Sebelum Meninggal Dunia, Bocah SD di Sukabumi Sempat Sebutkan Nama Kakak Kelas yang Mengeroyoknya
Bocah SD di Sukabumi yang menjadi korban pengeroyokan kakak kelasnya sempat menyebut nama pelaku sebelum meninggal dunia.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Bocah kelas 2 SD di Sukabumi, Jawa Barat, MHD (9), korban pengeroyokan oleh kakak kelas pada Senin (15/5/2023), rupanya sempat menyebutkan nama terduga pelaku sebelum mengembuskan napas terakhirnya.
Kakek korban, MY (52), mengatakan cucunya menyebut terduga pelakunya yakni berinisial AZ.
Namun, MHD hanya menyebutkan nama itu saja, lantaran korban kemudian tak lagi bisa berbicara karena suaranya menghilang akibat luka yang dialami korban.
"Ketika ditanya siapa yang melakukannya (penganiayaan), korban hanya bilang oleh inisial AZ, namun itu tidak berlanjut karena suara korban sudah tidak ada,"
"Sedangkan seteleh dicek di sekolahnya, ada 4 orang namanya disebutkan (sama)," ujar MY, Sabtu (20/05/2023), dikutip dari TribunJabar.
Atas kejadian yang menimpa sang cucu, MY dan pihak keluarga lainnya meminta pertanggungjawaban dari pihak sekolah dan orang tua terduga pelaku.
Baca juga: Bocah SD Sukabumi Dikeroyok Kakak Kelas saat di Sekolah, Korban Sempat Koma 3 Hari Sebelum Meninggal
Ia juga meminta agar kasus ini bisa segera diselesaikan.
Pasalnya, peristiwa yang menimpa MHD ini terjadi saat proses pembelajaran di sekolah masih berlangsung.
"Harapan dari kami sebagai keluarga, minta dituntaskan siapa pelaku yang sebenarnya, dan minta pertanggungjawaban dari keluarganya (pelaku) dan tanggungjawab sekolah," pungkas MY.
Korban ternyata anak baru di sekolahnya
Berdasarkan keterangan kakek korban, MY mengatakan cucunya itu belum lama pindah di SD yang menjadi lokasi pengeroyokan itu.
Bahkan, cucunya baru empat bulan bersekolah di SD tersebut dan mendapat penganiayaan.
Menurut MY, korban dipindahkan ke sekolah tersebut agar lebih dekat dengan kakeknya.
MY juga mengatakan ia belum lama ini membuatkan rumah baru untuk orang tua korban.
"Jadi baru 4 bulan pindah ke sini, tujuannya agar dekat dan sudah membikinkan rumah untuk orang tua dekat sekolah," ujar MY, masih dikutip dari TribunJabar.
Berdasarkan informasi terbarunya, korban dianiaya oleh para pelaku di belakang sekolah dekat dengan kamar mandi.
Kini, pihak keluarga harus menerima kenyataan mengenai MHD yang telah meninggal dunia akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh kakak kelasnya.
Sebelumnya diinformasikan, MHD yang merupakan bocah kelas 2 di salah satu sekolah di Sukabumi, Jawa Barat mendapat penganiayaan yang dilakukan oleh kakak kelasnya sendiri selama 2 hari berturut-turut.
Pertama, MHD dikeroyok oleh kakak kelasnya pada Senin (15/5/2023) hingga mengeluhkan sakit.
Baca juga: Bocah Kelas 2 SD di Sukabumi Tewas Dikeroyok Kakak Kelas
Setelahnya, korban sempat diminta sang kakek agar besoknya tidak masuk sekolah untuk beriistirahat.
Namun, korban memaksa masuk sekolah dan pada Selasa (16/5/2023), ia kembali mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya.
Akibatnya, korban kemudian harus mendapatkan penanganan medis.
Hasil visum menunjukkan korban mengalami luka pecah pembuluh darah, dada retak hingga tulang punggung retak.
Korban juga sempat mengalami koma tiga hari sebelum mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (20/5/2023).
(Tribunnews.com/Linda) (TribunJabar/Dian Herdiansyah)