Uang Nasabah BRI Mamuju Raib, Pengamat: Bank Juga Harusnya Barhati-hati
Hal tersebut turut dikomentari oleh Pengamat Ekonomi Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Wahyu Maulid Adha.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Berkali-kali pesan itu masuk, hingga Amin akhirnya meng-klik undangan digital itu, karena mengira itu memang undangan dari kerabat.
Namun dia tertipu, ternyata undangan digital itu penipuan.
Baca juga: Uang Nasabah di Mamuju Hilang Rp 200 Juta karena Penipuan Online, Ini Penjelasan BRI
Sebab setelah dia meng-klik undangan digital itu, masuk pesan singkat permintaan On Time Password (OTP) terhadap akun BRImo miliknya.
Karena takut, Amin kemudian mengabaikan pesan tersebut karena dia merasa bahwa itu adalah penipuan bahkan pesan itu dia hapus.
Tak terjadi sesuatu kemudian, sebab dia bahkan maish bisa transaksi uang ke rekening orang lain melalui aplikasi BRImo.
"Tanggal 10 Mei itu, saya masih sempat mengirimkan uang untuk anakku melalui BRImo," ujarnya.
Dua hari kemudian, tepatnya Jumat, 12 Mei dia hendak bertransaksi lagi, namun akun BRImo nya sudah tidak bisa diakses.
"Selalu muncul tulisan user name dan password Anda salah dan begitu terus," ucap Amin.
Khawatir akun BRImo miliknya telah diretas, dia kemudian mendatangi kantor BRI Cabang Mamuju pada Jumat, di hari itu juga sekitar pukul 14.00 Wita.
Setibanya di BRI Mamuju Amin mengaku, dia langsung mendapat pelayanan dari salah satu Customer Service (CS).
CS itu kemudian memintanya mengisi kertas untuk keperluan data nasabah.
"Tapi sebelum saya isi data diri, saya bertanya ke CS itu apakah harus isi data jika kembali mengaktifkan BRImo. Lalu CS itu menjawab iya," ujarnya.
Belum sempat mengisi data, CS meminta Amin untuk memperlihatkan kartu ATM dan buku rekening beserta nama ibu kandung dan dianggap sudah sesuai.
Amin kemudian bertanya kepada CS terkait adanya pesan BRI-OTP masuk ke handphone berkali-kali dan apakah itu penipuan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.