Pemerintah Daerah Harus Menyadari Peluang Investasi di Wilayahnya
Sarman Simanjorang mengatakan, mengajak pemerintah daerah mengemas potensi-potensi yang dimiliki untuk ditawarkan ke pengunjung buyer dan investor
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) menekankan pemerintah daerah harus lebih aware terutama dalam mengangkat peluang investasi.
Peluang investasi ini harus tertuang ke dalam studi kelayakan yang kemudian tergambar dalam peta peluang investasi.
"Untuk itulah, pemerintah daerah harus pintar-pintar menyusun proposal potensi daerah," kata Febri Raharningrum saat sesi Workshop Pernyusunan Proposal Investasi Daerah (Pitchdeck) sebagai pembekalan kepada seluruh peserta untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pameran AOE 2023 di ICE BSD, Rabu (7/6/2023).
Baca juga: Jokowi Tegaskan Pemerintah Daerah Tetap Bertanggung Jawab Perbaiki Jalan yang Rusak
LTKL menjadi salah satu mitra yang diajak oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam menyusun Sustainable Investment Guideline yang telah diluncurkan pada November 2022 silam.
Lantas seperti apa bentuk pithdeck itu? Febri mengatakan, pihaknya memberikan kata kunci elemen yang harus disiapkan oleh pemerintah daerah yakni harus mencantumkan potensi supply, peluang pasar, profil proyek, infrastruktur, kelayakan finansial, tenaga kerja dan aksebilitas.
"Yang tidak kalah penting harus didukung komitmen pemerintah daerah melalui kemudahan perizinan, dukungan legal semisal perda maupun insentif apa saja yang sekiranya bisa menarik minat investor," katanya.
Terpisah, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) mendorong pemerintah daerah yang mengikuti Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2023 mendatang mempersiapkan dengan baik.
Ketua Pelaksana Pameran AOE 2023, Sarman Simanjorang mengatakan, mengajak pemerintah daerah mengemas potensi-potensi yang dimiliki untuk ditawarkan ke pengunjung buyer dan investor baik dalam dan luar negeri.
“Potensi ini bisa berupa komoditi unggulan, peluang investasi hingga destinasi pariwisata yang ingin dikerjasamakan dengan pihak ketiga," kata Sarman.
Saat ini daerah dituntut jeli dan kreatif memanfaatkan berbagai peluang untuk menggerakkan roda perekonomian di daerah di luar pendanaan APBD, salah satunya dengan mengundang buyer dan investor,” imbuhnya.
Project Manager AOE 2023, Syaifuddin Ch Kai, secara khusus menginformasikan perubahan venue AOE 2023 yang sebelumnya di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta kemudian pindah lokasi ke ICE BSD mulai 20-22 Juli 2023 mendatag.
“Hal ini dikarenakan JCC sedang direnovasi sebagai persiapan tempat tersebut akan digunakan sebagai venue utama pelaksanaan KTT Asean kedua di Jakarta,” imbuhnya.
Syaifuddin mengingatkan kepada seluruh peserta untuk memperhatikan detil apa yang boleh dan apa yang tidak boleh sesuai dengan buku panduan pameran yang sudah ditetapkan oleh panitia dengan mengacu pada standar keamanan dan keselamatan pengelola gedung serta tetap mematuhi aturan CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainabilty).
Baca juga: Kementerian Dalam Negeri Dorong Pemerintah Daerah Serius Tangani TPPO
“Menjadi tanggung jawab bersama panitia, vendor dan seluruh peserta untuk menciptakan iklim pameran yang kondusif, aman, nyaman dan selamat sehingga pameran bisa berjalan lancar dan sukses sesuai dengan yang diharapkan bersama,” imbuhnya.
Syaifuddin juga menjelaskan pameran AOE 2023 kali ini akan lebih banyak diisi kegiatan pendukung, di antaranya business matching yang akan mempertemukan pemerintah daerah dengan buyer dan investor.