Jawaban Ridwan Kamil Usai Diminta MUI Jabar Beri Teguran kepada Pengurus Pondok Pesantren Al Zaytun
Idealnya, kata Ridwan Kami yang harus turun pertama itu adalah kementerian agama melalui kanwil kemenag
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memastikan pihaknya akan berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), terkait dugaan ajaran sesat di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu karena jika urusan fiqih ada di wilayah para ulama.
Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi menunggu fatwa dari MUI.
"Kalau fatwanya harus ada tindakan secara keagamaan maka pemerintah Jawa Barat akan melakukan sebuah ukuran, karena urusan agama, fiskal, hubungan luar negeri, yustisi, pertahanan keamanan, ada wilayah pusat," ujar Emil, saat ditemui di Trans Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (15/6/2033).
Idealnya, kata dia, yang harus turun pertama itu adalah kementerian agama melalui kanwil kemenag.
"Ya, sesuai peraturan perundang-undangan, tapi urusan kondusifitas, menjaga kemanan, demonya tidak merusak itu urusan pemerintah daerah, jadi kami menunggu rekomendasi dari mereka," katanya.
Baca juga: Ridwan Kamil Diminta Tegur Ponpes Al-Zaytun Tidak Keluarkan Pernyataan Kontroversial
"Saya akan rapatkan tindakan apa yang bisa kami lakukan," tambanya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar) meminta agar Gubenur Jabar, Ridwan Kamil memberikan terguran kepada Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu.
Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar mengatakan, terguran dari Gubernur diharapkan dapat menjadi perhatian bagi pimpinan Al-Zaytun yang kerap memberikan pernyataan kontroversial di masyarakat.
"Kami meminta kepada pak Gubernur supaya menegur Al-Zaytun agar jangan menyampaikan pernyataan-pernyataan kontroversi, itu kan bikin kegaduhan," ujar Rafani, Kamis (15/6/2023).
Menurutnya, sudah banyak pernyataan kontroversial yang dikeluarkan oleh pimpinan ponpes Al-Zaytun dan memancing emosi umat muslim.
"Contohnya, salam misalnya mengucapkan Assalamualaikum pakai salam Yahudi gitu kan. Terus jangan jauh-jauh pergi ke Makkah, Indonesia juga tanah suci, nah ujung-ujungnya nanti dia membolehkan haji di sini, itu kan sudah menyimpang itu," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Masyarakat Protes Dugaan Ajaran Sesat Ponpes Al-Zaytun, Ridwan Kamil Tunggu Fatwa MUI