Polisi Belum Periksa Kejiwaan Pelaku Mutilasi Bos di Semarang: Masih Sehat, Keterangan Konsisten
Pihak kepolisian belum memeriksa kejiwaan pelaku pembunuhan bos di Semarang, Husen, karena masih tampak sehat dan keterangannya masih konsisten.
Penulis: Rifqah
Editor: Pravitri Retno W
"Sesadis-sadisnya dia, itu beralasan, bahkan ia mampu untuk mengingat dan menceritakan ulang peristiwa itu secara gamblang," ungkap Reza.
"Dalam pengertian tidak punya kegilaan atau gangguan kejiwaan yang membuat dia lolos dari Pasal 44 ayat 1, tidak demikian," imbuhnya.
Alasan Membunuh
Husen mengaku alasan ia membunuh bosnya itu lantaran sakit hati karena sering dimaki dan dipukuli oleh korban.
Menurut Husen, aksi kekerasan itu dilakukan bosnya saat ia melakukan kesalahan kecil, seperti salah pesanan jumlah galon maupun ada kerusakan pada mesin galon.
"Ya namanya kerja baru satu bulan kan ada kesalahan kecil, tapi bos selalu ringan tangan, saya sering dipukuli," katanya saat jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023), dikutip dari TribunJateng.com.
Husen mengaku dipukuli menggunakan tangan kosong di bagian mata, pelipis, dan dada.
Pemukulan itu, kata Husen sering dilakukan setelah dua minggu bekerja di tempat korban.
"Alasan itu saya bunuh, rencana bunuh sejak Senin atau empat hari sebelum saya eksekusi," jelasnya.
Husen sebelumnya diketahui bekerja di Warmindo dan baru bekerja di tempat korban satu bulan atau mulai dari awal Ramadan.
Baca juga: Fakta Baru Pelaku Mutilasi Bos di Semarang: Cerita ke Tukang Parkir hingga Luka Sundutan Rokok
Ia bisa bekerja di tempat korban karena mengaku saat di Warmindo sudah mengenal korban yang biasa suplai galon dan gas.
"Saya keluar kerjaan Warmindo, lalu masuk ke usaha korban."
"Namun, saya kecewa orang yang saya kira baik ternyata seperti itu," ungkapnya.
Husen menyebut, hendak kabur dari tempat kerja korban juga susah karena KTP ditahan.