Target Turunkan Angka Stunting - Kemiskinan Ekstrem 2023 di Klaten, Ini Langkah Bupati Sri Mulyani
Berikut langkah Bupati Klaten Sri Mulyani untuk menurunkan angka stunting hingga kemiskinan ekstrem di Kabupaten Klaten.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah (PR) di tahun 2023 ini.
Termasuk untuk menargetkan penurunan angka stunting hingga kemiskinan ekstrem di wilayahnya.
Bupati Klaten Sri Mulyani sudah menyiapkan langkah guna mencapai target tersebut dengan memaksimalkan Program Keluarga Harapan (PKH).
Menurut Sri Mulyani, keberhasilan PKH tidak bisa dilepaskan dari kuatnya sinergitas antara Pemkab dan Sumber Daya Manusia (SDM) Pelaksana/Pendamping PKH.
Hal tersebut ia disampaikan saat PKH Kabupaten Klaten menggelar kegiatan halal bi halal yang diikuti ratusan SDM Pelaksana PKH tingkat kabupaten hingga kecamatan di rumah makan Mbah /Lincah, Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten, Rabu (10/5/2023) kemarin.
Pernyataan serupa juga di ungkap Sekertaris Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (Dinsos dan P3APPKB) Klaten.
Baca juga: Pemkab Klaten Kembali Raih Opini WTP, Bupati Sri Mulyani: Motivasi Peningkatan Pelayanan Publik
"Pendamping PKH atau SDM pelaksana PKH adalah kepanjangan tangan pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan di Indonesia."
"Pendamping PKH menjadi tentara bagi Kemensos dalam rangka memerangi kemiskinan," terangnya.
Mereka dipersenjatai dengan ilmu guna membuka pemikiran dan pengetahuan para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.
"Yang pada akhirnya nanti, mereka akan lulus dari PKH dan lepas dari kemiskinan saat ini," ungkapnya.
Untuk diketahui bahwa di Kabupaten Klaten sendiri saat ini terdapat pendampingan diberikan untuk 62.529 KPM serta 219 Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (Kube-PKH) yang tersebar di 26 kecamatan di Kabupaten Klaten.
Dengan jumlah Pendamping PKH yang mencapai 225 orang, yang terdiri dari 222 Pendamping PKH dan 3 Koordinator Pendamping PKH ia yakin pengentasan kemiskinan dapat terwujud.
Sementara itu, Bupati Klaten memberikan apresiasi atas kerja keras seluruh Pendamping PKH yang terjun langsung ke lapangan.
Pada kesempatan itu, ia sekaligus meminta seluruh SDM Pelaksana PKH ikut membantu pemerintah dalam menekan angka kemiskinan ekstrem dan stunting.
"Saya targetkan sampai akhir jabatan saya nanti angka kemiskinan di Kabupaten Klaten itu bisa 10 persen," tegas Bupati.
Untuk mencapai hal tersebut tentunya perlu kerja keras bersama.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Berencana Revitalisasi Pasar Kembang Klaten: Biar Tertata Rapi dan Bersih
“Saat ini pemerintah tengah berupaya melakukan berbagai langkah untuk mengatasi angka kemiskinan utamanya kemiskinan ekstrim dan persoalan stunting."
"Kami berharap seluruh SDM PKH juga ikut bersama sama mengatasi persoalan ini," kata Sri Mulyani.
Ia berharap para Pendamping PKH melalui program kerja dapat meluluskan KPM PKH yang berkualitas.
"Dengan program PKH ini dapat menumbuh kembangkan lulusan yang kreatif ekonomi serta memunculkan ibu-ibu entrepreneur yang memiliki dampak sosial di lingkungannya."
"Serta dapat melahirkan anak-anak berprestasi di berbagai bidang sehingga PKH dapat mewujudkan SDM yang unggul untuk Indonesia yang sejahtera," pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut Bupati Klaten juga menyerahkan 10 paket sembako untuk anak yatim sebagai ujud kepedulian para Pendamping PKH.
(TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo)