Banyak Orang Tua di Solo Tak Bisa Lunasi Biaya Sekolah Anaknya, Gibran Janji akan Selesaikan
Gibran mengaku banyak orang tua di Solo mengeluh tidak dapat melunasi biaya sekolah anaknya. Keluhan tersebut hampir setiap hari ada.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNNEWS.COM - Banyak orang tua di Solo, Jawa Tengah mengeluh tidak dapat melunasi biaya sekolah anaknya sehingga rapor anaknya tertahan.
Para orang tua menyampaikan keluhan tersebut ke Balaikota Solo hampir setiap hari.
Menanggapi kejadian ini, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan mayoritas siswa yang belum melunasi biaya sekolah berasal dari sekolah swasta.
"Lha neng kene terus no. Ben dino surat e. (Berapa?) Okeh. Swasta okeh, kan negeri gratis," kata Gibran saat ditemui di Balai Kota, Kamis (15/6/2023).
Ia menambahkan laporan yang ia dapatkan itu dari berbagai jenjang pendidikan.
Baca juga: Amien Rais Serukan Turunkan Jokowi Gunakan Kekuatan Rakyat, Begini Reaksi Gibran
Namun ia berjanji akan menyelesaikan masalah tersebut satu per satu.
"Kabeh, nggak usah dibahas ya, saya selesaikan," ucap Gibran.
"(Tunggakannya berapa? ) Jutaan. Ada yang 2 tahun 3 tahun nggak bayar (SPP). Nggak papa itu tugas saya untuk menyelesaikan," tambahnya.
Saat ditanya dari mana dana untuk membantu keluhan masyarakat itu, Gibran enggan menjawab dengan detail
"(Dana pribadi?) Rasah dibahas,"ungkap Gibran.
Hal itu menurut Gibran karena dirinya tidak tega terutama pada siswa lulusan jenjang SMA yang memerlukan ijazah untuk bisa mencari lowongan pekerjaan.
"Nggak soale ijazahe nek Ra dijikuk ngko raisoh kerjo, terutama sing SMA dan lain-lain," tegasnya.
Namun demikian, Gibran berharap tidak hanya dirinya yang harus menyelesaikan terkait masalah kesulitan mengambil rapor siswa sekolah tersebut.
Baca juga: Tukang Las Masjid Sheikh Zayed Mengaku Belum Dibayar Rp 150 Juta, Gibran akan Selesaikan Polemik
"Yo nek isoh kabeh ojo neng aku," ujarnya.
Gibran pun menegaskan, dirinya enggak membahas dari mana asal dana untuk membantu siswa yang tidak mampu mengambil rapor.
"(Uang pribadi?) Rasah dibahas mas. Pokoke niat kita membantu," kata Gibran
"Kalau ada kesulitan silahkan ke sini kalau ada kesulitan. Ya kan wis Kat ndek mben ngono kui," tambahnya.
Putus Sekolah
Sementara itu, ada seribu anak putus sekolah di Kota Solo, terhitung sejak tahun 2017.
"Jadi datanya untuk data kita masih rilis 2017 yang masih ada angka di atas 1.000," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dian Rineta, saat dihubungi TribunSolo.com via telepon, Selasa (6/6/2023) siang.
Penyebab ribuan anak putus sekolah ini ternyata beragam.
Baca juga: Reaksi Gibran soal Kaesang Maju Jadi Calon Wali Kota Depok: Terserah, Restunya dari Warga Setempat
Tidak hanya soal ekonomi, Dian Rineta mengatakan ada pula anak orang kaya yang juga tercatat putus sekolah.
Namun demikian, Dian Rineta menambahkan penyebab terbanyak anak putus sekolah di Solo adalah alasan ekonomi.
"Banyak ya, penyebab klasiknya pasti ekonomi, walaupun sekolah sekarang gratis," ungkap Dian.
Selain itu, ada pula penyebab anak putus sekolah di Solo juga karena kurangnya perhatian dari orang tua masing-masing anak.
Padahal menurut Dian Rineta, pendidikan bisa menjadi jalur penuntasan kemiskinan.
"Kedua ya memang dari orang tua atau anak itu sendiri tidak perhatian bahwa pendidikan itu penting untuk meningkatkan kesejahteraan, menuntaskan kemiskinan diawali dari pendidikan," tambahnya.
Lebih lanjut Dian mengatakan ada pula kasus anak putus sekolah meski orang tuanya memiliki biaya memadai.
Kasus ini diakui Dian karena orang tua anak kurang peduli dengan pendidikan buah hatinya.
"Ada dari yang broken home juga, orang kaya tapi tidak sekolah karena memang tidak ada perhatian dari orang tuanya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Ada Siswa Tak Bisa Ambil Rapor, Gegara Nunggak SPP 3 Tahun, Gibran Turun Tangan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.