Melihat Pembuatan Sepeda Bambu, Cinderamata untuk Kepala Negara Peserta ASEAN Summit 2023
Desain sepeda bambu Spedagi Roda Cilik 02 karya Singgih Kartono sebelumnya memenangkan sebuah ajang penghargaan di Jepang.
Editor: Muhammad Zulfikar
Menurut Singgih dalam masyarakat tradisional, bambu biasanya dimanfaatkan untuk peralatan rumah tangga, konstruksi bangunan, peralatan pertanian untuk kebutuhan dan lain - lain.
"Jadi bambu itu sebenarnya material yang sangat fleksibel digunakan. Nah sekarang ini yang dibutuhkan adalah pemakaian bambu dalam kehidupan modern," ujarnya.
Baca juga: Kepala Negara ASEAN akan Disambut Tarian Adat Kabupaten Manggarai Barat saat Tiba di Labuan Bajo
"Yang perlu dikuasai sekarang adalah bagaimana mengolah bambu dari pembibitan, budidaya penebangan, pengeringan pengawetan dan itu sudah mulai dilakukan pihak Yayasan Bambu Lingkungan Lestari," imbuhnya.
Singgih Kartono menerangkan, Sepeda Bambu Spedagi mulai dikembangkan awal tahun 2013 dengan tujuan menemukan jenis bambu yang tepat, desain frame sepeda yang kuat, nyaman dan estetik.
Pada akhirnya dipilih Bambu Petung (Dendrocalamus asper) salah satu jenis bambu terkuat dan tersedia melimpah di pedesaan.
Bambu dengan diameter besar dan dinding tebal ini selain kuat memungkinkan membuat batang rangka sepeda dengan ukuran seragam.
Konstruksi bilah tangkup "usuk bambu" kerangka atap rumah di pedesaan menjadi sumber inspirasi untuk meningkatkan kekakuan batang bambu. Batang bambu bilah tangkup kemudian dihubungkan sambungan metal khusus (lugs) yang diproduksi tenaga lokal menjadi kerangka sepeda.
Paduan batang bilah tangkup dengan penampang oval dan lugs metal menghasilkan desain frame yang bukan hanya indah dan berbeda, namun juga kuat dan nyaman digunakan.
Sepeda Bambu Spedagi lolos uji kendara Jakarta - Madiun sejauh 750 km, dengan total beban 90 kg, tanpa kerusakan apapun.
Potensi Bambu di Ngada
Bupati Ngada Andreas Paru, kepada POS-KUPANG.COM di Rumah jabatan Bupati Ngada mengatakan, tanaman bambu menjadi salah satu potensi yang menjanjikan bagi kehidupan masyarakat Kabupaten Ngada.
Malansir berita POS-KUPANG.COM, 'Ngada Pasok Anakan Bambu untuk Semua Bendungan di Indonesia', Data Dinas Lingkungan Hidup Ngada menyebutkan potensi bambu tersebar di semua kecematan seluas 70,2 Ha. Jumlah populasi bamboo diperkirakan sebanyak 1.344.691 rumpun.
Terdapat tiga jenis bambu populasi terbanyak yakni bambu bheto (betung) sebanyak 75.570 rumpun atau 27.169.214 pohon. Bambu peri 10.680 rumpun atau 384.340 pohon dan bambu ampel sejumlah 140.423. rumpun atau sebanyak 304.773.
Ide di Balik Cinderamata Sepeda Bambu