12 Siswi Madrasah di Wonogiri Dicabuli Kepala Sekolah dan Guru Agama
Berdasarkan pendalaman yang dilakukan bersama sejumlah pihak terkait, hingga Jumat ada 12 korban.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, WONOGIRI - Oknum kepala sekolah M dan seorang guru berisial Y di Wonogiri, Jawa Tengah diduga mencabuli 12 siswanya perempuan.
Y adalah guru pendidikan agama islam (PAI) di madrasah itu.
Baca juga: Pria di Padang Lakukan Pelecehan Seksual ke Anak Berkebutuhan Khusus
Korbannya disebutkan berumur 7 tahun.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri, Mubarok, mengatakan pihaknya menerima laporan pencabulan pada Jumat (26/5/2023).
"Kemarin kita dapat laporan, hari ini ikut mendampingi laporan kejadian ke Polres Wonogiri," kata Mubarok, kepada TribunSolo.com, Sabtu (27/5/2023).
Berdasarkan pengakuan siswa yang menjadi korban, terduga pelaku pencabulan itu adalah M seorang kepala madrasah dan Y yang merupakan guru pendidikan agama islam (PAI) di madrasah itu.
Menurutnya pada hari ini ada dua korban yang melaporkan ke Polisi.
Baca juga: Oknum Pejabat Pemprov Papua Barat Diperiksa Polisi terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Namun berdasarkan pendalaman yang dilakukan bersama sejumlah pihak terkait, hingga Jumat ada 12 korban.
"Korban (anak) perempuan semua. Pelakunya laki-laki semua," jelasnya.
Mubarok menerangkan pihaknya melakukan pendampingan pelaporan dan pemeriksaan visum, selain itu juga melakukan pendampingan ke korban yang rata-rata berusia sekitar 7 tahun.
Adapun kasus itu mencuat saat orang tua korban mendapatkan informasi dari anak bahwa mereka dicabuli oleh pelaku, yang kemudian dilaporkan ke Kades, diteruskan ke Camat hingga Dinas.
Berdasarkan pengakuan korban, pelaku menggerayangi tubuh korban hingga alat kelamin dan tidak menyetubuhi korban.
Baca juga: Polisi Teliti Laporan Petugas KRL yang Dituding Lakukan Pelecehan ke Penumpang
Perbuatan itu dilakukan pelaku di ruang guru dan ruang kelas.
Pencabulan itu, kata dia, sudah dilakukan pelaku sekitar satu tahun kebelakang.
Berdasarkan pengakuan korban, mereka diancam oleh pelaku jika melaporkan pencabulan itu.
"Kemarin usai dapat laporan kita langsung lakukan pendalaman kasus. Kita cari informasi dari komite sekolah dan para korban," jelasnya.
Mubarok menambahkan korban yang merupakan anak-anak itu merasa takut.
Para korban mengalami trauma.
Dia meminta masyarakat ikut bersama dengan pemerintah melakukan pengawasan terhadap anak. Baik saat di sekolah, rumah dan lingkungan lain. (*)
Penulis: Erlangga Bima Sakti
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul BREAKING NEWS: Oknum Kepsek dan Guru Madrasah di Wonogiri Cabuli Siswa, Korban Dilaporkan 12 Anak