Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Ibu yang Dianiaya Anaknya Sendiri di Palembang, Sebut Telah Terjadi Berulang Kali

Berikut ini pengakuan ibu yang dianiaya anaknya sendiri di Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Pengakuan Ibu yang Dianiaya Anaknya Sendiri di Palembang, Sebut Telah Terjadi Berulang Kali
TRIBUNSUMSEL.COM/FRANSISKA KRISTELA
Seorang anak tega menganiaya ibu kandung, korban ditusuk obeng saat hanya berdua dengan pelaku di rumah, Rabu (14/6/2023). Pelaku bernama M Merpal Satria Pratama (18) diamankan di Polsek Ilir Barat I. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang anak di Palembang, Sumatera Selatan diamankan pihak kepolisian karena telah menganiaya ibunya sendiri.

Pelaku, Merpal (18) tega menganiaya ibunya sendiri menggunakan obeng di rumahnya, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang.

Korban, Marnila (47) akhirnya melaporkan tindakan penganiayaan tersebut ke polisi.

Marnila mengaku tak menyesal memenjarakan anaknya sendiri.

Ia mengungkapkan, anaknya tersebut kerap menganiayanya.

"Dia itu sudah sering sekali menganiaya saya, hampir bunuh saya dengan parang yang pertama kali itu tapi saya mengelak, kalau tidak udah kena itu kepala saya," ujar Marnila usai jalani BAP di Polsek Ilir Barat I.

Baca juga: Ibu di Pati Meninggal sambil Peluk Bayinya, Polisi Lakukan Autopsi hingga Keterangan Warga

Mengutip TribunSumsel.com, Marnila menceritakan bahwa anaknya tidak bekerja dan hanya makan tidur di rumah.

Berita Rekomendasi

"Mana ada dia bekerja, dia itu tidur, makan, tidur makan saja di rumah. Uang minta terus ke saya dan itu juga bukan seribu dua ribu, minum tuak terus di rumah," ujarnya dengan kesal.

Ia juga mengatakan, barang di rumah telah habis dijual untuk membeli minuman keras dan narkoba.

"Isian rumah itu hampir habis dijual dia untuk minum-minum, nyabu. Tabung gas itu sudah sering saya beli dan sering pula dia jual ke orang," katanya.

Bahkan, kendaraan roda dua yang baru dibeli juga pernah dijual dengan harga yang murah.

"Saya dulu pernah beli motor dua dan itu dijual semua sama dia. Terakhir motor Suzuki satria dan dia jual ke temannya dengan harga Rp 500 ribu, padahal saya beli harga lima juta dengan surat-surat lengkap . Saya bilang ke dia kasih sekalian aja gratis," kesalnya.


Motif Penganiayaan

Pelaku mengaku, ia menganiaya ibunya karena tidak suka sang ibu menikah lagi.

"Enggak suka saja kalau ibu menikah lagi dengan orang lain, karena yang ini suka kasar, suka marah-marah ke saya," ujar Merpal seperti yang diwartakan TribunSumsel.com.

Ternyata, bukan hanya sekali Merpal melakukan hal tersebut, ia pernah melakukan hal serupa sebanyak tiga kali dengan alasan yang sama.

Bahkan, adik pelaku yang masih SD juga pernah menjadi sasaran penganiayaan.

"Waktu itu adik saya pulang sekolah tapi langsung main jadi saya jengkel. Selain itu adik saya itu masih sering dikasih uang oleh ayah kandung saya sedangkan saya enggak," bebernya.

Seorang anak tega menganiaya ibu kandung, korban ditusuk obeng saat hanya berdua dengan pelaku di rumah, Rabu (14/6/2023). Pelaku bernama M Merpal Satria Pratama (18) diamankan di Polsek Ilir Barat I.
Seorang anak tega menganiaya ibu kandung, korban ditusuk obeng saat hanya berdua dengan pelaku di rumah, Rabu (14/6/2023). Pelaku bernama M Merpal Satria Pratama (18) diamankan di Polsek Ilir Barat I. (TRIBUNSUMSEL.COM/FRANSISKA KRISTELA)

Baca juga: Anak Aniya Ibu Kandung di Palembang, Pelaku Sering Konsumsi Sabu Pakai Uang Orang Tua

Positif Sabu

Kapolsek Ilir Barat I, Kompol Ginanjar mengungkapkan, pelaku benar positif konsumsi sabu.

Ia juga mengatakan, korban mengalami luka di bagian punggung.

"Korban mengalami luka tusuk dua lubang di bagian punggung satu dan di lengan satu, saat ini korban masih dalam keadaan trauma," katanya.

Ginanjar menambahkan, sang ibu melaporkan anaknya karena telah berulang kali melakukan hal tersebut.

"Pertama itu pas waktu bulan puasa, ibunya dikejar dengan menggunakan parang dan yang kedua juga menggunakan parang. Sudah berusaha diomongin pelan-pelan sehari dua hari dilakukan lagi," katanya.

Selain motif karena tak setuju ibunya menikah lagi, pelaku melakukan penganiayaan karena ibunya tak memberikan uang untuk membeli rokok.

"Dia minta uang tapi enggak dikasih oleh ibunya jadi langsung dia tusuk ibunya dengan menggunakan obeng," tutupnya.

Atas perilaku tersangka, Merpal dikenakan pasal 351 KUHPidana dengan ancaman penjara maksimal dua tahun.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunSumsel.com, Fransiska Kristela)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas