Belasan Kambing Mati Mendadak di Lampung Tengah, Diduga Terserang Penyakit Mulut dan Kuku
Wanto khawatir, penyakit yang mendadak dan akut seperti itu adalah virus yang mudah menular seperti PMK
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Lampung Fajar Ihwani Sidiq
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Sebanyak 17 ekor kambing milik peternak di Dusun Penengahan, Kampung Bandar Jaya Timur, Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah mati mendadak.
Diduga belasan kambing di Lampung Tengah ini mati diduga terkena Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK.
Wanto, salah satu peternak di Lampung Tengah mengatakan, sebelum kambingnya mati, gejala fisik dan prilaku ternaknya seperti PMK.
"Dalam kurun waktu satu bulan, kambing di Dusun Penengahan mati dengan gejala mulut luka seperti sariwan, tidak mau makan, dan disekitar leher terdapat benjolan," kata Wanto.
Ia menceritakan detik-detik 5 kambingnya mati.
Baca juga: Pelaku Mutilasi di Sukoharjo Pinjam Pisau Penjual Sate Kambing untuk Potong Mayat Korban
Awalnya, tiba-tiba sakit mendadak tidak mau makan akhirnya tak mau berdiri dan mati.
"Padahal, sebelumnya kondisi kambing sehat dan nafsu makannya bagus, tidak ada tanda sakit atau masuk angin (penyakit umum pada kambing).
Selain mendadak, matinya juga tidak wajar," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (31/5/2023).
Wanto menuturkan, di Penengahan bukan hanya dirinya saja yang kambingnya mengalami kematian dengan gejala serupa.
Adapun 12 kambing lainnya yang mati dengan gejala yang sama adalah kambing milik tetangganya, diantaranya milik Misjoyo mati 5 ekor, Tukiman 5 ekor, Bagio 1 ekor, dan milik Mislan 1 ekor.
Alih-alih memperoleh cara pengobatan, Mislan mengaku gejala tersebut kian hari kian bertambah.
Bahkan, gejala yang disinyalir adalah PMK itu, menjamur dan bertahap menjangkit kambing peternak.
"April hingga Mei kematian kambing terus bertambah, peternak bingung dan khawatir," kata dia.
Wanto khawatir, penyakit yang mendadak dan akut seperti itu adalah virus yang mudah menular seperti PMK.
Jikalau benar, dirinya dan peternak kambing akan kelabakan karena pada umumnya PMK tidak mengganggu peternak kambing.
Terlebih, mendekati hari raya idul adha adalah momentum peternak untuk mencari rejeki dari hasil ternaknya.
Baca juga: Warga Peunaron Aceh Timur Diteror Kemunculan Harimau, Memangsa 3 Ekor Kambing
"Kalau jelang idul adha harga anjlok karena penyakit, atau bahkan kambing mati, kita sudah pasti merugi," katanya.
Dirinya berharap ada perhatian dari pemerintah untuk memastikan jenis penyakit itu.
Kemudian, sambung Wanto, adanya arahan dan pemahaman tentang penyakit yang disebabkan oleh virus sangat dibutuhkan.
Sehingga peternak bisa bertahan sampai idul adha, bahkan seterusnya.
"Saya berharap penyakit ini bisa kita tau sebabnya dan obatnya, jadi kita nggak bingung dan rugi," tutup Wanto.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Belasan Kambing di Lampung Tengah Mendadak Mati, Diduga Kena PMK