Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bayi Meninggal Diduga karena Suara Petasan di Gresik: Kronologi hingga Keluarga Polisikan Tetangga

Berikut info soal bayi meninggal dunia diduga gegara suara petasan dilaporkan terjadi di Gresik. Kronologi kejadian hingga keluarga polisikan tetangga

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Bayi Meninggal Diduga karena Suara Petasan di Gresik: Kronologi hingga Keluarga Polisikan Tetangga
Freepik
Ilustrasi bayi - Berikut informasi lengkap soal insiden bayi meninggal diduga karena petasan di Gresik. Mulai kronologi hingga keluarga polisikan tetangga yang menyalakan pesatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bayi meninggal dunia diduga gegara suara petasan, dilaporkan terjadi di Gresik, Jawa Timur.

Bayi berumur 38 hari itu merupakan anak dari pasangan suami istri, Nur Hasim (34) dan Nur Faizah (28).

Keduanya tercatat sebagai warga Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, Gresik.

Buntut dari kejadian ini, orang tua N melaporkan tetangga berinisial T (45) yang menyalakan petasan.

Berikut informasi lengkap soal bayi meninggal diduga karena suara petasan di Gresik dihimpun Tribunnews.com, Jumat (28/4/2023):

Baca juga: Bayi di Trenggalek Meninggal Pasca Imunisasi, Jasadnya Diautopsi Selidiki Penyebab Kematian

Kronologi kejadian

Dihimpun dari TribunGresik.com, kejadian bermula saat T menyalakan petasan pada Sabtu (22/4/2023) malam.

Berita Rekomendasi

Saat itu, bayi N sedang tidur di kamarnya.

Pihak keluarga menyebut petasan yang dinyalakan berukuran besar.

Sehingga suara yang dihasilkan begitu keras.

Suara ledakan petasan tersebut langsung membuat bayi N kejang-kejang.

Mata sebelah kiri N tidak bisa terbuka.


Selain itu, lidahnya berada di langit-langit mulut yang membuat N tidak bisa diberi ASI.

Pembuluh darah pecah

Nufus, perwakilan keluarga membeberkan kondisi bayi N semakin mengkhawatirkan setelah mendengar suara petasan.

Orang tuanya lalu membawa ke klinik dan ke dokter untuk diperiksa.

Namun, tidak ada progres sehingga N dibawa ke RS Muhammadiyah Lamongan, guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Baca juga: Ibu dan Bayi yang Dikandungnya Meninggal, Keluarga Tuding akibat Kelalaian Petugas Puskesmas

Nufus membeberkan, bayi N mengalami pecah pembuluh darah.

"CT scan pembuluh darahnya pecah dikira ada benturan."

"(Penyebabnya) Kaget suara mercon sampai pembuluh darahnya pecah. Kejang nafas berbunyi krok-krok," ujar Nufus, Kamis (27/4/2023), dikutip dari TribunJatim.com.

Setelah kurang lebih 6 hari dirawat, bayi N mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis.

Keluarga polisikan T

Nufus melanjutkan, keluarga akan menempuh jalur hukum atas meninggalnya bayi N.

T akan dilaporkan ke pihak kepolisian.

Nufus menjelaskan, pihaknya sudah melapor ke ketua RT.

Baca juga: Jasad Bayi yang Ditemukan di Pinggir Pantai Kepalanya Terluka Parah, Diduga Dibuang saat Masih Hidup

Namun, T dinilai tidak memiliki itikad.

"Sudah lapor Pak RT, pihak pelaku tidak kunjung minta maaf."

"Besok (Jumat, red) kami akan lapor polisi," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJatim.com/Willy Abraham)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas