Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapan BI Sulbar soal Hilangnya Uang Nasabah BRI Mamuju

Setelah uang nasabah Bank BRI cabang Mamuju, Sulawesi Barat senilai Rp200 juta hilang, Bank Indonesia (BI) Sulbar ikut angkat bicara.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Tanggapan BI Sulbar soal Hilangnya Uang Nasabah BRI Mamuju
Istimewa
Ilustrasi penipuan link undangan nikah. - Setelah uang nasabah Bank BRI cabang Mamuju, Sulawesi Barat senilai Rp200 juta hilang, Bank Indonesia (BI) Sulbar ikut angkat bicara. 

TRIBUNNEWS.COM - Setelah uang nasabah Bank BRI cabang Mamuju, Sulawesi Barat senilai Rp200 juta hilang, Bank Indonesia (BI) Sulbar ikut angkat bicara.

Kepala BI Sulbar, Gunawan Purbowo, mengatakan kasus ini perlu diselidiki lebih lanjut oleh pihak bank.

"Perlu dikonfirmasi ke CS (Customer Service) yang waktu itu melayani nasabah sesuai di berita yang beredar. Konfirmasi bersama pejabat bank yang berwenang," ujar Gunawan seperti yang diwartakan Tribun-Sulbar.com.

Diketahui, korban, Muhammad Amin, yang mendatangi BRI cabang Mamuju karena khawatir akun BRImo miliknya diretas.

Ia pun langsung dilayani CS BRI.

CS kemudian meminta data diri lengkap ke Amin.

Baca juga: 14 Orang Jadi Korban Penipuan Tiket Coldplay Jastip, Rugi Hingga Rp 30 Juta

Amin mengaku, ia sempat bertanya ke CS, apakah harus mengisi data jika ingin mengaktifkan kembali BRImo.

Berita Rekomendasi

CS pun lalu mengiyakan.

Belum sempat mengisi data, CS meminta Amin untuk memperlihatkan kartu ATM dan buku rekening.

Amin kemudian bertanya kepada CS terkait adanya pesan BRI-OTP masuk ke handphone berkali-kali dan apakah itu penipuan.

CS BRI kemudian menyebut hal itu bukan penipuan itu resmi dari BRI.

"Saat saya bertanya ke CS, dia (CS) bilang itu bukan penipuan itu resmi dari BRI," bebernya.

CS pun meminta ponsel Amin dan kemudian CS membuka pesan permintaan kode OTP tersebut.

"Setelah mengklik permintaan kode OTP itu, customer service kemudian meminta saya untuk cek kode OTP yang masuk di handphone, saya cek tidak ada masuk," timpalnya.

Usai kejadian tersebut, Amin mengaku uang tabungannya senilai RP200 juta hilang.

ILUSTRASI Uang
ILUSTRASI Uang (Pixabay.com/iqbalnuril)

Baca juga: Uang Nasabah di Mamuju Hilang Rp 200 Juta karena Penipuan Online, Ini Penjelasan BRI

Kronologi

Hilangnya uang Amin bermula ketika ia mendapatkan pesan melalui WhatsApp yang berisikan undangan pernikahan.

Ia mendapatkan pesan tersebut berulang-ulang dari nomor yang tak dikenal.

Mulanya, amin enggan untuk membukanya, karena berasal dari nomor yang tak dikenal.

Karena mengira itu undangan pernikahan temannya, Amin pun akhirnya membuka pesan tersebut.

Ia juga membuka link undangan online yang dikirimkan.

Setelah ia membuka link undangan online tersebut, tiba-tiba ada SMS masuk yang berisikan permintaan One Time Password (OTP).

Mengutip Tribun-Sulbar.com, Amin pun mengabaikan pesan tersebut karena takut dan yakin bahwa hal tersebut adalah penipuan.

Ia juga menghapus pesan OTP tersebut.

Di saat yang bersamaan, ia juga masih bisa menggunakan aplikasi BRImo.

Ilustrasi uang
Ilustrasi uang (freepik)

Baca juga: Dua Pelaku Penipuan Puluhan Jemaah Umrah asal Majalengka Diringkus, Jadi Buronan 3 Bulan

"Tanggal 10 Mei itu, saya masih sempat mengirimkan uang untuk anakku melalui BRImo," ujarnya.

Namun, dua hari kemudian, tepatnya Jumat (12/5/2023), akun BRImo milik Amin tak bisa diakses.

"Selalu muncul tulisan user name dan password Anda salah dan begitu terus," ucap Amin.

Ia pun langsung mendatangi kantor Bank BRI cabang Mamuju, karena khawatir akunnya diretas.

Amin pun langsung mendapat pelayanan dari customer service (CS).

Ia diminta mengisi data yang diberikan.

Amin juga bertanya terkait adanya pesan BRI-OTP masuk ke ponselnya berkali-kali, apakah itu penipuan atau tidak.

"Saat saya bertanya ke CS, dia (CS) bilang itu bukan penipuan itu resmi dari BRI," bebernya.

Baca juga: Uang Nasabah BRI Mamuju Raib, Pengamat: Bank Juga Harusnya Barhati-hati

CS pun meminta ponsel Amin dan kemudian CS membuka pesan permintaan kode OTP tersebut.

"Setelah mengklik permintaan kode OTP itu, customer service kemudian meminta saya untuk cek kode OTP yang masuk di handphone, saya cek tidak ada masuk," timpalnya.

Usai kejadian tersebut, Amin mengaku uang tabungannya senilai RP200 juta hilang.

"Saya sudah cek Pak, ada tiga kali diambil itu uang di rekening saya, dua kali tarik 100 juta kemudian satu kali 2.900.000," keluh Amin.

Amin kemudian mendatangi Polda Sulbar untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.

(Tribunnews.com, Renald)(Tribun-Sulbar.com, Abd Rahman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas