Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tekad Viky Jalan Kaki 16 Km ke Sekolah Dua Tahun Kini Terbalas, Beasiswa Perguruan Tinggi

Inilah kisah Viky, seorang siswa SMA di Ciputat Tangerang Selatan yang jalan 16 kilo untuk bersekolah.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Tekad Viky Jalan Kaki 16 Km ke Sekolah Dua Tahun Kini Terbalas, Beasiswa Perguruan Tinggi
Kolase Tribun/ TikTok Terdalam
Kisah Vicky pelajar SMA jalan kaki dari Ciputat ke Bojongsari, tempuh 16 km demi sekolah. Berikut fakta-faktanya. 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah Viky, seorang siswa SMA yang pingsan saat jalan kaki ke sekolah viral di media sosial.

Video tersebut menunjukkan Viky sedang duduk di pinggir jalan karena kelelahan sambil diberikan minum oleh warga sekitar.

Viky merupakan warga Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

"Pusing Pak, dari sekolahan di Bojongsari," kata Viky.

"Rumah saya di Ciputat," imbuhnya, dikutip dari Tribun Jakarta.

Jarak antara rumah dan sekolahnya delapan kilometer, jadi dalam satu hari ia berjalan 16 kilometer.

Baca juga: Kisah Pilu di Balik Pelajar SMA Jalan Kaki 16 Km dari Ciputat ke Bojongsari Depok, Demi Sekolah

Viky harus rela berjalan kaki lantaran tak punya ongkos karena kondisi ekonomi keluarganya yang sedang terpuruk.

BERITA REKOMENDASI

Viky mengaku, kondisi sang ayah sakit stroke sehingga usaha ikan hiasnya harus tutup.

Sedangkan ibunya tak bekerja karena menjadi ibu rumah tangga.

Ia mulai berjalan kaki sejak dua tahun lalu.

Viky juga mengaku bekerja sampingan sebagai tukang parkir.

"Dari markir (uangnya untuk sehari-hari di rumah) setiap hari, dapet Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu," kata Viky dikutip TribunJakarta.com, Senin (22/5/2023).


Namun, tak setiap hari ia menjadi tukang parkir.

Uang yang didapatkannya tersebut pun sebagian diberikan ke ibunya dan sebagian lainnya digunakan untuk kebutuhan pribadinya.

Viky juga mengaku uang sekolahnya masih nunggak.

"Nunggak (uang sekolah)," kata Viky.

Kkisah Vicky pelajar SMA jalan kaki dari Ciputat ke Bojongsari, tempuh 16 km demi sekolah.
Kisah Vicky pelajar SMA jalan kaki dari Ciputat ke Bojongsari, tempuh 16 km demi sekolah. (Kolase Tribun/ TikTok Terdalam)

Diberi Beasiswa Wakil Wali Kota Tangsel

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan pun mendengar kisah tersebut.

Ia pun langsung mengunjungi rumah Viky.

"Alhamdulillah kondisi Viki sehat, dan saya sempat berbincang juga dengan orang tuanya di rumahnya," kata Pilar di Instagram pribadinya.

Pilar juga menawarkan program beasiswa Perguruan Tinggi S1 dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan.

Sembari berkuliah, nantinya Viky bakal bekerja sampingan untuk membantu ekonomi keluarga.

"Dan Viki sangat senang sekali menerima tawaran tersebut, dan bertekad untuk menyelesaikan studi nya sampai lulus dengan hasil yang baik. Disamping ia juga sambil bekerja untuk bisa membantu ayahnya," tulis Pilar.

"Kamipun melalui Dinas Pendidikan akan memperhatikan pendidikan kedua adiknya yang masih bersekolah, agar tidak putus sekolah. Dan bisa menamatkan pendidikannya dengan baik," sambungnya.

Tak Ajukan bantuan

Lurah Cipayung, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Darwin Sopian pun menguak fakta baru terkait kehidupan Viky.

Sebelumnya, ibu Viky mengaku tak punya biaya untuk menebus ijazah putranya karena menunggak uang ujian.

"Nunggak (uang ujian), gak bisa ambil ijazah, minjem temen duit nanti sama temen Rp 5 jutaan, buat bayar uang ulangan 2 bulan, ujian, SPP juga," jelas ibu Viky.

Ibu Viky juga mengaku dua anaknya tak bersekolah karena menunggak SPP sekolah.

Mengutip TribunJakarta.com, Viky dan keluarganya mengaku mengalami kesulitan ekonomi.

Namun, Darwin mengungkapkan bahwa keluarga Viky tak pernah mengajukan bantuan ke pemerintah setempat.

"Emang dia enggak pernah mengajukan (bantuan)," ucap Darwin.

Baca juga: Kronologi Kasus Kekerasan Antar Siswa SMA di Tasikmalaya, Kasus Berakhir Damai setelah Dimediasi

Darwin pun menyayangkan keluarga Viky tak mengajukan bantuan dan menceritakan kondisi anak-anaknya ke pemerintah setempat.

Padahal, jika mau, keluarga Viky akan mendapatkan bantuan.

Sayangnya, orang tua Viky merupakan sosok yang tertutup.

"Kalau dia mau mengajukan ke RT kan bisa saja, cuma dia orangnya kan tertutup,"

"Orang tuanya jarang keluar. Pas saya tanya lingkungan, dia menyendiri aja gitu, Pak RT kan enggak tahu," ucap Darwin.

Darwin juga mengatakan, Viky sebenarnya setiap hari diberikan uang jajan.

"Menurut pengakuan orang tuanya memang dia sekolah sudah dua tahun jalan kaki,"

"Sebenarnya mah dikasih ongkos Rp10 ribu, cuma duit dipakai buat apa kali ya, jajan kali ya, makan Indomie kata dia, akhirnya dia bela-belain jalan kaki," kata Darwin.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas