Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswi Madrasah di Wonogiri yang Jadi Korban Pelecehan Butuh Rehabilitasi Lanjutan

Siswi madrasah di Wonogiri, Jawa Tengah yang jadi korban pelecehan oleh kepala sekolah dan guru mendapatkan pendampingan.

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Siswi Madrasah di Wonogiri yang Jadi Korban Pelecehan Butuh Rehabilitasi Lanjutan
ISTIMEWA
Ilustrasi pelecehan seksual - Lima dari 12 korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh kepala sekolah dan seorang guru madrasah di Wonogiri butuh pendampingan lanjutan 

TRIBUNNEWS.COM - Siswi madrasah di Wonogiri, Jawa Tengah yang jadi korban pelecehan oleh kepala sekolah dan guru mendapatkan pendampingan.

Pendampingan tersebut dilakukan oleh berbagai pihak.

Hal tersebut disampaikan oleh Indah Kuswati, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak (P3A) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Kabupaten Wonogiri.

Indah mengungkapkan, telah ada pertemuan antara sekolah, yayasan, Kementerian, serta perwakilan keluarga korban.

"Kemarin ada pertemuan, termasuk bersama sekolah, yayasannya, guru, Kemenag, desa dan perwakilan orang tua korban," terang Indah, kepada TribunSolo.com, Rabu (14/6/2023).

Indah menjelaskan, kondisi anak yang menjadi korban saat ini stabil.

Baca juga: Kepsek dan Guru di Wonogiri Lakukan Pelecehan, Polisi akan Dalami Motif hingga Dugaan Pedofilia

Hanya saja ada sejumlah anak yang membutuhkan rehabilitasi lanjutan.

Berita Rekomendasi

Menurutnya rehabilitasi itu diberikan pasca anak-anak itu mengalami kekerasan seksual.

Saat ini masih ada beberapa anak yang membutuhkan rehabilitasi lanjutan itu.

Berdasarkan pemeriksaan psikologi yang dilakukan beberapa waktu lalu, kata dia, dari 12 korban pencabulan, lima diantaranya memerlukan rehabilitasi lanjutan.

"Tadinya karena lebih ke takut. Lalu anak menjadi berpikiran yang tidak-tidak," jelasnya.

"Setelah ini, liburan (sekolah) ini, kita jadwalkan lagi rehabilitasi lanjutan," imbuh dia.

Dia menambahkan penanganan terhadap anak yang menjadi korban pencabulan dilakukan secara hati-hati sehingga tidak memicu trauma anak atas apa yang dialami.

Ketika melakukan pendampingan, pihaknya tidak menyinggung terkait kasus kekerasan seksual yang dialami anak.

"Sabtu kemarin, kita bicara hal-hal lain. Seperti hobi anak, sekolah. Tidak kita singgung masalah yang dialaminya," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Update Kasus Pencabulan 12 Siswi Madrasah di Wonogiri : 5 Korban Butuh Rehabilitasi Lanjutan

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas