Akhir Perjalanan Rombongan Biksu Thudong, Jalan Kaki 2.700 Km, Finis dengan Tangis Kebahagiaan
Berikut cerita perjalanan spiritual rombongan Biksu Thudong dari Thailand ke Indonesia dengan berjalan kaki.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNEWS.COM - Perjalanan spiritual rombongan Biksu Thudong dari Thailand ke Indonesia dengan berjalan kaki mencuri perhatian masyarakat.
Kini, rombongan Biksu Thudong telah menyampai finis setelah berjalan kaki lebih dari 2.700 kilometer.
Para Biksu Thudong diketahui tiba di tujuan akhir, Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (1/6/2023).
Sebelumnya mereka berangkat dari Nakhon Si Thammarat, kota yang terletak 610 kilometer selatan Bangkok.
Bhante Kanthadammo menjelaskan, tujuan perjalanan rombongan Biksu Thudong untuk beribadah di Candi Borobudur pada Hari Raya Waisak 2567 BE Tahun 2023.
Waisak sendiri merupakan hari suci agama Buddha.
Baca juga: Sambut Biksu Thudong, InJourney Lakukan Pembatasan Aktivitas Naik Monumen Candi Borobudur
Rombongan Biksu Thudong kemudian akan pulang ke negaranya masing-masing.
Diketahui, para biksu berasal dari Thailand, Singapura, Malaysia dan Indonesia
"Ya, ini rute terakhir. Jadi, hari ini saya sudah lepas tanggung jawab. Jadi, besok saya serahkan ke panitia Waisak.
Jadi masalah Thudong saya akan langsung pegang lagi setelah Waisak selesai, sampai nanti teman-teman (para biksu) pulang ke negara masing-masing," kata Bhante Kanthadammo, dikutip dari TribunJogja.com, Jumat (2/6/2023).
Pilih perjalan yang sulit
Bhante Kanthadammo melanjutan, perjalanan spiritual romongan Biksu Thudong memang istimewa.
Selain karena ingin beribadah, perjalanan panjang ini juga membawa misi perdamaian.
Bhante Kanthadammo mengatakan, bisa saja para biksu datang ke Indonesia dengan naik pesawat.
"Padahal sebenarnya kami bisa saja berangkat dari Thailand dengan pesawat, lebih santai.
Tetapi dengan ritual Thudong ini, rasanya beda sekali, apalagi kami bawa misi toleransi dan perdamaian," kata dia masih dikutip dari TribunJogja.com.
Baca juga: Ketika Ganjar Sapa 32 Biksu Thudong yang Beristirahat di Musala: Ini Cerminan Keramahan Indonesia

Bhante Kanthadammo kemudian membeberkan rencana untuk tahun 2024.
Biksu Thudong rencananya akan kembali melakukan perjalan dengan jalan kaki.
Bahkan siap menempuh perjalan lebih jauh lagi.
"Kami berencana akan melakukan perjalanan lagi, jaraknya lebih jauh dan pesertanya juga lebih banyak," tuturnya.
Perjalan yang luar biasa, berakhir tangis kebahagian
Bagi Bhante Kanthadammo, ia menilai perjalan spiritual ini merupakan hal luar biasa.
Terlebih karena sambutan masyarakat Indonesia dari berbagai daerah yang dilewati rombongan.
"Kemarin, sama hari ini sama-sama luar biasa, luar biasa terus untuk di Indonesia luar biasa.
Ternyata antusias warga masyarakat non Buddhis itu sangat sungguh luar biasa," paparnya.
Bhante Kanthadammo kemudian menceritakan momen detik-detik saat rombongan Biksu Thudong tiba di Candi Borobudur.
Baca juga: 32 Biksu yang Jalani Ritual Thudong akan Tiba di Kota Magelang 30 Mei 2023 Mendatang

Ia mengaku melihat para biksu menangis bahagia.
"Sebagai Bikhu Dutanga yang punya tekad sampai akhir finis."
"Mereka semua menangis, tetapi bukan menangis sedih, tetapi senang dan bahagia," tutupnya.
Informasi tambahan, perjalan spiritual ini diikuti oleh 40 orang.
Namun banyak yang gugur karena segala macam hal, akhirnya tinggal 35 orang, dengan rincian 33 bikhu dan 2 umat.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.