Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Bongkar Makam Bocah SD yang Tewas Diduga Dianiaya Kakak Kelas, Jasad Korban Diautopsi

Makam siswa SD di Sukabumi yang meninggal diduga dianiaya kakak kelas dibongkar. Proses pembongkaran makam telah disetujui pihak keluarga.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
zoom-in Polisi Bongkar Makam Bocah SD yang Tewas Diduga Dianiaya Kakak Kelas, Jasad Korban Diautopsi
TribunJabar
Ilustrasi siswa SD dan prosesi pemakaman siswa SD di Sukabumi yang mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya. Polisi melakukan pembongkaran makam korban untuk mengungkap penyebab kematiannya. 

"Indikasinya memang tidak wajar, karena dari keterangan mengatakan bahwasanya korban pernah berkata seperti itu, dia menjadi korban penyeroyokan. Itu yang memastikan nanti pihak penyidik," tuturnya.

Rolan Benyamin juga membantah keterangan dari pihak rumah sakit yang menyatakan korban memiliki penyakit tetanus.

"Dari pihak rumah sakit menurut keterangan adalah tetanus. Sementara menurut keterangan keluarga korban tidak ada riwayat penyakit tetanus," bebernya.




Pihak keluarga korban telah menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian dan berharap dapat terungkap penyebab kematian korban.

"Kami tidak mau menduga-duga dan kita mengawal kasus ini dengan baik sesuai koridor hukum yang berlaku," imbuhnya.

Siswa kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia karena diduga teman sekolahnya.
Siswa kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia karena diduga teman sekolahnya. (Capture Kompas TV)

Korban Sempat Menyebut Nama Terduga Pelaku

Berdasarkan keterangan korban sebelum meninggal, ada tiga kakak kelas korban yang diduga melakukan penganiayaan.

BERITA TERKAIT

Kakek korban, MY (52) mengatakan MHD sering jadi korban perundungan di sekolah karena statusnya sebagai siswa yang baru pindah.

Baca juga: Ibu dan Anak di Lampung yang Aniaya ART hingga 4 Tak Berikan Gaji, Kini Dicokok Polisi

Pihak keluarga sepakat memindahkan sekolah korban agar lebih dekat dengan rumah kakeknya.

"Jadi baru 4 bulan pindah kesini, tujuannya agar dekat dan sudah membikinkan rumah untuk orang tua dekat sekolah," paparnya, Minggu (21/5/2023), dikutip dari TribunJabar.com.

MY mengungkapkan cucunya dianiaya selama dua hari dan pelaku penganiayaan ada yang dari kelas 5 SD, kelas 4 SD, bahkan kelas 2 SD.

"Kejadian dari hari Senin, Selasa. Jadi dua hari itu dipukulin di lingkungan sekolah. Dianiayanya di belakang sekolah dekat dan kamar mandi," imbuhnya.

Ia tidak mengetahui identitas para pelaku penganiayaan, tapi sebelum korban meninggal sempat diungkapkan inisial seorang terduga pelaku.

"Ketika ditanya siapa yang melakukannya (penganiayaan), korban hanya bilang oleh inisial AZ, namun itu tidak berlanjut karena suara korban sudah tidak ada," terangnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas