Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Video Siswa SD Pindah ke SLB karena Dibully: Fakta Sebenarnya hingga Pengakuan sang Ayah

Firmansyah, bocah SD yang pindah ke SLB karena dibully temannya viral di media sosial, ternyata ini fakta yang sebenarnya terjadi.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Viral Video Siswa SD Pindah ke SLB karena Dibully: Fakta Sebenarnya hingga Pengakuan sang Ayah
Tangkap layar kanal Youtube Tribunnews Bogor dari TikTok @Satriabagus60
Seorang ayah dan anaknya, bocah SD yang pindah ke SLB karena di-bully temannya viral di media sosial, ternyata ini fakta yang sebenarnya terjadi. 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah seorang bocah pindah ke Sekolah Luar Biasa (SLB) karena di-bully temannya di sekolah biasa viral di media sosial.

Video tersebut, diunggah oleh akun TikTok @satriabagus60.

Dalam video tersebut tampak seorang bocah laki-laki berseragam sekolah dasar (SD) berangkat sekolah berjalan kaki diantar ayahnya.

Di perjalanan, perekam video bertanya mengapa anak tersebut harus bersekolah di SLB.

Padahal, anak itu tampak normal dan bukan penyandang disabilitas.

Bocah tersebut, kemudian mengatakan, bahwa di sekolah biasa ia diganggu oleh temannya.

Baca juga: Viral Video Bocah Perempuan Disiksa Diduga oleh Ibunya, Bukan Terjadi di Indonesia

"Ten SD kulo digangguni kaleh kancane kulo (Di SD saya diganggu sama teman saya)," kata bocah itu.

Berita Rekomendasi

Belakangan diketahui bocah tersebut, bernama Muhamad Firmansyah (12).

Setelah video tersebut viral, pemilik akun TikTok @satriabagus60 mengunggah sebuah video klarifikasi.

Dalam video klarifikasi itu, akun tersebut menjelaskan soal kondisi bocah itu sebenarnya.

Menurutnya, meski terlihat seperti anak normal pada umumnya, Firmansyah ternyata memiliki kecerdasan di bawah rata-rata.

Hal itu dibuktikan dari hasil psikotes pada awal Mei 2023.

Hasil psikotes itu, yang kemudian membuat Firmansyah tak bisa melanjutkan ke sekolah umum.

"Saya mendapatkan info kalau Dek Firmansyah itu tidak bisa meneruskan ke sekolah umum karena dia setelah tes psikolog atau tes akhir mendapatkan nilai 50."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas