Awal Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Kenal Nashir, Janji Bertemu Lalu Meninggal Diduga Keracunan
Pelaku juga melakukan kekerasan seksual terhadap korban hingga akhirnya korban mengalami kejang-kejang dan meninggal dunia.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kasus kematian ABK (16), putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo akhirnya terungkap.
Polisi telah menetapkan Ahmad Nashir (22) sebagai tersangka tunggal kasus pembunuhan ABK.
Pelaku ternyata sudah mempersiapkan minuman keras di tempat kosnya sebelum bertemu dengan ABK.
Bahkan pelaku juga melakukan kekerasan seksual terhadap korban hingga akhirnya korban mengalami kejang-kejang dan meninggal dunia.
Baca juga: Terungkap Dugaan Penyebab Tewasnya Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan, Polisi Tetapkan 1 Tersangka
Berikut awal mula perkenalan ABK dengan Ahmad Nashir hingga akhirnya dia meninggal diduga akibat keracunan:
Awal Perkenalan
Ahmad Nashir dan ABK awalnya berkenalan melalui media sosial Instagram.
Setelah kenalan pada 3 Mei 2023, mereka saling tukar nomor telegram dan WhatsApp.
Keduanya intens berkomunikasi selama 15 hari meski belum pernah berjumpa sebelumnya.
Mereka terus menjalin komunikasi hingga akhirnya janji bertemu pada Kamis (18/5/2023) pukul 10.00 WIB.
Korban ABK dijemput tersangka menggunakan sepeda motor lalu dibawa ke Kos Venus Jalan Pawiyatan Luhur, Tinjomoyo, Banyumanik.
Tersangka adalah warga Kota Semarang, namun dia memiliki kamar kos di Banyumanik.
Baca juga: Tersangka AN Diduga Rudapaksa Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan sebelum ABK Tewas, Sediakan Miras
Tersangka Ahmad Nashir baru menyewa kamar kos tersebut dua minggu sebelum kejadian.
"Nah, ini juga masih didalami penyidik, apakah tersangka sudah menyiapkan kos ini untuk mengajak korban," ungkap Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar dalam konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, Senin (22/5/2023).
Korban lalu dibawa masuk ke kamar nomor 40 di kos-kosan tersebut.
Di dalam kamar sudah ada jenis miras Kawa-kawa dan Anggur Merah yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh tersangka.
"Mereka ngobrol lalu minum. Keterangan tersangka korban minum inisiatif sendiri. Ada terjadi hubungan seksual. Habis itu korban mual," kata Kombes Pol Irwan Anwar.
Korban mengalami mual yang cukup parah hingga membuat tersangka panik.
Tersangka lalu keluar kamar kos untuk membelikan air kelapa dan susu beruang.
Baca juga: Kronologi Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Tewas, Diduga Dirudapaksa dan Diberi Miras hingga Mual
Namun air kelapa dan susu beruang tersebut tak mengurangi rasa mual di perut korban hingga akhirnya korban kejang-kejang.
Tersangka lalu memesan taksi online untuk membawa korban ke Rumah Sakit Elizabeth.
Ia dibantu beberapa penghuni kos saat membawa korban ke rumah sakit.
"Tersangka melakukan pelecehan seksual kepada korban sekira pukul 15.00, kemudian korban kejang-kejang dibawa ke rumah sakit pukul 16.00, tak lama setelah diperiksa dokter korban sudah meninggal dunia," papar Kapolrestabes.
Pihaknya dalam kasus ini telah menemukan beberapa bukti di antaranya tiga titik luka di kemaluan korban.
"Tersangka mengakui menyetubuhi korban. Namun, keterangan tersangka tidak memaksa tapi fakta ada luka di kemaluan korban," ucap Kombes Pol Irwan Anwar.
Penyebab Kematian Diduga Keracunan
Terkait penyebab kematian korban, Kombes Pol Irwan Anwar menyebut, korban alami gagal napas, mati lemas akibat diduga keracunan.
Dugaan keracunan tersebut masih dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Baca juga: Nashir Akui Lakukan Hubungan Badan dengan ABK, Tak Tahu Korban Merupakan Anak Pejabat di Papua
Setidaknya ada tiga item pendalaman yang sedang diteliti yakni mikrobiologi, patologi, dan toksiologi.
"Oleh karena itu masih sedang dalam pemeriksaan meliputi tiga item tersebut," katanya.
Lepas dari hal itu, tersangka telah terbukti melakukan pelecehan seksual yang menyebabkan korban tewas.
Ia dijerat UU Perlindungan anak pasal 81 tentang persetubuhan anak di bawah umur dan pasal 338 tentang menghilangkan nyawa orang lain.
"Ancaman hukuman paling singkat 5 tahun paling lama 15 tahun penjara," tandasnya.
Tak Tahu Korban Anak Pejabat
Tersangka Nashir merupakan mahasiswa semester empat di sebuah kampus swasta di Kota Semarang.
Ia warga Kyai Morang Raya, Penggaron Kidul, Pedurungan Kota Semarang.
Ahmad Nashir kepada polisi mengaku tak tahu jika korban adalah anak Pj Gubernur.
"Saya mengakui salah, saya minta maaf sebesarnya-besar keluarga korban. Saya siap tanggung jawab," kata Nashir di hadapan polisi di Kantor Polrestabes Semarang, Senin (22/5/2023).
Korban Dimakamkan di Purwodadi
Sementara itu jenazah ABK telah dimakamkan di pemakaman Katolik Desa Jatiharjo, Purwodadi, Grobogan, Sabtu (20/5/2023).
Sebelum dibawa ke Purwodadi, jenazah dilakukan prosesi pemberkatan di rumah Nikolaus di Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Siswi kelas 10 dari SMA Negeri di Kota Semarang itu diantar ke Purwodadi oleh para keluarga dengan kawalan polisi.
Sosok ABK
Sementara itu, kakak sepupu ABK, Wibisono mewakili keluarga mengucapkan terima kasih atas kehadiran kerabat di pemakamannya.
Ia mengungkapkan adiknya merupakan orang yang pendiam, rajin beribadah, rajin menabung, dan hidup sederhana.
"Ia (ABK) hidup sangat sederhana. Dekat dengan Tuhan, doa tidak pernah putus, inilah yang membuat dia dicintai keluarga, dan teman-temannya," katanya.
Teman-teman sekolah korban ABK tampak pula hadir melayat.
Di antaranya Yasmin dan Clara teman satu kelas X di SMAN 2 Semarang mengatakan sosok ABK anak yang pendiam.
Mereka menyebut, temannya tak memiliki teman dekat lelaki. Terlebih ibunya disebut protektif. Bahkan, korban ketika bepergian diantarkan kakaknya.
"Dia itu anak yang pendiam. Kalau bicara saja pelan. Tidak ada teman lelaki," katanya.
Sumber: (Tribun Jateng/Iwn) (Tribunnews.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Inilah Wajah Ahmad Nashir Mahasiswa Kota Semarang Bunuh Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.