Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gempa Bumi yang Guncang Cirebon, Warga Dengar Dentuman hingga, Berikut Penjelasan BMKG

Tak hanya sekali, dentuman tersebut dikabarkan terdengar hingga sembilan kali. Menanggapi hal itu, BMKG pun buka suara

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Gempa Bumi yang Guncang Cirebon, Warga Dengar Dentuman hingga, Berikut Penjelasan BMKG
TRIBUN BATAM
Ilustrasi Gempa Bumi - Berikut ini penjelasan soal dentuman yang terjadi setelah gempa bumi yang guncang Cianjur, Kamis (15/6/2023) kemarin 

TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi magnitudo 3.2 guncang Cirebon, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023) pagi.

Dari gempa tersebut, warga sekitar lokasi khususnya di Astanajapura, mendengar ada dentuman.

Tak hanya sekali, dentuman tersebut dikabarkan terdengar hingga sembilan kali.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun buka suara soal adanya dentuman tersebut.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui unggahan di akun Instagram resminya, mengatakan, gempa yang menimbulkan suara dentuman sangat mungkin terjadi.

Hal itu terjadi karena pusat gempanya yang dangkal.

Baca juga: Gempa Bumi yang Terjadi di Cirebon Tadi Pagi Berada di Titik Patahan Sesar Baribis Kendeng

"Adanya proses deformasi batuan bawah permukaan secara tiba-tiba di kedalaman dangkal memang dapat memicu munculnya suara dentuman."

Berita Rekomendasi

"Beberapa kasus gempa dangkal yang terjadi diberbagai daerah juga memicu munculnya suara dentuman," tulis Daryono melalui akun instagramnya @daryonobmkg yang telah dipersilakan untuk dikutip oleh Plt Kepala BMKG Stasiun Kertajati Majalengka, Ahmad Faa Iziyn, Jumat (16/6/2023).

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap) dan laporan masyarakat, gempa ini menimbulkan guncangan di Cirebon dan sekitarnya dengan skala intensitas II MMI.

Dengan deskripsi getaran dirasakan oleh warga, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Adapun dalam catatannya, sudah empat kali Cirebon dilanda gempa dengan skala merusak.

"Gempa Cirebon pada 16 Oktober 1847 intensitas VII MMI menyebabkan lebih dari 200 rumah rusak."

"Gempa Cirebon pada 30 November 1853 intensitas VI MMI menyebabkan banyak rumah rusak."

"Gempa Cirebon pada 16 Juni 1971 menyebabkan beberapa rumah rusak."

"Gempa Cirebon Magnitudo 4,2 pada 11 Desember 2020 menyebabkan 25 rumah rusak," ucapnya.

Dalam keterangannya juga, Daryono menyebut, bahwa ternyata ada empat gempa yang dapat ditentukan parameter gempanya.

Empat gempa tersebut terjadi dalam kurun waktu berdekatan.

"Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa ada 4 gempa yang dapat ditentukan parameter gempanya, yaitu Gempa mag 2.9, 15-Jun-23 06:20:20 WIB, Lok:6.78 LS-108.62 BT (11 km Tenggara KOTA-CIREBON-JABAR), Kedimn: 5 Km, dirasakan Di Kota Cirebon II MMI ::BMKG."

"Gempa Mag:3.2, 15-Jun-23 07:25:19 WIB, Lok:6.79 LS- 108.62 BT (11 km Tenggara KOTA-CIREBON-JABAR), Kedimn: 7 Km, dirasakan Di Kota Cirebon III MMI. Di Palimanan II MMI ::BMKG"

"Gempa Mag:2.5, 15-Jun-23 07:37:29 WIB, Lok:6.82 LS-108.62 BT (14 km Tenggara KOTA-CIREBON-JABAR), Kedimn: 7 Km ::BMKG."

"Gempa Mag 2.9, 15-Jun-23 16:06:57 WIB, Lok:6.80 LS- 108.62 BT (12 km Tenggara KOTA-CIREBON-JABAR), Kedimn: 10 Km, dirasakan Di Kota Cirebon, Sindang Pancuran, dan Karangsambung II MMI ::BMKG."

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cirebon," jelas dia.

Sebelumnya, BMKG melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,2 mengguncang wilayah Cirebon, Jawa Barat, Kamis, pukul 07.25 WIB.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sembilan Kali Dentuman Terdengar saat Gempa Bumi Guncang Cirebon, Ini Penjelasan BMKG

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas