Gelar Pra Rekonstruksi Pembunuhan Bos di Semarang, Polisi: Belum Ada Fakta Baru, Cocokkan Kronologi
Dari hasil pra rekontruksi pembunuhan mutilasi bos di Semarang, pihak kepolisian ungkap tidak menemukan fakta baru lainnya.
Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
"Korban sempat pula mengancam bila saya keluar dari kerjaan saya yang dihabisi, saya mau dibunuh," ujarnya.
Husen Habiskan Uang Bosnya untuk Senang-senang
Diketahui bahwa setelah membunuh bosnya tersebut, Husen sempat menenggak minuman keras.
Uang korban juga digunakan Husen untuk menyewa perempuan pekerja seks komersial (PSK).
"Ya uang saya ambil untuk makan, jajan, rokok, dan happy-happy," ujar Husen.
"Nyari cewek di Michat ketemu di Banjarsari (Tembalang, Semarang)," imbuhnya.
Husen mengaku melakukan hal tersebut untuk mengurangi beban pikirannya.
"Biar mengurangi beban pikiran, buat senang-senang," tambah Husen.
Total uang yang diambil Husen dari dompet bosnya tersebut adalah Rp7 juta.
Husen juga membawa kabur motor milik bosnya itu ketika melarikan diri.
"Saya pulang bawa motor milik korban," ujarnya.
Ia melarikan diri ke Banjarnegara, tepatnya di rumah temannya bernama Feri pada Sabtu (6/5/2023) sekira pukul 20.00 WIB tanpa sepengetahuan temannya bahwa dirinya telah membunuh seseorang.
"Saya ngumpet di rumah Feri ditangkap polisi di tempat itu. Saya tidak melakukan perlawanan apapun ke polisi," ujarnya.
Kronologi Versi Husen
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.