Kesal Dilarang Menikah Lagi dan Tidak Diberi Uang Rokok, Anak di Palembang Aniaya Ibu Pakai Obeng
Warga Palembang Sumatra Selatan itu menusuk ibunya menggunakan obeng hingga terluka
Penulis: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - M Merpal Satria Pratama (18) ditangkap polisi karena aniaya ibunya Marnila (47).
Warga Palembang Sumatra Selatan itu menusuk ibunya menggunakan obeng karena melarang pelaku menikah lagi.
Baca juga: Ibu Aniaya Anak Kandung di Padang Pariaman, Korban Trauma dan Pelaku Ditetapkan Jadi Tersangka
Merpal juga marah karena tidak diberi uang beli rokok.
Merpal kini ditahan di Polsek Ilir Barat I Palembang.
Bukan kali pertama
Perlakuan kasar tersangka ini bukan pertamakali. Sebelumnya, tersangka sempat diamankan oleh oleh Polsek Ilir Barat I saat bulan puasa beberapa bulan lalu.
"Dia dulu pernah diamankan ke Polsek sini karena perilaku yang sama seperti sekarang di mana dulu kejadiannya pas bulan puasa dia mengejar ibunya dengan menggunakan parang, tapi sang ibu enggak mau buat laporan polisi," kata Kapolsek Ilir Barat I Kompol Ginanjar.
Dia menambahkan karena ibunya tak mau membuat laporan polisi membuat Merpal bisa lepas dan kembali ke rumah ibunya.
Namun kendati pernah diamankan ke Polsek, ternyata hal ini tidak membuat Merpal merasa kapok.
Baca juga: 10 Tahanan Polresta Banyumas jadi Tersangka Buntut Aniaya Sesama Tahanan, Polisi Lakukan Autopsi
Dia masih kerap menyakiti ibunya, peristiwa ke dua yang waktu kejadiannya tak jauh dari peristiwa pertama Merpal juga mengancam ibunya dengan menggunakan parang.
Pada saat peristiwa ke dua ini Merpal sempat diamankan ke Polsek dan diserahkan ke Dinas Sosial untuk dibina berdasarkan persetujuan orang tua.
Namun Merpal sempat kabur dari dinsos tersebut.
"Dan yang ketiga ini dia menggunakan obeng untuk menyakiti ibunya dengan menusukkan obeng itu ke punggung dan lengan ibunya karena motif utamanya tak terima ibunya menikah lagi dan yang kedua karena ibunya tak memberi uang rokok," bebernya.
Lataran tak diberikan uang rokok lantas membuat Merpal kalap, dia mengambil obeng dan menusukkannya ke punggung dan lengan sang ibu.
"Ibunya hanya diobatin dan enggak dirawat ke rumah sakit, terus juga keterangan dia(tersangka) ini pada saat diperiksa sering berubah-ubah karena masih ada pengaruh narkoba jenis sabu," bebernya.
Ginanjar mengatakan, Merpal mulai nakal sejak ibunya berpisah dengan sang ayah dan menikah kembali dengan lelaki baru.
"Karena bapak barunya ini kasar dan dia takut, makanya ibunya menjadi pelampiasan," katanya.
Selain ibunya yang menjadi korban, sang adik juga kerap dimarahi oleh tersangka. Dan terungkap ternyata tersangka iri karena adiknya masih kerap diberikan uang oleh ayah kandungnya.
"Adiknya ini kan masih sekolah, jadi masih sering diberikan uang oleh ayah kandungnya. Sedangkan dia ini udah ngga sekolah, udah bisa ngamen, kerja lah, nah jadi ngga pernah lagi dikasih uang sama bapaknya karena bapaknya pikir dia (tersangka) sudah bisa cari uang sendiri," katanya.
Alasan ibunda penjarakan anak
Marnila tidak menyesal meski harus memenjarakan anaknya.
Marnila bercerita Merpal memang kerap menganiaya dirinya.
"Dia itu sudah sering sekali menganiaya saya, hampir bunuh saya dengan parang yang pertama kali itu tapi saya mengelak, kalau tidak udah kena itu kepala saya," ujar Marnila usai jalani BAP di Polsek Ilir Barat I.
Lebih lanjut Marnila mengungkap kehidupan anaknya di rumah hanya tidur makan saja dan tak pernah bekerja.
"Mana ada dia bekerja, dia itu tidur, makan, tidur makan saja di rumah. Uang minta terus ke saya dan itu juga bukan seribu dua ribu, minum tuak terus di rumah," ujarnya dengan kesal.
Bahkan lebih dari itu, anaknya yang juga kerap konsumsi sabu dan main judi slot ternyata kerap menjual harta benda ibunya yang ada di rumah.
"Isian rumah itu hampir habis dijual dia untuk minum-minum, nyabu. Tabung gas itu sudah sering saya beli dan sering pula dia jual ke orang," katanya.
Marnila juga mengatakan motor yang baru dibeli pernah dijual anaknay dengan harga yang sangat murah.
"Saya dulu pernah beli motor dua dan itu dijual semua sama dia. Terakhir motor Suzuki satria dan dia jual ke temannya dengan harga Rp 500 ribu, padahal saya beli harga lima juta dengan surat-surat lengkap . Saya bilang ke dia kasih sekalian aja gratis," kesalnya.
Dirinya sebagai ibu kandung juga tak menyesal telah memenjarakan anak sulungnya itu, karena dia sudah tidak tahan dengan prilaku anaknya ke dia dan adik-adiknya.
Bantah suami kasar
Marnila membantah pengakuan putranya perihal suaminya kasar.
"Suami saya lembut kalau ke anak-anak, sering ngasih uang, tidak suka marah-marah dan dia tidak banyak omong," ujarnya.
"Kalau ada apa-apa bapaknya inilah yang membantu. Bahkan motor yang bapaknya ini pakai pernah mau dijualnya untuk narkoba. Dia sempat dipenjara dulu tiga tahun, bapaknya inilah yang mengurus," katanya kesal.
Marnila juga mengungkap dengan suami lamanya dulu, Merpal juga kerap bertengkar.
"Kalau dengan bapaknya yang dulu sering berantem, dan kalau soal uang mantan suami saya ngga pernah ngasih uang baik kepada saya ataupun kepada anak-anak saya," bebernya.
Baca juga: MK Putuskan Sistem Pemilu Terbuka, DPC PDIP Lubuklinggau Siap Jalankan Putusan
Merpal melakukan penganiayaan terakhir kemarin karena adiknya yang berbohong kepadanya kalau diberikan uang oleh ayah kandungnya.
"Jadi kemarin itu adiknya ini ngomong sama Merpal kakaknya ini kalau dapat uang dari bapaknya sebesar Rp 100 ribu, nah termakanlah omongan adiknya ini jadi Merpal bilang terus untuk aku mana, nah adiknya ini bilang sudah dikasih ke saya. Itulah dia langsung mendatangi saya yang lagi baring dan nanya soal uang," katanya
Dikatakannya lagi setelah bertanya kepada Marnila soal uang, Marnila yang tidak merasa mendapat uang dari mantan suaminya mengatakan yang sesungguhnya kepada Merpal.
Namun, Merpal tak percaya dan langsung memukulnya dengan menggunakan palu dan menusuk punggung serta lengan ibunya dengan menggunakan obeng.
Penulis: Fransiska Kristela
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Alasan Anak Tusuk Ibu Kandung di Palembang, Protes Nikah Lagi dan Tak Diberi Uang Rokok
dan
Pengakuan Marnila Korban Penganiayaan Anak Kandung di Palembang, Tidak Menyesal Penjarakan Anak
Bantahan Marnila Korban Penganiayaan Anak Kandung di Palembang, 'Suami Saya Lembut, Tak Suka Marah'
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.