/4/2023).
"Semua warga sini bantuin buat ngitung, soalnya lumayan banyak," imbuhnya.
Ola Sahala juga mengatakan, ada beberapa uang milik Kakek Sarneli yang hilang setelah dihitung.
Pecahan yang hilang antara lain seperti pecahan Rp10.000, Rp 20.000, hingga Rp 100.000 emisi tahun 1998 dan 1999.
Ola Sahala mengaku tidak mengetahui keberadaan uang tersebut.
"Pecahan besar memang ada tapi itu tahun lama yang Rp100 an. Tapi engga tahu ke mana soalnya kemarinkan banyak warga yang bantu ngitungin," ujarnya, dikutip dari TribunBanten.com.
4. Terungkap pekerjaan Kakek Sarneli
Belakangan baru diketahui uang-uang tersebut dikumpulkan Kakek Sarneli sejak tahun 2003.
Selama kurang lebih 10 tahun ia mengumpulkan uang yang didapatkan dari bekerja sebagai pengembala bebek.
Ola Sahala menyebut, uang-uang disimpan di bawah tempat tidur.
"Itu ada yang disimpa di ember, kaleng, sampai plastik merah besar," katanya.
Tidak semua uang Kakek Sarneli dalam kondisi utuh.
Ada uang-uang yang rusak yang setelah ditotal jumlahnya mencapai Rp 10 juta.
5. Penjelasan BI
Baca juga: Kisah Kakek di Serang Simpan Uang Jadul Berkarung-karung, Nilainya Mencapai Rp 104 Juta
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Banten mendatangi rumah Kakek Sarneli untuk mengecek uang-uang tersebut.
BI Banten berjanji siap membantu menukarkan uang milik Kakek Sarneli.
Kepala Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) KPW BI Banten, Syahrun Romadhoni mengatakan tidak semua uang bisa ditukar.
"Kita juga tadi temukan beberapa uang kertas dengan emisi lama ya, tahun 1998 dan 1999, ini sudah tidak bisa ditukarkan," bebernya, dikutip dari TribunBanten.com.
Syahrun menegaskan, batas emisi uang yang bisa ditukar merupakan edaran tahun 2018.
Tahun 2018 ke belakang massa penukarannya telah habis.
"Tapi sebagian besar uang kertasnya (milik Kakek Sarneli) itu masih berlaku dan bisa ditukarkan," tandas Syahrun.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunBanten.com/Desi Purnamasari)