Bicara Haluan 100 Tahun Pembangunan, Wayan Koster: Masa Depan Bali Tidak Boleh Digerakkan Tanpa Arah
Bali sudah lama tidak mempunyai haluan pembangunan masa depan, terlebih haluan pembangunan yang berkelanjutan untuk jangka panjang
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, Bali membutuhkan Haluan 100 tahun pembangunan untuk masa depan.
Masa depan Bali tak boleh dilepas dan bergerak tanpa arah apalagi saat ini telah terjadi berbagai dinamika yang mengancam keberlanjutan kesucian Bali.
Hal itu disampaikan Koster dalam acara seminar bertajuk 'Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125' di The Trans Hotel Resort Bali, Badung, Bali, Jumat (5/5/2023).
"Oleh karena itu masa depan Bali tidak boleh dilepas, tidak boleh dibiarkan bergerak tanpa arah. Ini yang bisa tangkap bahwa haluan pembangunan Bali sangat penting seperti yang diharapkan oleh ibu Megawati Soekarnoputri," kata Koster dalam acara yang dibuka langsung oleh Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.
"Jadi kita harus memberikan arahan kepastian masa depan Bali dibangun dan diwujudkan," sambung dia.
Baca juga: Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali, Megawati Ajak Anak Muda Terlibat Pertahankan Adat dan Alam
Koster pun mengakui memang selama ini Bali sudah lama tidak mempunyai haluan pembangunan masa depan, terlebih haluan pembangunan yang berkelanjutan untuk jangka panjang.
"Sudah lama Bali tidak memberikan haluan pembangunan secara komperhensif dan berkelanjutan yang berdimensi jangka panjang minimum 100 tahun atau satu abad.
Sebagai pemimpin Bali, saya memiliki tanggung jawab besar. Bertindak untuk menyusun konsep sebagai haluan pembangunan Bali dengan arah yang strategi yang jelas rukun dan berdimensi jangka panjang sampai 100 tahun ke depan demi kesucian dan keharmonisan alam manusia di Bali untuk kemuliaan generasi Bali sepanjang zaman di masa yang akan datang buat adik-adik kita," papar dia.
Koster mengatakan, hal itu penting terlebih agar nanti para kepala daerah yang baru dilantik, baik Gubernur maupun para Bupati, punya visi misi atau haluan yang baik.
"Jadi Gubernur dan Bupati dan Wakil Bupati se-Bali itu akan menbuat visi misi yang baik. Ini lah yang harus dijaga dengan arahan ibu Megawati," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan, konsep masa depan Bali ini bersifat ideologis yang meliputi kultural, religius, dan nasionalis.
Menurutnya, hal itu sebagai pembangunan di masa yang akan datang.
Dia juga mengingatkan soal Bali di masa lalu atau tempo dulu dimana kehidupannya masih suci.
"Tempo dulu alam Bali masih sangat bersih asri dan lestari karena penduduk masih sedikit. Hidup sangat tradisional dan alami. Tidak ada pariwisata dan yang utama adalah tidak ada penggunaan pupuk kimia serta pestisida sehingga alam betul-betul sehat," ungkap Koster.
"Manusia tempo dulu memiliki jati diri integritas dan kualitas yang sangat unggul orisinil seperti rajin, ikatan kuat bermasyarakat hati memiliki tekad sangat kuat, setia, berjuang untuk suatu prinsip, ramah loyal, hormat jujur pembela disiplin kreatif inovatif, berjiwa pemimpin, berpikir kritis komunikatif, adatif dan berjiwa artistik," tukas dia.