Anak Kepala Bappeda Kuningan Hilang, Awalnya Pamit Berangkat Wisuda, Pihak Kampus Beri Bantahan
Anak Kepala Bappeda di Kuningan dilaporkan hilang. Awalnya pamit berangkat wisuda, lalu menginformasikan wisuda ditunda, kemudian hilang.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Atra Adi Manikam, mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Jawa Barat dilaporkan hilang.
Ia diketahui merupakan anak dari Kepala Badan Perencana Pembangunan (Bappeda) Kuningan, Usep Sumirat.
Hilangnya Atra telah dilaporkan ke pihak kepolisian oleh sang ayah, Usep Sumirat.
Atra diinformasikan hilang setelah pamit untuk berangkat wisuda ke Universitas Siliwangi, Kamis (1/6/2023).
Kabar terakhir yang diberikan Atra ke orangtuanya, prosesi wisudanya ditangguhkan alias pending.
Setelah itu, Atra tak bisa dihubungi lagi hingga membuat Usep Sumirat khawatir.
Baca juga: Awal Mula Driver Taksi Online di Malang Hilang Usai Antar Penumpang, Keluarga Buat Laporan ke Polisi
Usep Sumirat kemudian menyebar informasi terkait anaknya yang hilang tersebut ke media sosial.
Saat dikonfirmasi TribunJabar.id, Usep Sumirat membenarkan terkait kabar anaknya yang hilang.
"Informasi orang hilang kontak yang tersebar di beberapa grup media benar."
"Itu anak saya dan nomor kontak yang tersedia untuk bisa dihubungi itu nomor saya," ujar Usep, Minggu (4/6/2023).
Usep Sumirat juga membenarkan bahwa dirinya telah melaporkan hilangnya sang anak ke polisi.
"Saya terus mencari dan sebelumnya sudah melaporkan kejadian kehilangan ke Polres Kuningan," tandasnya.
Menanggapi kabar hilangnya Atra, pihak Kampus Unsil Tasikmalaya buka suara.
Melalui Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Perencanaan Unsil Tasikmalaya, Ade Rustiana membenarkan adanya informasi anak hilang dari salah satu orangtua mahasiswa asal Kuningan.
Pihaknya pun mengklarifikasi informasi terkait adanya penundaan prosesi wisuda seperti yang disebut mahasiswa itu ke orangtuanya.
Menurut Ade, informasi tersebut adalah bohong dan tidak benar.
Baca juga: Hilang Sejak Desember 2022, Sri Mulyani Ditemukan Tinggal Kerangka, Oknum TNI Diperiksa
"Betul mahasiswa bernama Atra Adi Manikam, tercatat NIM (nomor induk mahasiswa) asal Kuningan tercatat mahasiswa aktif di Unsil angkatan 2016."
"Kami (Unsil Tasikmalaya) klarifikasi bahwa berita wisuda di-pending tidak benar dan bohong," kata Ade, Senin (5/6/2023), dilansir Kompas.com.
Dijelaskan Ade, mahasiswa tersebut selama ini terancam dikeluarkan alias drop out (DO).
Hal ini karena, Atra hanya memiliki waktu dua bulan untuk menyelesaikan Satuan Kredit Semester (SKS) yang dibutuhkan untuk syarat lulus.
"Setelah pengecekan akademik, ternyata mahasiswa tersebut tidak diwisuda dan anak itu masih banyak SKS yang harus diselesaikan," ungkap Ade.
Ade menyebutkan, mahasiswa tersebut masih punya waktu sampai Juli 2023.
Artinya, apabila ia tidak bisa menyelesaikan SKS yang dibutuhkan, maka kemungkinan besar akan di-DO.
"Tidak ada kaitannya wisuda dan pending memending. Terkait hilangnya (Atra) bukan urusan Universitas."
"Sangat kecil kemungkinan bisa menyelesaikan (kuliah) karena waktu sudah tidak cukup," bebernya.
Ade menjelaskan, sebelumnya pihak kampus telah mengirimkan surat pemberitahuan peringatan terkait kondisi mahasiswa tersebut ke alamat orangtuanya beberapa kali sejak dua tahun terakhir.
Baca juga: Hilang Sejak Pertengahan Mei 2023, Mahasiswa Unhas Ditemukan di Kendari, Kondisinya Belum Stabil
"Surat peringatan sudah dilakukan beberapa kali sebelumnya mulai semester 11, 12, 13, 14 sudah ada warning. Yang jelas sudah di-warning sebelumnya," tandasnya.
Pihak kampus, lanjut Ade, juga telah berkoordinasi dengan orangtua serta pihak Satreskrim Polresta Tasikmalaya terkait kabar hilangnya Atra.
Pihaknya langsung mengklarifikasi kondisi akademik mahasiswa itu di kampus dan tak tercatat dalam jadwal wisuda tahun ini.
"Orangtua akan datang ke kampus katanya. Kepolisian, saya sudah komunikasi dengan Reskrim saat ada info kabar kehilangan."
"Dan Kami sudah klarifikasi kenyataannya. Anak itu tidak diwisuda dan bukan adanya penundaan wisuda," terangnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Ahmad Ripai, Kompas.com/Irwan Nugraha)