Balita di Sikka NTT Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies, Sempat Jalani Perawatan di RS
Sang balita mengalami luka di bagian wajah. Sementara anjing yang menggigit balita malang itu mati keesokan harinya.
Editor: Dewi Agustina
![Balita di Sikka NTT Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies, Sempat Jalani Perawatan di RS](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anjing-rabies_20151009_162132.jpg)
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Seorang balita di Dusun Wairhabi, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur meninggal dunia akibat digigit anjing rabies.
Sebelum meninggal, balita tersebut sempat mendapat perawatan di RSUD Tc Hillers Maumere.
Informasi yang diterima Tribun, sang balita mengalami luka di bagian wajah.
Sementara anjing yang menggigit balita malang itu mati keesokan harinya.
Baca juga: Kemenkes RI Soroti Kasus Kematian karena Rabies di Buleleng yang Naik Drastis dan Tertinggi di Bali
Berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar, anjing tersebut dinyatakan positif rabies.
Saat ini, jenazah balita tersebut masih berada di RSUD Tc Hillers Maumere.
Kerabat dari balita tersebut berdatangan di rumah duka di RT.013/RW.004 Dusun Wairhabi, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka.
Mengenal Rabies
Dikutip dari diskes.baliprov.go.id, rabies (penyakit anjing gila) merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies.
Penyakit ini ditularkan melalui saliva (anjing, kucing, kera) yang kena rabies dengan jalan gigitan atau melalui luka terbuka.
Penyakit rabies masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1884, ditemukan oleh Schrool (orang Belanda) pada kuda, kemudian tahun 1889 Esser W, J,. dan Penning menemukan penyakit rabies pada anjing.
Pada tahun 1894, pertama kali virus rabies menyerang manusia, ditemukan oleh EV De Haan (orang Belanda).
Baca juga: Warga di Buleleng Meninggal Setelah 2 Hari Dirawat di RS, 2 Bulan Lalu Sempat Digigit Anjing Rabies
Masa Inkubasi dan Sumber Penularan Penyakit Rabies
Masa inkubasi (masa masuknya virus kedalam tubuh manusia/hewan sampai menimbulkan gejala penyakit) adalah:
- Masa inkubasi pada hewan antara 3 – 8 minggu
- Masa inkubasi pada manusia bervariasi, biasanya 2 – 8 minggu, kadang-kadang 10 hari sampai 2 tahun, tetapi rata-rata masa inkubasinya 2 – 18 minggu.
Sumber penular dari penyakit rabies adalah anjing sebagai sumber penular utama, disamping itu dapat juga ditularkan oleh kucing dan kera.
Di luar negeri, disamping ke 3 hewan diatas, dapat juga ditularkan melalui gigitan bitang seperti : serigala, kelelawar, skunk, dan racoon.
Daya serang virus rabies sebagai berikut; setelah virus rabies masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan hewan (anjing), selama sekitar 2 minggu virus akan tetap tinggal di tempat masuk dan atau didekat tempat gigitan.
Selanjutnya virus akan bergerak mencapai ujung-ujung serabut saraf posterior tanpa menunjukkan perubahan fungsinya.
Baca juga: Bali Kendalikan PMK dan Rabies, Siap Sukseskan KTT G20 Mendatang
Sepanjang perjalanan ke otak, virus rabies akan berkembangbiak/membelah diri (replikasi).
Selanjutnya sampai diotak dengan jumlah virus maksimal, kemudian menyebar luas ke semua bagian neuron.
Virus ini akan masuk ke sel-sel limbik, hipotalamus, dan batang otak.
Setelah memperbanyak diri pada neuron-neuron sentral, maka virus rabies akan bergerak keseluruhan organ dan jaringan tubuh untuk berkembang biak seperti adrenal, ginjal, paru-paru, hati dan selanjutnya akan menyerang jaringan tubuh lainnya.
Sumber: Tribun Flores, diskes.baliprov.go.id
Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul BREAKING NEWS: Balita di Sikka Meninggal Dunia Setelah Digigit Anjing Rabies
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.