Bentrokan Antar Massa di Jogja, Berawal dari Keributan di Parangtritis Berlanjut ke Tamansiswa
Ratusan pemuda mendatangi Jl Kenari dan diduga akan menyerang kelompok lainnya pada Minggu sore.
Editor: Hendra Gunawan
Lalu, pukul 17.46 WIB, massa didorong oleh pihak keamanan ke arah Jalan Kusumanegara.
Pukul 18.15 WIB, massa didorong ke arah Jalan Tamansiswa .
Pukul 18.55 WIB, massa kemudian diarahkan putar balik ke arah utara Jalan Tamansiswa guna menghindari bentrok.
Wanita histeris
Seorang perempuan tiba-tiba teriak histeris sembari menitikan air matanya berharap bentrokan di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta, segera berakhir.
Perempuan tersebut meminta semua massa pulang ke rumah masing-masing dan suasana dapat kembali normal.
Ia juga terlihat menyesalkan kejadian bentrokan antar massa tersebut sebab telah merusak bangunan bersejarah Pendopo Tamansiswa .
"Kula tiyang (saya orang) Jogja, pak. Besok anak-anak harus sekolah (disini) ada TK, SD, SMP. Jenengan juga harus bekerja," teriak perempuan berbaju biru itu.
Dia turut mengais sisa-sisa tulisan penanda Pendopo Tamansiswa yang beberapa mengalami kerusakan.
"Kula mboten ikhlas (saya tidak ikhlas) bangunan ini bersejarah. Sampun, pak (sudah, pak)," teriak perempuan tersebut merintih.
Sementara pantauan di lapangan, Minggu malam sekitar pukul 21.36 WIB aparat kepolisian masih terus berjaga-jaga dilokasi bentrok.
Polisi harus bekerja keras mengendalikan kerusuhan antarkelompok di Jalan Tamansiswa.
Pada pukul 21.00 WIB polisi mulai melakukan evakuasi ke arah selatan.
Beberapa orang dimasukkan ke dalam truk kompi milik kepolisian, mereka diangkut untuk dievakuasi ke arah selatan.