Viral Kisah Satrio, Pemuda yang Batal Merantau ke Jakarta demi Rawat sang Ayah yang Stroke
Satrio Pamungkas memilih tinggal di kampung dan rawat ayahnya yang mengalami stroke sejak 2016 dibanding merantau untuk mengejar kariernya
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM – Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan kegiatan seorang pria bernama Satrio Pamungkas (25) yang merawat sang ayah yang tengah stroke di kampung halaman.
Video yang diunggah di akun TikTok-nya @satrioojon itu kini telah dilihat 5 juta kali.
Dalam video yang viral, Satrio memperlihatkan kesehariannya saat memandikan sang ayah yang sakit stroke dan memiliki keterbatasan dalam bergerak.
Di video tersebut juga tertulis berbagai pertanyaan dari rekan-rekannya setiap bertemu seperti ‘kok belum nikah?, kok di rumah terus, merantau lah anak laki kok sama orang tua terus.'
Rupanya video yang ia unggah itu seakan menjadi jawaban dari berbagai pertanyaan yang seringkali ia dapatkan itu.
Diketahui, Satrio yang saat ini tinggal di Yogyakarta itu sempat memiliki mimpi untuk merantau ke Jakarta.
Baca juga: Sultan Bojong Koneng Menangis hingga Sujud Syukur, Ungkap Permintaan ke Warga yang Diumrahkan
Pasalnya, hampir 80 persen teman-temannya sudah merantau ke Jakarta.
Satrio mengaku sempat mencoba mendaftarkan diri di sebuah perusahaan di Jakarta melalui sebuah website.
Saat itu, ia diterima dengan tawaran gaji UMR Jakarta.
Satrio bimbang karena hasrat merantaunya terbentur kebutuhan menjaga sang ayah dan menemani ibunya.
Akhirnya, mimpinya itu harus ia 'kubur' dahulu dan memilih untuk merawat sang ayah yang sakit sejak 2016 silam.
Tak hanya itu, pesan dari sang ibu yang masih ingin ditemani Satrio, membuat pria berusia 25 tahun itu mengurungkan niatnya untuk merantau.
“Mama bilang kalau sekarang jangan dulu, mama butuh teman," ujar Satrio saat dihubungi pada Selasa (16/5/2023), dikutip dari TribunJakarta.
"Kalau mama sendirian kasian juga, butuh teman cerita. Kemudian bantu bapak juga," lanjutnya.
Anak ketiga dari empat bersaudara ini menyebut hanya dirinya lah yang saat ini bisa diandalkan untuk merawat sang ayah.
Pasalnya, dua kakaknya telah menikah dan satu diantaranya berada di luar Yogyakarta, sedangkan ia masih memiliki satu adik perempuan yang masih bersekolah.
Satrio menyebut adiknya itu tak bisa memandikan serta mengangkat sang ayah.
Rupanya, ada pesan dari ibundanya yang juga membuatnya ikhlas dengan keadaannya saat ini.
Berdasarkan keterangan dari Satrio, ibundanya pernah mengatakan, keputusannya untuk merawat orang tua itu merupakan suatu kebaikan yang sedang ia lakukan ke dirinya sendiri.
“Aku tuh inget pesan mama, katanya kebaikan yang kamu lakukan itu akan balik ke diri sendiri. Begitu juga dengan keburukan. Tinggal tunggu waktu aja. Namun pertimbangan utamanya orangtua (alasan tak merantau)," katanya, dikutip dri TribunJakarta.
Rutinitas Satrio merawat sang ayah
Meski kini memilih untuk tidak merantau ke Jakarta, Satrio mengaku merasa bahagia bisa merawat dan berbakti kepada orang tuanya.
Diungkapkan Satrio, setiap pagi ia bangun pukul 04.00 WIB dan bergegas ke kamar sang ayah.
Setelah itu ia memasak air panas untuk mandi sang ayah.
Sambil menunggu air panas yang dimasak, Satrio biasanya menyempatkan diri untuk salat subuh.
Setelah selesai memandikan sang ayah, ia kemudian membelikan sarapan untuk ayahnya dan menyuapinya.
Bila sempat, Satrio juga seringkali mengantarkan sang ibu ke pasar.
"Saya kerja di perusahaan swasta di Yogyakarta. Masuk jam 08.00-17.00. Kalau sempat, kadang nemenin mama ke pasar. Terus sebelum berangkat kerja ngepel dulu," ucapnya.
Sesampainya di rumah, ia kemudian kembali menyuapi ayahnya dan melanjutkan berbincang-bincang dengan sang ibu.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina)