Kisah Perjuangan Juru Parkir di Solo Bisa Berangkat Haji Tahun Ini, Menabung Sejak Tahun 1985
Seorang juru parkir di Solo menceritakan perjuangannya menabung sejak tahun 1985 untuk dapat berangkat ibadah haji tahun ini.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNNEWS.COM - Seorang juru parkir di Solo, Jawa Tengah bernama Sri Suharto (69) akan berangkat haji tahun ini dari uang yang ditabung sejak tahun 1985.
Kakek yang tinggal di Mangkubumen, Banjarsari, Solo ini dipastikan menjadi salah satu jamaah yang akan berangkat haji tahun 2023.
Sejak 38 tahun lalu, Sri Suharto sudah rajin menyisihkan uang untuk berangkat haji.
Sebelum bekerja sebagai juru parkir, ia pernah bekerja sebagai tukang becak.
Baca juga: Suami-Istri Warga Banyumas Berangkat Haji Naik Sepeda, Targetnya 8 Bulan Tiba di Tanah Suci
Saat ditemui TribunSolo.com, di salah satu toko pakaian yang berada di jalan Yosodipuro, Harto sapaannya menceritakan bagaimana perjuangannya menabung selama puluhan tahun untuk bisa pergi ke Tanah Suci.
Meski penghasilannya tidak tetap, Harto konsisten menyisihkan pendapatannya untuk bisa ibadah naik haji.
Menjadi yatim piatu sejak kecil tidak menyusutkan keinginan Harto untuk bekerja keras menyambung hidup dan menabung demi bisa ke Tanah Suci.
"Sudah lama dari kecil dari SD kelas 1. Haji itu kan panggilan Tuhan, sejak kecil itu saya tidak punya orang tua, saya kan ikut nenek," kisah Harto sambil meneteskan air mata saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (16/5/2023).
Meski telah menyisihkan uang sejak lama untuk naik haji, Harto baru mendaftarkan dirinya dan sang istri pada tahun 2011 lalu.
Keinginan berangkat ke Tanah Suci bersama istrinya, Suminem (58) juga harus batal.
Ia batal diberangkatkan tahun lalu bersama sang istri lantaran pembatasan usia dari pemerintah karena pandemi Covid-19.
Suminem harus berangkat ke Mekkah sendiri tanpa Suharto tahun lalu.
Baca juga: Mengenal Haji Agus Suhela, Sultan Bojong Koneng yang Berangkatkan Warga Dua RT Umrah ke Tanah Suci
"Harusnya tahun kemarin berangkatnya tapi saya terhalang usia. Istri berangkat sendiri tahun lalu," ujar Harto.
Harto menuturkan sang istri sempat ragu berangkat lantaran tanpa ditemani dirinya hingga akhirnya ia meyakinkan Suminem untuk tetap pergi ke Tanah Suci.
"Pokoknya kamu enggak usah mikir aku, ini panggilan Tuhan, itu pesan saya sama istri saya dulu," tambahnya.
Sebagai sosok yang menjadi tulang punggung keluarga, Harto tidak pernah takut kekurangan meski sebagian penghasilannya disisihkan untuk ibadah Naik Haji.
"Mak (panggilan untuk istrinya) gimana ya biar kita bisa melebur dosa sama tuhan biar bisa ibadah ke Mekkah gimana? Apakah dengan hasil segini bisa berangkat ke sana? Trus kapan? Tapi istri saya bilang kalau dapat 50 ya disisihkan setengahnya nanti kalau ada apa apa biar bisa buat berobat," ungkapnya.
"Dari hasil parkir, kalau malam dulu saya becak, kalau sekarang sepi, kalah sama yang online, kalau dulu parkir setiap hari kadang 80, kadang 100 kan enggak tentu pendapatannya.," imbuh Harto.
Punya niat sejak kecil untuk menunaikan ibadah Naik Haji, Harto mengaku tidak pernah merasakan adanya rintangan berat saat menabung.
"Saya nggak merasa ada tantangan, Alhamdulillah merasa Ndak ada kendala, setiap hari pokoknya saya dapat uang saya kasihkan istri saya. Nanti uangnya saya kasihkan istri lalu setiap bulannya disetor ke bank," pungkas Harto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.