Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelaku Perampokan & Pembunuhan Tauke Sawit di Banyuasin Ternyata Sang Keponakan Bersama 3 Temannya

Kasus perampokan dan pembunuhan ini ternyata telah direncanakan sebelumnya oleh para pelaku sejak tanggal 21 Mei 2023.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pelaku Perampokan & Pembunuhan Tauke Sawit di Banyuasin Ternyata Sang Keponakan Bersama 3 Temannya
Freepik
ILUSTRASI PERAMPOKAN - Kasus perampokan dan pembunuhan Karim Subandi tauke sawit di Desa Senda Mukti RT 06 Dusun II Kecamaran Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumsel akhirnya ditangkap polisi.Pelakunya ada 4 orang, salah satunya ternyata keponakan korban Karim Subandi. Dari empat pelaku, baru tiga yang berhasil diringkus. 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUASIN - Kasus perampokan dan pembunuhan Karim Subandi tauke sawit di Desa Senda Mukti RT 06 Dusun II Kecamaran Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumsel akhirnya ditangkap polisi.

Pelakunya ada 4 orang, salah satunya ternyata keponakan korban Karim Subandi.

Dari empat pelaku, baru tiga yang berhasil diringkus.

Ketiganya adalah Arif Widianto (30)--keponakan korban; Rais Ngibadus Solihin (37), dan Muji Riyanto (29).

Baca juga: Seorang Warga di Lampung Mengalami Perampokan, Istrinya Turut Diculik Pelaku

Sementara seorang lainnya, Agus masih diburu polisi.

Kasus perampokan dan pembunuhan ini ternyata telah direncanakan sebelumnya oleh para pelaku sejak tanggal 21 Mei 2023.

"Tanggal 24 Mei, tersangka Arief kembali mengajak berkumpul. Namun, mendengar cerita tersebut pelaku Muji tidak bisa ikut dikarenakan takut dengan istrinya untuk keluar malam hari. Namun, apabila berhasil pelaku Muji akan membantu untuk menjualkan mobil," kata Kapolres Banyuasin AKBP Imam Safii didampingi Kasatreskrim AKP Harry Dinar saat rilis di Polres Banyuasin, Senin (29/5/2023).

Berita Rekomendasi

Pada tanggal 24 Mei 2023 itulah, Arif, keponakan korban, datang ke rumah korban dengan berpura-pura untuk bertamu bersama pelaku Agus (DPO).

Sedangkan, satu pelaku lain menunggu instruksi Arif yang terlebih dahulu masuk ke dalam rumah.

Arif berdalih kepada korban, untuk menumpang menginap. Antara korban dan pelaku, sempat mengobrol sambil minum kopi yang dibuat pelaku Arif.

Karena sudah mengantuk dan tak menaruh curiga, korban memutuskan untuk ke kamar dan melanjutkan tidur.

Baca juga: Anggota TNI AL Jadi Korban Perampokan Saat Pulang Kampung, Ini Kronologis dan Pengakuan Pelaku

"Saat korban sudah masuk ke kamar dan tertidur, pelaku Rais datang dan ketiganya memutuskan untuk melakukan pencurian. Ketiga pelaku ini langsung menuju ke kamar korban. Ketika berhasil masuk, korban terbangun hingga membuat pelaku Rais mendorong korban. Tetapi, saat didorong korban berupaya melawan," jelasnya.

Di sinilah, pelaku Arif keponakan korban langsung mengambil besi yang dibawa pelaku Rais.

Pelaku Arif, langsung memukul korban menggunakan besi yang dipegangan sebanyak dua kali pada bagian leher dan dada.

Melihat hal tersebut, pelaku Agus mengambil besi dari tangan Arif dan kembali memukul korban berkali-kali di bagian kepala dan perut.

Aksi perampokan minimarket di Karawang, Jawa Barat, Senin (22/5/2023).
Aksi perampokan minimarket di Karawang, Jawa Barat, Senin (22/5/2023). (kolase tribunnews)

Pelaku Rais juga tak mau ketinggalan, ia ikut memukuli korban berkali-kali menggunakan tangan kosong.

Melihat korban yang masih mengerang kesakitan, membuat pelaku Agus dengan mengikat tangan dan menyumpal mukut korban menggunakan kain.

"Setelah melihat korban tak berdaya, para pelaku langsung mengambil mobil Innova dan ponsel milik korban. Mereka melarikan diri dengan membawa mobil dan ponsel korban," pungkasnya.

Kronologi Penangkapan Pelaku

Satreskrim Polres Banyuasin awalnya sempat kesulitan untuk mengungkap kasus perampokan disertai pembunuhan terhadap tauke sawit di Kecamatan Pulau Rimau.

Baca juga: Biduan asal Empat Lawang Menjadi Otak Perampokan, untuk Memperlancar Aksinya Ajak Pacar

Terlebih, minimnya saksi yang memberikan keterangan terkait tewasnya tauke sawit bernama Karim Subandi (50) tersebut.

Satreskrim Polres Banyuasin tidak kehilangan akal untuk mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya.

Kasatreskrim Polres Banyuasin AKP Harry Dinar ketika dikonfirmasi tak menampik awalnya Satreskrim Polres Banyuasin cukup kesulitan untuk bisa mengungkap kasus ini.

"Kami membagi anggota menjadi beberapa tim, dan mencari sejumlah barang bukti di lokasi kejadian hingga dini hari. Kami melakukan analisa dan berupaya bagaimana kasus ini bisa cepat terungkap," kata Harry, Minggu (28/5/2023).

Setidaknya, dalam sehari semalam tim terus bergerak dan melakukan analisa untuk kasus ini agar bisa diungkap dan menangkap pelaku.

Tak semudah yang dibayangkan, karena kehati-hatian juga diperlukan agar kasus ini bisa terungkap.

Untuk mengarah ke pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap Karim, harus membutuhkan analisa yang sangat detil dan mendalam.

Hingga akhirnya, mengarah ke seorang pelaku.

Tim yang telah dibentuk langsung bergerak untuk mencari pelaku yang sudah teridentifikasi.

Hingga akhirnya pelaku AW, ditangkap di kawasan Pangkalan Benteng.

Dari penangkapan AW, langsung dilakukan pengembangan hingga kembali ditangkap lah M.

"Ini sudah tugas kami, bagaimana bisa mengungkap suatu kasus. Harus begadang di lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti-bukti. Langsung melakukan pengejaran pelaku, ketika sudah teridentifikasi. Terungkapnya kasus ini, tidak lepas juga informasi yang kami peroleh dari masyarakat dan juga dukungan semua pimpinan," pungkasnya.

Sosok Korban

Karim Subandi (50 tahun), tauke sawit di Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, ditemukan tewas di dalam kamar rumahnya, Kamis (25/5/2023).

Betapa kagetnya warga Desa Senda mendengar kabar duka ini, sebab malam sebelum ditemukan tewas, Karim masih sempat ikut yasinan di rumah tetangga.

Setelah dari acara di tempat tetangga, Karim pulang ke rumah.

Tak lama berselang, warga melihat ada tamu yang datang menemuinya.

Warga tak menaruh curiga, menganggap hanya tamu biasa.

Namun, saat paginya warga terkejut karena Karim ditemukan sudah tewas dalam kondisi tangan terikat dan mulut tersumpal.

"Semalam, terlihat sempat menerima tamu dan sempat ngopi. Karena biasa, jadi tidak terlalu diperhatikan," ujar tetangga korban yang enggan menyebutkan namanya ketika dihubungi.

Menurut tetangga korban, sekitar pukul 03.00 dini hari, sempat mendengar alarm mobil korban berbunyi.

Tetangganya itu menganggap hal yang biasa.

Korban Karim, dikenal warga sosok yang baik dan bermasyarakat.

Sebagai tauke sawit, Karim selalu berpenampilan sederhana.

"Pakaiannya biasa saja tidak mencolok. Kalau bertemu dengan masyarakat selalu menyapa, beliau dikenal ramah," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Terungkap, Dalang Hingga Motif Perampokan dan Pembunuhan Tauke Sawit di Banyuasin

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas