Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pilot Susi Air Masih Disandera KKB, Wapres: Operasi Penyelamatan Tak Gunakan Sistem Bumi Hangus

Wapres memastikan mengatakan Pemerintah Indonesia terus berupaya membebaskan sandera tersebut

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Erik S
zoom-in Pilot Susi Air Masih Disandera KKB, Wapres: Operasi Penyelamatan Tak Gunakan Sistem Bumi Hangus
Tribun-Papua.com/Istimewa
Pasukan KKB bersama Pilot Pesawat Susi Air Philips Mark Methrtens di hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, saat ini. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini, pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens, masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin memastikan mengatakan Pemerintah Indonesia terus berupaya membebaskan sandera tersebut, dengan meminimalisir dampak negatif yang mungkin ditimbulkan.

Baca juga: Polda Papua Libatkan Pihak Gereja Upayakan Pembebasan Pilot Susi Air dari KKB

“Operasi [penyelamatan] yang dilakukan tentu kita harus memperhitungkan jangan sampai terjadi [jatuh] korban," ujar Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Jumat (26/5/2023).

Menurut Ma'ruf, operasi penyelamatan tidak menggunakan sistem bumi hangus.

Operasi penyelamatan ini, kata Ma'ruf, memperhatikan keselamatan dari sandera.

"Jadi tidak sistem bumi hangus, mungkin kalau seperti itu mudah saja, tapi bagaimana operasi itu dilakukan, [sandera] selamat, tetapi tidak menimbulkan banyak korban,” ujar Ma'ruf.

Berita Rekomendasi

Dirinya menuturkan, meski memakan waktu sedikit lebih lama, pemerintah terus berhati-hati, dan telah melakukan langkah-langkah negosiasi dan komunikasi, terutama dengan tokoh-tokoh setempat.

Baca juga: 3 Bulan Disandera KKB, Begini Kondisi Pilot Susi Air Kapten Philip

“Tokoh-tokoh di Papua, kita sudah komunikasi, terutama dengan pihak gereja, tokoh adat, local champion. Kita libatkan dalam operasi di Papua. Seperti yang kemarin sudah ada yang diselamatkan, itu juga sudah melibatkan tokoh-tokoh gereja di sana,” pungkas Ma'ruf. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas